Katolikpedia.id – Kamu pernah mendengar cerita tentang bagaimana cara menjadi volunteer di Rumah Ibu Teresa di India? Bisa jadi kamu adalah salah satu orang yang sedang ditunggu untuk menjadi misionaris awam di sana.
Menjadi volunteer di Rumah Ibu Teresa berarti kamu harus siap untuk melayani orang-orang miskin di India. Ya, kamu harus datang langsung ke kota Kolkata, India.
Pergi ke India, banyak di antara kita mungkin sudah membayangkan kalau ini perjalanan yang mahal. Banyak uang yang harus dikeluarkan supaya bisa pergi ke negeri para bintang bollywood itu.
Prasetyo Nurhardjanto, seorang pria Indonesia tulen, membuktikan bahwa tidak butuh banyak duit untuk pergi ke India. Kamu tidak harus menunggu kaya dulu baru pergi untuk mencicipi pelayanan yang pernah dilakukan oleh orang kudus kelas dunia, St Teresa dari Kolkata itu.
Dengan modal 5 juta saja, kamu sudah bisa datang ke Kolkata, jadi volunteer di sana selama sepekan, lalu kembali ke Indonesia. Bagi kamu yang sedang bekerja atau kuliah, kamu bisa menggunakan waktu liburan atau cuti.
Berikut ini ada 5 hal yang harus kamu siapkan kalau ingin jadi mencicipi pengalaman jadi misionaris awam di Rumah Ibu Teresa di India.
Tiket pesawat pergi-pulang
Berdasarkan pengalamannya, Pras menjelaskan bahwa untuk uang tiket Pergi-Pulang, kamu cukup siapkan 2,7 juta hingga 3 juta. Bahkan, kalau pas dapat tiket promo, kamu bisa mendapatkan harga tiket lebih murah lagi.
Kamu bisa membeli tiket murah tersebut di maskapai seperti Lion Air dan Air Asia. Memang waktu perjalanannya akan menjadi lebih panjang karena rata-rata transit cukup lama di Malaysia. Tapi jika memang uangmu baru cukup segitu, ya nggak apa-apa.
Kalau mau yang waktunya agak lebih singkat, kamu bisa pilih Thai Airways dengan harga tiket sekitar 5 juta untuk pergi dan pulang. Itu artinya total biaya pasti lebih dari 5 juta.
Biaya Hidup
Biaya hidup di Kolkata cukup murah. Untuk tempat tinggal kamu bisa memilih sewa hostel model sharing room, dengan harga sewa Rp.70.000 per malam.
Katakanlah kamu pengen jadi volunteer selama 7 hari. Berarti 70.000×7= 490.000. Sementara untuk makan dan minum, sekitar 50.000 per hari. 7×50.000= 350.000
Ada juga penginapan yang lebih bagus dekat Rumah Ibu Teresa atau Mother Teresa House. Di sana harga sewanya Rp.120.000 per malam untuk satu kamar berdua. Kamu bisa patungan sehingga jatuhnya lebih murah.
“Untuk sarapan, para suster di Rumah Ibu Teresa menyediakan roti dan teh khas India. Jadi kamu hanya membeli makan siang dan makan malam,” ujarnya.
BACA: Pelayanan Kemanusiaan di Rumah Ibu Teresa Tak Mengenal Agama. Begini Ceritanya!
Transportasi ke rumah pelayanan yang kita pilih bisa menggunakan bus atau Mass Transportation System (MRT). Kalau naik MRT harganya lebih murah, sekitar 1.000 rupiah sekali jalan. Sementara kalau naik bus sekitar 1.500 sampai 2.000. Oh ya, nilai tukar uang di sana, 1 rupee = Rp.200.
Sementara untuk media komunikasi, kamu bisa membeli kartu vodavone yang biasa dipakai di India. Harganya Rp. 70.000, ditambah paket internet 6 gigabait per hari selama satu bulan, sebesar Rp.150.000. Media komunikasi menggunakan WhatsApp dan media sosial seperti pada umumnya.
Jaga Kesehatan
Setiap volunteer yang datang ke sana, dianjurkan untuk vaksin hepatitis B dan C sebelum berangkat. Hal ini disebabkan karena suasana kota di sana yang sangat kotor. Suhu di siang hari rata-rata 43 derajat.
Para Suster Missionaries of Charity di sana juga selalu mengingatkan agar kita tidak makan sembarangan. Pastikan makanan yang kita makan bersih.
Pada prinsipnya, setiap volunteer harus betul-betul menjaga kesehatan pribadi.
Bahasa komunikasi di Rumah Ibu Teresa
Untuk jadi volunteer di sana, tak perlu mahir berbahasa Inggris. Cukup yang dasar-dasar saja. Minimal kamu mengerti apa yang sedang dibicarakan. Rata-rata semua instruksi dan komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris.
“Tapi kalau belum paham bahasa Inggris, kita masih bisa mengandalkan bahasa isyarat. Jangan khawatir soal bahasa,” ujar Pras.
Ini sebuah panggilan
Mengingat kota Kolkata sangat kumuh dan penuh dengan orang miskin, menjadi volunteer juga merupakan sebuah tantangan besar. Untuk mendapatkan gambaran model pelayanan yang dikerjakan seorang volunteer, silakan membacanya di sini.
Karena itu, menjadi volunteer di Rumah Ibu Teresa tidak bisa berdasarkan mau coba-coba atau ala kadarnya. Kamu harus membangun niat yang sungguh dalam diri untuk melihat dan melayani orang yang sangat menderita.
Pras menggambarkan, “Di Kolkata saya bisa melihat Yesus yang telanjang, lapar, menderita, dan sekarat. Dan pemandangan seperti itu ada di sepanjang jalanan kota Kolkata saban hari”.
Untuk kamu yang mau berangkat, tak usah risau soal bagaimana izin atau mendaftar. Rumah Ibu Teresa terbuka untuk volunteer dari seluruh dunia, setiap hari. Kamu tinggal datang ikut briefing yang biasanya diadakan pada sore hari Senin, Rabu dan Jumat. Esoknya kamu sudah bisa menjadi volunteer.
Ini sebuah panggilan mulia untuk menolong sesama manusia yang sangat menderita. Minimal kamu bisa mengambil bagian dari karya Ibu Teresa, yang mengantarnya menjadi salah satu tokoh kemanusiaan paling dihormati di seluruh dunia dan dari agama apa pun.