Katolikpedia.id
Berita Bunda Maria Motivasi Santo-Santa

Mukjizat Doa Rosario itu Nyata! 4 Imam Ini Selamat dari Serangan Bom

mukjizat-doa-rosario

Katolikpedia.id – Mungkin kamu pernah bertanya, benarkah doa Rosario itu punya kekuatan yang besar? Atau benarkan dengan berdoa Rosario, sesuatu yang ‘tidak mungkin’ akan menjadi mungkin? Lalu, adakah mukjizat dari Doa Rosario itu sendiri?

Jika pertanyaan-pertanyaan ini singgah di hatimu, maka alangkah baiknya kamu menyimak cerita singkat yang #Katolikpedia sajikan ini. Dengan begitu, keraguanmu akan doa Rosario bisa teratasi. Begini ceritanya…

Mukjizat Doa Rosario di Hiroshima

Pada 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di kota Hiroshima, Jepang. Bom itu menewaskan kurang lebih 140.000 orang. Lebih dari 100.000 orang tewas seketika, dan 40.000 lainnya meninggal dunia beberapa bulan kemudian akibat efek radiasi.

Bom yang diberi kode “Little Boy” itu, meratakan dan meluluhlantakkan gedung-gedung yang jaraknya bermil-mil dari pusat jatuhnya bom.

Namun, di tengah serangan yang mengerikan itu, ada sebuah keajaiban terjadi. 4 imam Jesuit selamat dari bom mematikan milik AS tersebut. Dan di sinilah mukjizat doa Rosario itu terjadi.

#Gereja tetap berdiri kokoh

Empat imam asal Jerman ini bertugas di Gereja Our Lady of the Assumption Hiroshima. Letak paroki mereka hanya berjarak delapan blok dari pusat ledakan.

Herannya, nyawa imam-imam Jesuit ini lolos dari serangan maut itu, sedangkan gedung lain yang jaraknya tiga kali lebih jauh dari titik pusat ledakan, hancur berkeping-keping.

Bangunan Gereja Our Lady of the Assumption pun tidak runtuh. Kerusakan hanya terjadi pada bagian jendela kaca patri.  Dan gereja tersebut adalah salah satu dari sedikitnya bangunan yang saat itu berdiri di tengah kehancuran gedung-gedung lainnya.

mukjizat-doa-rosario
(Foto: ncregister.com)

#Lolos dari maut

Empat imam yang nyawanya selamat dari peristiwa mengerikan itu diketahui namanya: Pastor Hugo Lassalle SJ, Pastor Wilhelm Kleinsorge SJ, Pastor Hubert Schiffer SJ, Pastor Hubert Cieslik SJ.

mukjizat-doa-rosario-imam-jesuit-korban-bom-hiroshima

31 tahun setelah ledakan itu, saat menghadiri sebuah misa di Philadelphia pada tahun 1976, Pastor Hubert Schiffer, salah satu dari empat imam Jesuit yang selamat, mengisahkan kembali dengan sangat jelas, peristiwa ajaib yang ia rasakan.

Pagi itu, Pastor Schiffer baru usai memimpin misa dan hendak menikmati sarapannya di meja makan. Tiba-tiba ia dikagetkan dengan kilatan cahaya diiringi bunyi ledakan keras. Awalnya, dia mengira ledakan itu datang dari pelabuhan terdekat.

Tapi, tak lama berselang, sebuah ledakan hebat menyusul. Tubuh Pastor Schiffer terlempar dari kursi, melayang ke atas kemudian terhempas ke tanah. Dan semua ingatan sirna seketika.

“Tiba-tiba, ada ledakan dahsyat memenuhi udara dengan satu sambaran petir. Sebuah kekuatan tak terlihat mengangkat saya dari kursi, melemparkan saya ke udara, mengguncang saya, menghantam saya, menggulingkan tubuh saya berputar-putar seperti daun di embusan angin musim gugur.”

Pasca sadar, dia mendapati dirinya tergeletak di tanah dan di sekelilingnya, bangunan-bangunan dari berbagai sisi runtuh dan berserakan.

