Katolikpedia.id – Helena Kmieć, seorang mantan pramugari, sedang dalam proses untuk diangkat menjadi seorang santa dalam Gereja Katolik.
Helena dinilai memiliki semangat pelayanan dalam misi Gereja Katolik. Ia bahkan mengembuskan napas terakhirnya dengan cara dibunuh di tempat ia bertugas.
Mantan pramugari itu masih muda saat dibunuh. Perempuan muda berdarah Polandia itu baru berusia 25 tahun.
Helena dibunuh
Tahun 2017, saat sedang menjalani perutusannya sebagai misionaris awam Katolik di Bolivia, Helena Kmieć dibunuh oleh seseorang tak dikenal di rumah tempat ia tinggal. Kejadian 24 Januari 2017 tersebut merenggut nyawa Helena.
Padahal, waktu itu misinya untuk membantu para suster the Servant Sisters of Dębica di Panti Asuhan Cochabamba tinggal menyisakan enam bulan lagi. Setelahnya, dara kelahiran 9 Februari 1991 itu akan kembali ke negeri asalnya, Polandia.
Namun, cerita lain menghampiri. Niat mulia untuk melayani pendidikan dan pendampingan anak-anak miskin di Bolivia mempercepat kepulangannya ke “rumah Bapa”.
Pembunuh Helena, Romualdo Mamio dos Santos, kemudian ditangkap dan pada Maret 2018 dijatuhi hukuman 30 tahun penjara.
Untuk menghargai jasa Helena, pada 7 Februari 2017 Presiden Polandia secara anumerta menganugerahinya Gold Cross of Merit atas jasanya dalam kegiatan amal dan sosial serta komitmennya membantu orang-orang miskin.
Upacara pemakamannya dilangsungkan pada 18 Februari 2017 di Kuil Bunda Maria Fatima di Trzebinia, dan pada 19 Februari dilanjutkan di kampung halamannya di Libiąż.
Misa Kudus sebelum pemakaman dipimpin oleh Kardinal Stanisław Dziwisz. Upacara pemakaman berlangsung secara kenegaraan. Helena dimakamkan di pemakaman Paroki St. Barbara di Libiąż.
Jadi Pramugari
Soal terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk misi Katolik bukan barang baru bagi Helena. Ia sudah berulang kali terlibat aktif.
Semangatnya untuk jadi volunteer dalam kegiatan sosial sudah ia pupuk sejak kuliah. Selama studi di universitas, Helena bergabung ke the Salvator Missionary Volunteer Service of the Congregation of Salvatorian Priests.
Dan misi pertamanya adalah pergi ke Galgahéviz di Hongaria pada 2012. Setahun setelahnya ia berangkat ke Zambia untuk menemani dan mengajar anak-anak jalanan di sana.
Selanjutnya, pada 2014 ia pergi ke Timișoara, Rumania, untuk mendampingi orang muda di sana.
BACA: Mengenal Paus Yohanes Paulus I
Setelah lulus pada tahun 2014, Helana bekerja sebagai pramugari di Wizz Air, sebuah maskapai penerbangan Hongaria.
Bepergian ke banyak tempat merupakan satu hal yang paling digemari Helena. Sebab ia memiliki hobi travelling, bernyanyi dan bemain musik.
Pada World Youth Day (WYD) di Krakow, Polandia (2016) paroki asalnya, Paroki St Barbara Libiąż alami kesulitan, setelah koordinator komite paroki tidak bisa mendapatkan hari libur kerja.
Pastor Król yang mendampingi orang muda, minta Helena untuk mengambil alih tugas. Ia kemudian mengkoordinasi teman-temannya orang muda untuk terlibat dalam WYD 2016.
Saudara perempuannya Teresa Kmieć juga memberi kesaksian bahwa Helena punya ikatan emosional yang sangat kuat dengan Polandia. Ia juga sangat mencintai Ekaristi.
Gelar Venerabilis
Desember 2022, Uskup Agung Krakow, Mgr Marek Jędraszewski mengumumkan dimulainya proses beatifikasi alumus jurusan teknik kimia dan teknologi Universitas Teknologi Silesia di Gliwice ini.
April 2024, sebuah dekrit diterbitkan sebagai langkah resmi proses beatifikasi misionaris Polandia ini.
Proses beatifikasi Helena dimulai pada 10 Mei 2024 di Kapel Istana Uskup Agung Kraków dan sejak saat itu ia berhak menyandang venerabilis (Hamba Tuhan).
Nantinya, Helena akan menjadi milenial kedua yang menjadi orang kudus, setelah Beato Carlo Acutis yang sebentar lagi akan dikanonisasi.
Sumber: helenakmiec.pl, Aleteia.org, dan pillarcatholic.com
