Katolikpedia.id
OMK Santo-Santa

Semula Beragama Hindu, Lalu Pindah Katolik dan Jadi Santo

Lazarus Devasahayam Pillai

Katolikpedia.id – Cerita hidup Lazarus Devasahayam Pillai terbilang unik dan menegangkan. Lahir dan besar dalam keluarga pemeluk agama Hindu, ia kemudian pindah Katolik karena jatuh cinta dengan cara hidup dan ajaran Katolik.

Perjuangan untuk tetap Katolik hingga akhir hayatnya itu menjadi kesaksian iman yang luar biasa. Gereja Katolik lantas mengakui kerasulan luhur itu dan menganugerahinya gelar Orang Kudus atau Santo.

Lazarus Devasahayam Pillai dikanonisasi pada Minggu, 15 Mei 2022, di Lapangan Basilika St Petrus Vatikan. Ia diangkat menjadi santo bersama Sembilan orang lainnya.

Masa kecil Devasahayam

Devasahayam Pillai lahir dari sebuah keluarga Hindu kasta Nair yang cukup makmur, di Nattalam di Distrik Kanyakumari pada 23 April 1712. Ayahnya, Vasudevan Namboodiri, adalah seorang Brahmana Namboodiri dari Kayamkulam di negara bagian Kerala saat ini, dan seorang pemuka agama Hindu di Kuil Adikesava Perumal di Thiruvattar, di distrik Kanyakumari. Sementara ibunya, Devaki Amma, berasal dari Thiruvattar di Distrik Kanyakumari.

Sesuai dengan tradisi matrilineal Nair saat itu, Neelakandan dibesarkan oleh ibunya di rumah paman dari pihak ibu, dan ditanamkan dengan kepercayaan dan tradisi Hindu sejak dini.

Keluarga Neelakandan punya pengaruh yang sangat kuat di istana kerajaan Maharaja Marthanda Varma, Raja Travancore, yang berasal dari kasta Nair yang sama.

Saat menginjak usia remaja, Devasahayam mengabdi di istana kerajaan sebagai seorang pemuda. Kemampuan dan antusiasmenya sangat menonjol sehingga ia segera diberi tanggung jawab atas urusan negara sebagai pejabat di bawah Ramayyan Dalawa, Dewan Travancore.

Baptis Katolik

Lazarus Devasahayam Pillai 2
Foto: Licas.news

Devasahayam Pillai mengenal Katolik dari Eustachius De Lannoy, seorang mantan kapten angkatan laut Belanda, yang menjadi pemimpin pasukan Travancore, pada masa itu. Tampaknya, cerita dan arahan dari De Lannoy perlahan-lahan membuatnya jatuh cinta dengan ajaran Katolik.

Keputusan final terjadi pada tahun 1745. Devasahayam membualatkan niat menjadi Katolik. Ia dibaptis di gereja sub-paroki Katolik Roma di desa Vadakkankulam (sekarang Distrik Tirunelveli Tamil Nadu), di mana para Jesuit memiliki misi di bawah pimpinan Pastor R. Bouttari Italus SJ.

Ia memilih nama baptis Lasarus. Namnya menjadi Lazarus Devasahayam Pillai. Akibat yang harus ia tanggung karena pindah menjadi Katolik, cukup berat. Ia dibenci dan diacam untuk dibunuh. Karena itu, ia meninggalkan wilayah kerajaan dan tinggal di desa Vadakankulam.

Penyiksaan hingga meninggal

Meski sudah pindah alamat, nyatanya Devasahayam tidak benar-benar bebas. Berbagai tuduhan dari istana terus dialamatkan kepadanya. Ia dituduh jadi penghasut dan mengajak warga kerajaan untuk pindah ke agama Katolik.

Yang lebih menyedihkan, ia difitnah membocorkan informasi rahasia kerajaan ke pihak Belanda, karena sama-sama memeluk agama Katolik. Atas berbagai tuduhan itu, ia kemudian ditangkap dan dipenjara. Selama tiga tahun, ia menjalani masa hukuman di penjara dan menerima banyak siksaan fisik.

Pihak Belanda yang mengetahui Devasahayam dipenjara, memberikan tekanan luar biasa kepada raja Travancore. Maka, raja mengambil jalan tengah untuk mengasingkannya ke wilayah yang berada di bawah penguasaan Belanda.

Lazarus dibawa dengan cara menunggang kerbau (di masa itu menunggang kerbau adalah salah satu bentuk penghinaan) ke perbatasan Aralvaimozhy, dan akan dibuang di hutan dekat pegunungan di sisi selatan wilayah kerajaan.

Layaknya siksaan kepada seorang penjahat pada masa itu, tubuhnya dicat dengan bintik-bintik merah dan hitam. Dan, sepanjang perjalanan ia menerima cambuk 80 kali setiap hari. Kemudian, para penyiksa menuangkan merica pada luka-luka dan lubang hidungnya.

Devasahayam dilepaskan di hutan Aralvaimozhy. Ia tinggal di situ dengan terus melakukan tapa dan doa. Sementara para tentara utusan istana terus mengintai dan hendak menembakinya. Konon, para tentara itu tidak pernah berhasil menyarangkan peluru ke tubuhnya.

Suatu hari, ia menerima pistol seorang tentara, memberkatinya, lalu mengembalikannya kepada si tentara.Tentara itu lalu menembakinya dengna lima tembakan, dan tubuhnya dibiarkan berserakan. Itu terjad pada 14 Januari 1752.

Umat Katolik yang menemukannya, kemudian membawa jazadnya ke gereja di Kottar. Jenazahnya dikebumikan di dekat altar Gereja St. Fransiskus Xaverius, Kottar, Nagercoil, yang sekarang menjadi Katedral keuskupan Kottar.

Menjadi orang kudus

Lazarus Devasahayam Pillai Kanonisasi
Foto: Vatican.va

Tahun 2004, Keuskupan Kottar, Dewan Uskup Tamil Nadu (TNBC) dan Konferensi Waligereja India (CCBI) merekomendasikan Devasahayam Pillai untuk dibeatifikasi. Pada 28 Juni 2012, Paus Benediktus XVI memberi wewenang kepada Kongregasi untuk Pergelaran Orang-Orang Suci untuk mengumumkan dekrit tentang kemartiran Devasahayam dan menganugerahinya gelar “Yang Mulia”.

Pada 2 Desember 2012, upacara beatifikasi dan deklarasi kemartirannya diselenggarakan di Nagercoil, di Keuskupan Kottar di India Selatan, dipimpin oleh Kardinal Angelo Amato, Prefek Kongregasi untuk Pergelaran Orang-Orang Suci

Tanggal 21 Februari 2020, Paus Fransiskus mengakui mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraan Devasahayam, membuka jalan menuju kanonisasi. Dan Vatikan mengumumkan pada 9 November 2021 bahwa Paus Fransiskus akan secara resmi mengkanonisasinya pada 15 Mei 2022.

Lazarus Devasahayam Pillai adalah awam Katolik pertama di India yang resmi diangkat menjadi Orang Kudus dalam Gereja Katolik. Ia juga dinobatkan sebagai patron Gereja Katolik India dan orang-orang Katolik yang dipersekusi.

Berita Terkait:

Mantan Pramugari Ini Segera Diproses Jadi Santa dalam Gereja Katolik

Steve Elu

7 Kata-kata Bunda Teresa tentang Cinta Ini Bisa Memotivasi Harimu!

Edeltrudizh

Terharu! 172 Anak Katolik di Irak Menerima Komuni Pertama

Steve Elu
error: Content is protected !!