Katolikpedia.id – Kisah tentang Carlo Acutis tak hanya viral di luar negeri, tapi juga di Indonesia. Kabar tentang jasadnya yang masih utuh meski sudah dikubur belasan tahun, jadi perbincangan hangat warganet.
Kabar tentang Carlo juga mendapat perhatian khusus dari media online ternama seperti liputan6.com, detik.com dan tribunnews. Kira-kira fakta penting apa saja ya yang membuat seorang Carlo Acutis ini menarik perhatian seluruh dunia?
Berikut #Katolikpedia merangkum 12 Fakta tentang Carlo Acutis ini buat kamu.
#Fakta 1
Carlo Acutis lahir di London pada 3 Mei 1991. Di usianya yang masih remaja ia didiagnosa menderita penyakit leukemia. Tapi penyakit mematikan ini diterima Carlo sebagai anugerah bukan sebuah cobaan dari Tuhan.
#Fakta 2
Sejak umur 7 tahun dan sejak menerima Komuni pertama, Carlo Acutis tidak pernah absen mengikuti Misa. Prinsip dia, lebih baik menghabiskan waktu di Gereja ketimbang mengantri di bioskop untuk menonton film.
#Fakta 3
Selama hidup remaja Katolik ini punya rasa cinta yang besar kepada Ekaristi. Menerima Tubuh dan Darah Kristus berarti melibatkan Yesus dalam hidup kita.
Salah satu pesan yang paling berkesan darinya ialah, “Semakin sering kita menerima Ekaristi, maka kita akan semakin dekat dengan Yesus, sehingga di bumi ini kita akan merasa seperti di surga.”
Baca Juga: 15 Quotes Carlo Acutis ini Sangat Inspiratif. Umat Katolik Harus Tahu
#Fakta 4
Kalau dilihat dari usia, Carlo memang masih sangat muda. Tapi, keahliannya sudah melampaui orang dewasa. Dia adalah seorang programmer dan seorang gammer.
Menurut ibu Carlo, Antonia Acutis, Carlo dan Ekaristi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena kecintaan yang besar kepada Ekaristi itulah, saat usia 11 tahun Carlo membuat sebuah website, www.carloacutis.com yang dikhususkan untuk memuat berita-berita seputar mukjizat Ekaristi yang terjadi di mana saja.
#Fakta 5
Devosi kepada Bunda Maria, dan mendaraskan doa Rosario setiap hari, juga salah satu kebiasaan Carlo. Bunda Maria sudah ia anggap sebagai kekasih spiritualnya.
Saking cintanya nih, Carlo berjanji bahwa selama hidupnya, ia hanya akan jatuh cinta pada satu perempuan yakni Maria. Sungguh…. Cinta yang luar biasa.
#Fakta 6
Leukimia atau yang lebih umum dikenal kanker darah adalah penyakit yang mematikan. Siapa saja yang terserang penyakit ini pasti dilanda stres berat dan perasaan menolak. Tapi, Carlo tidak bersikap seperti itu.
Anak dari pasangan Andrea Acutis dan Antonia Acutis ini, justru beranggapan bahwa di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih menderita di banding dirinya. Karena itu, ia mempersembahkan rasa sakitnya untuk Tuhan, Gereja, Paus Benediktus.
#Fakta 7
Dari cerita ibu Antonia Acutis kepada CNA/ pada Mei 2020 lalu, Carlo kecil hadir saat ia dan suaminya masih dalam kondisi susah. Ayahnya belum bekerja saat itu. Sedangkan Antonia belum berniat untuk menjadi seorang ibu.
Saat tahu bahwa dirinya hamil, ada keinginan menggugurkan kandungannya.Tapi setelah menimbang dengan matang, hatinya menolak.
“Saya menyesal pernah ingin membuangnya,” kata ibu Antonia
#Fakta 8
Carlo pernah meningalkan pesan, bahwa setelah kepergiannya akan ada tanda yang diterima orangtuannya. Itu pertanda ia sudah berbahagia di surge.
Benar saja, beberapa tahun setelah kematiannya, ibu Carlo mengandung lagi di usianya yang sudah senja. Pada usia 44 tahun, Antonia Acutis melahirkan dua anak kembar, Francesca dan Michele yang kini berusia 9 tahun.
#Fakta 9
Pada 12 Oktober 2006, perjuangannya untuk melawan leukemia berakhir. Ia meninggal dunia di bulan Rosario.
Karena semasa hidupnya, Carlo ngefans bangat sama St. Fransiskus Assisi, maka di saat-saat terakhir hidupnya ia berpesan kepada orangtuanya agar jenazahnya dimakamkan di kota Asissi. Permintaan terakhir itu dikabulkan ayah ibunya.
Baca Juga: Alexia González-Barros, Satu Lagi Remaja yang Memberi Contoh Hidup Suci di Usia Muda
#Fakta 10
Perjalanan iman Carlo sangat menginspirasi banyak orang. Pada 2013 lalu, proses beatifikasi mulai dilakukan. Pada 2018, dia ditunjuk sebagai “Yang Mulia”
1 Oktober 2020, 14 tahun setelah kematiaanya, makam Carlo dibuka. Sungguh menakjubkan, tubuhnya masih utuh!
#Fakta 11
Gereja Katolik menetapkan tanggal 10 Oktober 2020, sebagai hari di mana si programmer remaja itu akan dibeatifikasi di Asissi. Misa Beatifikasinya berlangsung di Basilika St. Fransiskus Assisi, Italia.
Jenazah Carlo disemayamkan di Gereja St. Maria Mayor, Assisi, Italia, mulai 1 hingga 17 Oktober. Jasad yang masih utuh, meski sudah dikubur selama 14 tahun itu, menarik perhatian banyak umat.
Banyak yang datang menyaksikan dan melakukan kunjungan doa selama minggu-minggu sebelum dan sesudah beatifikasi.
Itulah fakta-fakta tentang sosok Carlo Acutis, remaja Katolik yang hidupnya bisa dibilang sangat suci. Bagaimana menurutmu? Apakah kisah Carlo ini menarik dan menginspirasi kamu? Silakan berikan pendapatmu di kolom komentar ya.