Katolikpedia.di – Nama Jonatan Christie tengah melambung dan hangat diperbincangkan di tanah air. Ia baru saja memenangkan piala Thomas 2020, kategori tunggal putra Indonesia.
Menurut Jonatan Christie, memenangkan trofi piala Thomas 2020 adalah sebuah pencapaian terbesar, melebihi kemenangan yang ia raih pada momen Asian Games tahun 2018 lalu.
“Ini pencapaian terbesar saya melebihi emas Asian Games,” jelas Jonatan Christie, seperti dilansir kompas.com
Keberhasilan ini dipersembahkan pria 24 tahun itu kepada pendukung setianya, rakyat Indonesia.
“Kemenangan ini saya persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia” terangnya.
Dalam pertandingan yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu 17 Oktober 2021 itu, Jonatan berhasil mengalahkan pebulutangkis putra Cina, Li Shi Feng.
Pencapaian Jonatan Christie ini semakin mengokohkan kemenangan sebelumnya, yang sudah diraih Anthony Suka Ginting dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Jonatan bertanding dalam 3 gim dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14.
Atas kemenangan ini, pemilik nama lengkap Leonardus Jonatan Christie itu, mengucap syukur tak terhingga. Jojo, sapaan akrabnya, secara khusus dan spesial mempersembahkan pencapaian terbesar ini kepada Tuhan.
Lewat akun instagramnya, lelaki yang tengah berpacaran dengan Shanju eks JKT48 itu menjelaskan perasaan syukur dan bahagia itu. Bagi Jojo, keberhasilan ini tidak datang dari dirinya sendiri. Itu adalah berkat melimpah dari Tuhan.
Baca Juga: Kesaksian Sandra Dewi tentang Novena 3 Salam Maria
“This is for YOU. Only YOU “God” can judge me! Yesaya 40:31: tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” tulisnya.
Jonatan Christie adalah salah satu pebulutangkis Indonesia yang beragama Katolik. Dia selalu merayakan setiap kemenangannya dengan cara khas yang bernuansa Katolik.
Hampir di setiap pertandingannya, Jojo selalu membuat tanda salib sebelum dan sesudah pertandingan. Selebrasi ini bahkan sudah mendarah daging.
Tak hanya berlaku saat meraih kemenangan. Saat meraih juara atau kalah, bahagia atau putus asa, tanda kemenangan Kristus selalu ia sematkan.
Aksi Jonatan Christie ini mungkin terlihat sederhana, tapi darinya kita memetik banyak hal positif.
Kita belajar bahwa sebagai seorang Katolik, kita tak boleh lupa untuk mengawali aktivitas dengan tanda salib dan doa. Karena hal sekecil apapun itu, jika datang dari hati, maka Tuhan pasti menyertai kita.
