Katolikpedia.id – Betapa beruntungnya pria bernama Vinicio Riva ini. Di saat yang lain takut dan menertawakan wajahnya yang penuh benjolan, dia malah dipeluk oleh Paus Fransiskus. Benjolan pada wajah Vinicio Riva diakibatkan penyakit langka yaitu Neurofibroma.
Dilansir dari alodokter.com, neurofibroma adalah kondisi terjadinya pertumbuhan tumor pada jaringan saraf yang disebabkan oleh kelainan genetik. Tumor tersebut umumnya jinak, tetapi pada beberapa kasus bisa berkembang menjadi kanker.
Saat sedang memberikan kotbah kepada umat, tiba-tiba, pandangan Paus Fransiskus dikejutkan dengan seseorang yang unik dan berbeda dari sejumlah umat Katolik yang hadir.
Perjumpaan penuh haru Paus Fransiskus dan Vinicio Riva ini terjadi saat audiensi umum, 6 November 2013, di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan. Saat itu, Paus Fransiskus baru beberapa bulan menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Paus sontak menghentikan kotbahnya, lalu turun menghampiri Vinicio Riva. Ia langsung memeluk dan mencium kepala pria tersebut. Bapa Suci lalu berdiam sejenak, menumpangkan tangannya dan berdoa.
Tindakan refleks Paus Fransiskus ini ramai disoroti media internasional. Tak sedikit yang tersentuh dan memuji kerendahan hatinya.
Tapi dibanding semua itu, Vinicio Riva-lah yang lebih berbahagia. Pelukan hangat Paus Fransiskus itu sangat membekas di hati pria asal Vicenza, Italia itu. Pasalnya, selama ini, Vinicio Riva jarang diperlakukan dengan spesial. Jangankan dipeluk, dilirik saja tidak. Setiap hari, ia menerima berbagai pandangan aneh dan kerap dijauhi orang-orang.
Dalam sebuah wawancara singkat dengan Corriere della Sera, sebuah surat kabar harian Italia, Vinicio Riva mengungkapkan dengan bangga tentang perjumpaan itu. Katanya, momen spesial itu akan selalu abadi di hatinya.
“Hatiku terharu. Aku merasa seperti berada di surga,” terang Vinicio Riva.
Yang lebih berkesan lagi, Riva menjelaskan bahwa bahwa Bapa Suci sama sekali tidak merasa ragu saat memeluk dirinya.
Baca Juga: Menderita Epilepsi dan Autisme, Bocah Ini Alami Mukjizat Setelah Berjumpa dengan Paus Fransiskus
“Aku tidak menular, tetapi dia (paus) tidak tahu itu. Dia tetap melakukannya, titik. Dia membelai seluruh wajahku dan saat dia melakukannya, aku hanya merasakan cinta,” ujar Vinicio Riva dengan ekspresi haru.
Vinicio Riva menjelaskan dengan sangat detail, bagaimana rasanya dipeluk oleh orang nomor satu di dunia itu. Rasanya seperti sedang dipeluk ayah dan ibu sendiri.
“Pertama, aku mencium tangannya, sementara dia membelai kepala dan lukaku dengan tangannya yang lain. Lalu dia menarikku ke arahnya, memelukku erat dan mencium wajahku. Kepalaku bersandar di dadanya dan lengannya memelukku. Dia memelukku begitu erat, merangkulku, dan dia tidak melepaskannya. Aku mencoba untuk berbicara, untuk mengatakan sesuatu, tetapi tidak bisa: aku terdiam. Itu hanya berlangsung lebih dari satu menit, tetapi, bagiku, itu seperti selamanya. Tangan Paus sangat lembut. Lembut dan indah. Dan senyumnya cerah dan lebar,” jelas Riva.
Vinicio Riva tinggal di sebuah desa kecil dekat Vicenza di Italia Utara bersama adik perempuannya, Morena Riva yang juga menderita kelainan yang sama. Kakak beradik ini dirawat dengan penuh cinta oleh tante mereka, Caterina Lotto.
Sumber: ncronline.org, cnn.com
