Katolikpedia.id – Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini menginap di Biara Suster PRR Lebao, Larantuka, Flores Timur, saat kunjungan ke daerah terdampak bencana Nusa Tenggara Timur.
Badai seroja yang melanda sejumlah wilayah Nusa Tenggara meninggalkan kerusakan besar. Daerah yang paling terdampak bencana ini, salah satunya ialah Flores Timur, khususnya di Adonara dan Lembata.
Banjir bandang yang menyebabkan tanah longsor menimpa pemukiman penduduk. Korban berjatuhan. Kerugian material berupa tempat tinggal warga mencapai ratusan unit.
Menanggapi peristiwa kemanusiaan tersebut, Meteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini mengunjungi sejumlah wilayah di NTT terdampak paling parah badai seroja.
Kemarin, 8 April 2021, Risma mengunjungi korban bencana di Pulau Sumba. Lalu ia kembali ke Maumere, Flores, tiba sekitar 18.00 WITA. Tak berhenti di sana, Risma langsung menuju Larantuka.
Di Larantuka, Risma menginap di Biara Suster Putri Reinha Rosari (PRR) Lebao, Larantuka. Kedatangannya disambut Pimpinan Umum Kongregasi Suster-suster PRR, Suster Maria Gratiana PRR.
Saat dihubungi, Jumat, 9 April 2021, Suster Gratiana menjelaskan, Risma bersama rombongan tiba di Larantuka sekitar pukul 21.30 WITA. Risma disambut dengan sangat baik oleh para suster.
Menurut Suster Gratiana, kedatangan Risma ke Komunitas PRR Lebao adalah bentuk dukungan untuk kegiatan kemanusiaan yang paling mendesak hari-hari ini.
“Saya kagum dengan beliau. Ia tak kenal lelah untuk turun secara langsung dan memastikan warga yang terkena dampak bisa tertolong,” ujar Suster Gratiana.
Selama menginap satu malam di Biara PRR Lebao, kata Suster Gratiana, Risma banyak berbincang dan mengajak semua pihak untuk terjun secara langsung membantu warga yang terkena bencana.
Suster Gratiana menambahkan, “Tadi malam, setelah berbincang-bincang, Bu Risma menginap di biara kami. Pagi ini setelah sarapan, beliau melanjutkan perjalanan ke Lembata dan Adonara. Kan hari ini Presiden Jokowi datang ke Lembata.”
Kata Suster Gratiana, tadi pagi saat pamitan ia sempat mengatakan ke Risma bahwa spirit dan kerja kerasnya untuk membantu mereka yang menderita itu sama seperti apa yang pernah dilakukan Suster Teresa Kalkuta.
“Ya, banyak yang mengatakan begitu,” kata Suster Gratiana mengulang tanggapan Risma.
Kunjungan Risma ke Biara PRR Lebao, dalam perspektif yang lain dapat dilihat sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Bahwa perbedaan keyakinan seharusnya tak menghalangi kita untuk bergandeng tangan membantu warga yang sedang kesusahan.
Perhatian dan peduli kita kepada sesama yang sedang menderita harusnya melampaui sekat-sekat agama. Karena memuliakan manusia adalah pesan baik semua agama.
Sehari sebelumnya, para Suster PRR di Adonara dan warga juga menyalakan lilin di makam para korban bencana seroja yang terletak tak jauh dari pantai Adonara. Mereka mendoakan semua korban agar mendapat tempat yang layak di Rumah Bapa.