Katolikpedia.id
Berita Bunda Maria

Bukan Cuma Tahun Baru. Ada Dua Perayaan Penting dalam Gereja pada 1 Januari

Hari Raya Maria Bunda Allah

Katolikpedia.id – Setiap tanggal 1 Januari kita sebagai umat Katolik menghadiri Misa dengan intensi utama menyambut tahun baru. Kita ingin mengawali tahun yang baru dengan doa dan harapan.

Tapi, kita sering lupa bahwa selain permulaan tahun baru, kita juga merayakan peristiwa penting lain dalam Gereja Katolik, yang bahkan jauh lebih penting dari pada sekedar menyambut permulaan sebuah tahun.

Sekurang-kurangnya, ada dua perayaan penting lain yang dirayakan secara bersamaan pada hari pertama sebuah permulaan tahun.

Maria Bunda Allah

Perayaan paling penting dan utama, bahkan mengalahkan pesta tahun baru adalah Sollemnitas Sanctae Dei Genetricis Mariae atau Hari Raya Maria Bunda Allah atau Theotokos.

Tema Maria Bunda Allah adalah perayaan yang paling kuno di antara perayaan Maria yang lain. Perayaan ini sudah dimulai di Roma, Italia pada abad V.

Kemudian Paus Pius XI menetapkan bahwa perayaan untuk menghormati Bunda Maria sebagai Buda Allah tersebut tidak hanya diberlakukan di kota Roma tapi untuk Gereja Katolik universal.

Dengan demikian, seharusnya umat Katolik sadar bahwa justru perayaan yang paling penting dan utama pada tanggal 1 Januari adalah Hari Raya Bunda Allah.

Seharusnya, kita merayakan Misa bukan semata untuk memulai sebuah tahun, namun untuk menghormati Bunda Maria yang dari rahimnya lahirlah penyelamat kita, Yesus Kristus.

Perdamaian Sedunia

Tema perayaan lainnya adalah Ob Diem ad Pacem Fovendam atau Hari Perdamaian Sedunia. Tema ini dirayakan pertama kali oleh Paus Paulus VI pada 1 januari 1968 dengan maksud agar setiap umat dapat mendedikasikan awal tahun mereka untuk perdamaian dunia sebagai ekspresi kebebasan bernegara dan bermasyarakat.

Dalam homilinya Paus menegaskan bahwa Gereja Katolik secara khusus mengemban tugas untuk mengadakan dan mempertahankan hari perdamaian sedunia ini sebagai kebutuhan untuk mengantisipasi berbagai ancaman yang dapat terjadi setiap saat seperti: bahaya berbagai kepentingan dan egosime dalam hubungan antar negara; bahaya kekerasan yang dapat merenggut hak hidup dan martabat manusia; bahaya penggunaan senjata yang dapat memusnahkan hidup banyak orang; bahaya perselisihan internasional yang tidak dapat diselesaikan melalui cara-cara yang beradab, berdasarkan keadalian dan hukum yang berlaku (bdk. Messaggio del Santo Padre Paolo VI per la Celebrazione della I Giornata Mondiale della Pace 1° Gennaio, Libreria Editrice Vaticana 2008).

Inilah tiga perayaan penting yang harus kita sadari ketika menghadiri Misa pada 1 Januari. Ketiganya tidak saling menggantikan, namun saling melengkapi untuk kian menumbuhkan dan memperkuat iman kekatolikan kita.

Sumber: osc.or.id

Berita Terkait:

Sakit Leukimia, Paus Fransiskus Setuju Pastor Livinus Ditahbiskan di Rumah Sakit

Steve Elu

Setelah Bangkit, Berapa Kali Yesus Menampakkan Diri kepada Murid-Nya?

Edeltrudizh

Pengurus LP3KN Belajar tentang Mekanisme Pemotongan Pajak

Redaksi
error: Content is protected !!