Katolikpedia.id – Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) Wilayah Jakarta menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) sekaligus Pelantikan Pengurus Wilayah Jakarta untuk periode 2024-2029, Sabtu, 21 September 2024.
Acara yang melibatkan kolaborasi dosen-dosen katolik lintas kampus dari 38 perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya ini berlangsung di Aula Gedung K2.202, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.
Mengambil tema “Melayani dengan Kasih Persaudaraan, Mengukuhkan Kompetensi yang Mencerdaskan”, acara ini bertujuan untuk merumuskan program kerja kepengurusan iKDKI Wilayah DKI Jakarta sekaligus memperkuat jejaring di antara para dosen Katolik di wilayah Jakarta.
Rapat Kerja Wilayah ini merupakan bagian penting dalam penguatan peran iKDKI Wilayah Jakarta yang bertujuan untuk mematangkan program kerja dan mempererat jejaring antaranggota.
Dalam sambutannya, Ketua iKDKI Wilayah Jakarta, Dr. Rustono Farady Marta S.Sos., M.Med.Kom., mengharapkan dosen Katolik di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk terus menjadi berkat bagi sesama dan berkarya secara berkelanjutan.
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Universitas Satya Negara Indonesia ini menegaskan bahwa denyut nadi organisasi sudah dimulai sejak dari sekarang. Saat pengurus telah dilantik dan program kerja sudah ditetapkan.
Ia mengajak semua peserta untuk tidak hanya berhenti pada pertemuan kali ini, tetapi terus melanjutkan sinergi, melayani dengan hati, dan memperkuat jaringan persaudaraan di masa mendatang.
Dewan Penasehat IKDKI Wilayah Jakarta, Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto, M.Si menegaskan kata mencerdaskan dalam tema mengandung arti berperan dalam melakukan literasi terhadap publik yang lebih luas.
Sementara itu, slogan organisasi berupa ‘melayani dan mumpuni’ perlu diletakkan dalam konteks melayani dalam hal-hal yang sifatnya sangat strategis. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai bentuk literasi untuk membangun kompetensi SDM yang mencerdaskan.
“Dosen katolik perlu menjadi garam dunia di mana menjadi pribadi yang sangat manusiawi atau humanis. Pelayanan yang tidak ada dibatasi sekat agama. Kita bisa melayani kepada siapa saja orang. Sementara mumpuni mengandung citra sebagai umat katolik yang luar biasa dan mampu berperan lebih,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), Rektor Unika Atma Jaya Jakarta dalam sambutannya menekankan pada isu tentang integritas. Menurutnya, pelanggaran integritas terjadi ketika seorang dosen tidak melakukan yang terbaik.
Untuk mencapai yang terbaik maka perlu melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara terintegrasi dan berupaya dengan sungguh untuk menjadi guru besar.
Peluang semakin terbuka dengan adanya Permendikbud 44 tahun 2024 dimana Perguruan Tinggi terpilih dapat menghasilkan guru besar sendiri dengan catatan harus ada tiga promotor dari perguruan tinggi yang lain.
Maka ia mengajak seluruh pengurus IKDKI yang dilantik untuk secara bersama memikirkan siapa dosen-dosen Katolik yang mau ‘ditelurkan’ sebagai guru besar berikutnya.
Pada pembukaan Rakerwil yang dihadiri lebih dari 50 dosen katolik se-Jakarta dan sekitarnya ini, Ketua Umum iKDKI, Prof. Agustinus Purna Irawan menyatakan pentingnya untuk membangun paguyuban bagi para dosen katolik.
Networking bagi para akademisi katolik menjadi penting dan ini perlu menjadi pemikiran bersama. Berkegiatan di IKDKI adalah kesempatan berbagi satu sama lain sebagai sesama dosen dengan spiritualitas kekatolikan.
“Di tengah maraknya berbagai masalah sosial yang ada seperti korupsi, intoleransi, dan narkotika, dosen sebagai ‘formator’ akhir bagi setiap orang untuk masuk ke dunia profesi harus mau dan siap menjadi teladan. Untuk menjadi teladan harus berkompeten”.
Pelantikan Pengurus Wilayah
Setelah sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan Misa yang juga menjadi momen pelantikan Dewan Pengurus IKDKI Wilayah DKI Jakarta periode 2024-2029.
Misa pelantikan berlangsung di Kapel St. Albertus Magnus, yang dihadiri oleh seluruh peserta rapat kerja dan tamu undangan.
Ketua Pengurus Pusat iKDKI Prof. Agustinus Purna Irawan melantik Pengurus iKDKI Wilayah Jakarta periode 2024-2029, lalu dilanjutkan dengan pemercikan air suci oleh para Romo.
Rangkaian kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat posisi IKDKI sebagai wadah dosen Katolik di Indonesia, sesuai dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mumpuni dan melayani.