Satu-satunya yang Pastor Schiffer rasakan adalah rasa sakit di bagian leher dan kepala. Menurut pengakuan imam Jesuit ini, ia hanya menderita luka akibat pecahan kaca. Selebihnya, tak ada cedera serius, masalah pendengaran atau penyakit lainnya.

Bukan hanya Pastor Schiffer, tiga rekan lainnya juga lolos dari maut. Pastor Hubert Cieslik juga  menulis dalam buku hariannya, bahwa mereka menderita luka akibat pecahan kaca jendela, tetapi tidak patah tulang.

Pastor Wilhelm Kleinsorge SJ juga tidak terluka parah. Namun ia mengami radiasi dan dirawat di RS cukup lama. Meski begitu, imam ini kembali sembuh dan melayani orang-orang yang sedang dalam proses pemulihan pasca perang tersebut.

Pastor Wilhelm Kleinsorge SJ meninggal pada 19 November 1977 di Hiroshima-Nagatsuka saat usia 71 tahun.

Sedikit berbeda dengan tiga Jesuit lainnya. Pastor Hugo Lassalle SJ mengalami luka yang cukup serius, tapi nyawanya selamat. Setelah berbaring beberapa waktu di rumah sakit, ia kembali pulih dan tetap melanjutkan panggilannya sebagai imam Jesuit.

Ia adalah salah satu imam yang punya kontribusi besar dalam pembangunan Gereja Katedral Maria Diangkat ke Surga Hiroshima (Assumption of Mary Cathedral) yang dibangun untuk mengenang bom yang mengenaskan itu.

Kejadian ini memang cukup mengejutkan. Karena saat itu ratusan ribu orang tewas, mengalami cacat, dan cedera berat, akibat radiasi dari ledakan yang tercatat sebagai bom atom pertama di dunia itu.

#Lolos dari cedera serius

Dokter yang saat itu memeriksa mereka memberi peringatan, bahwa efek radiasi ledakan baru akan terjadi beberapa bulan ke depan. Mereka akan mengalami cedera serius, penyakit dan bahkan kematian.

Tetapi, diagnosa dokter itu tidak pernah terjadi. Empat Jesuit ini sehat dan kembali melanjutkan karya pelayanan mereka.

Mereka bahkan menjalani pemeriksaan medis sebanyak 200 kali yang terus dilakukan bertahun-tahun berikutnya pasca ledakan.

#Rutin berdoa Rosario

Ketika diminta untuk menjelaskan kejadian yang luar biasa ini, Pastor Schiffer hanya menjawab: “Kami percaya bahwa kami selamat karena kami menjalankan pesan Fatima (Pesan yang disampaikan Bunda Maria saat menampakan diri di Fatima). Kami berdoa Rosario setiap hari di tempat tinggal kami.”

pesan-bunda-maria-pada-penampakan-di-fatima
(Foto: katolikpedia.id)

Pastor Hubert Schiffer meninggal dunia saat usia 67 tahun pada 27 Maret 1982. Ia meninggal 37 tahun setelah hari yang mematikan itu.

Kisah 4 Jesuit ini menunjukan bahwa mukjizat doa Rosario itu benar-benar terjadi, jika kita mendaraskannya dengan rutin dan penuh percaya.

Ini juga sebagai bukti bahwa janji Bunda Maria untuk selalu menemani kita, adalah janji yang tulus, bukan sebuah kepalsuan belaka.

Sumber: Aleteia.org, Catholicnewsagency.com, ncregister.com, sparknotes.com, pweb.cc.sophia.ac.jp, hiroshimapeacemedia.jp, iroshimastories.com

Berita Terkait:

Resmi Pindah Katolik, Aktor Transformers Ini Mengaku Terinspirasi dari Padre Pio

Edeltrudizh

Kunjungan Sekretaris Jenderal Caritas Internationalis, Alistair Dutton

Redaksi

Kabar Baik! Sekuel Film The Passion of the Christ akan Mulai Syuting

Edeltrudizh
error: Content is protected !!