Katolikpedia.id
Berita Motivasi

Mengapa Kita Harus Mengaku Dosa? Toh Kita Bakal Berbuat Dosa Lagi?

mengapa-harus-mengaku-dosa

Katolikpedia.id – Seorang teman saya pernah bertanya, mengapa kita harus mengaku dosa, kalau toh kita bakal berbuat dosa lagi? Seharusnya, setelah kita mengaku dosa ya jangan berbuat dosa lagi.

Tapi pada kenyataannya, sebagai manusia kita tidak pernah bisa melepaskan diri kita sepenuhnya dari yang namanya dosa. Mungkin kita bisa berhasil menghidarkan diri dari dosa yang satu, tapi bagaimana dengan yang lainnya?

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa kita harus mengaku dosa” ada prinsip dasar yang harus kita pegang, sebagaimana dikutip dari katolisitas.org (13/3/2019):

Gereja Katolik mengajarkan bahwa setelah menerima pengampunan dalam Sakramen Tobat, orang yang mengakukan dosa harus dengan kebulatan hati dan dibantu dengan rahmat Tuhan untuk memperbaiki kehidupannya dan tidak akan berbuat dosa lagi, seperti yang termuat dalam doa tobat.

Ingat bahwa dalam doa tobat yang harus diucapkan sebelum menerima absolusi berbunyi, “Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku sudah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu, hendak memperbaiki hidupku dan tidak berbuat dosa lagi. Allah yang mahamurah, ampunilah aku, orang berdosa, Amin.”

Namun pada akhirnya kita akan berbuat dosa lagi. Kita sadar bahwa selama kita punya kehendak bebas, kita punya potensi untuk berbuat dosa lagi.

Baca Juga: Ini Tips Mengaku Dosa yang Baik. Umat Katolik Harus Tahu!

Kalau begitu, sampai berapa kali musti diampuni di dalam Sakramen Tobat?

Gereja Katolik menjalankan perintah Yesus yang dikatakan-Nya pada waktu Yesus menjawab pertanyaan Petrus, “sampai berapa kali saya harus mengampuni saudara yang berdosa kepada saya?”.

Yesus menjawab, “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat 18:22). Dengan kata lain adalah pengampunan yang tak terbatas. Pengampunan yang tidak mengenal jumlah atau tak terhingga.

Memenuhi pesan Yesus inilah, Yesus memberikan pengampunan – yang dipercayakan kepada Gereja – dalam Sakramen Tobat yang dapat kita peroleh setiap saat.

Dan perlu diingat pula bahwa Allah yang maha pengampun itu tidak pernah menghitung berapa banyak rahmat pengampunan yang sudah kita terima lalu kita abaikan karena berdosa lagi.

Mengapa kita harus mengaku dosa kalau kita tahu bahwa kita akan berdosa lagi? Karena Allah menyediakan rahmat pengampunan-Nya secara gratis dan kita dapat mengambil rahmat itu seumur hidup kita.

Berita Terkait:

Beato Carlo Acutis: Contoh untuk Kaum Muda Milenial

Pastor Vian Nana SDV

Umat Katolik Berduka, Mgr Sutikno Meninggal Dunia

Steve Elu

Kenalan Yuk Sama Uskup Baru Keuskupan Jayapura. Orang Asli Papua Nih…

Redaksi
error: Content is protected !!