Katolikpedia.id – Paus Fransiskus mengunjungi penjara Rubbibia, bagian tahanan perempuan untuk merayakan Kamis Putih: mengenang kembali Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya.
Seperti biasa, pada Kamis Putih, Paus Fransiskus pergi ke penjara untuk mengunjungi para tahanan. Kali ini, warga binaan perempuan di penjara Rubbibia dapat kesempatan istimewa dikunjungi Paus Fransiskus.
Kamis sore waktu setempat, 28 Maret 2024, Bapa Suci tiba di Rubbibia untuk merayakan Misa. Pada bagian ritual pembasuhan kaki, ia membasuh kaki 12 tahanan perempuan yang berasal dari berbagai negara.
Dalam homili singkatnya, seperti dilansir dari Vaticannews.va, Paus memusatkan renungannya pada dua poin pokok dalam Perjamuan Terakhir.
Jalan pelayanan
Masih ingat perkataan Yesus, “Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani?”.
Tindakan membasuh kaki para murid pada Perjamuan Terakhir merupakan bukti nyata dari perkataan Yesus ini.
“Tindakan Yesus tersebut membantu kita untuk memahami perkatan-Nya itu,” ujar Paus Fransiskus.
“Sikap rendah hati,” lanjut Paus Fransiskus, “mengajarkan kita jalan pelayanan.”
Selalu mengampuni
Pada malam Perjamuan Terakhir tersebut, seorang murid-Nya justru mengkhianati Yesus. Dan Yesus tahu bahwa justru orang yang ada di sekitar Dia-lah yang akan mengkhianati-Nya. Namun, Ia tetap mengampuni.
Menurut Sri Paus, ini menunjukan kepada kita bahwa Yesus senantiasa mengampuni semua salah dan dosa kita.
Yang Ia minta dari kita hanyalah “kemauan dan kerendahan hati untuk memohon pengampunan”.
“Yesus tak pernah lelah untuk mencintai kita. Maka, kita pun jangan pernah lelah untuk minta pengampunan pada-Nya,” tegas Paus Fransiskus.
Meski harus duduk di kursi roda, Paus Fransiskus tetap melakukan ritual pembasuhan kaki, berjumpa dan memberkati para tahanan perempuan di penajara Rubbibia.
Ini adalah kunjungannya yang kedua. Tahun 2015 lalu, Paus Fransiskus juga mengunjungi Rubbibia, membasuh kaki tahanan laki-laki dan perempuan serta seorang bayi.
Hadiah
Sebelum pulang, ia bertemu dengan para tahanan dan staf Rubbibia. Lantas, Paus diberi hadiah berupa produk pertanian yang diproduksi di penjara tersebut.
Ia juga dihadiahi Rosario berwarna pelangi yang dibuat dengan rajutan dan mutiara, dua stola bergambar dua tangan penyambutan dan bunga matahari, yang dibuat oleh para narapidana.
Sementara Paus memberikan lukisan Madonna kepada direktur dan staf Rebibbia.
- Musik Etnik Jadi Musik Liturgi Gereja Katolik, Apa Bisa?
- LP3KN Menyusun Program Kerja 2025
- Tahun Yubileum sebagai Simbol Pembebasan dan Penghiburan
- Pesta Demokrasi dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Senat Mahasiswa Kampus
- Lebih Dekat dengan Uskup Baru Keuskupan Surabaya