Katolikpedia.id
Berita Paus Fransiskus

Paus Fransiskus: “Kekayaan Sejati Ditemukan dalam ‘Kemiskinan’ Yesus”

pesan-natal-paus-fransiskus

Katolikpedia.id – Misa Malam Natal di Basilika St Petrus Vatikan berlangsung meriah. Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus itu dihadiri umat Katolik yang diperkirakan hampir 7.000 orang.

Di hadapan ribuan orang, Paus seperti biasa memberikan pesan-pesan Natal yang berkesan. Pesan Natal ini tak hanya berlaku bagi mereka yang menyaksikan langsung, namun juga untuk seluruh umat Katolik di dunia.

Berikut adalah pesan-pesan Natal Paus Fransiskus pada Misa Malam Natal tahun ini!

#Kelahiran Yesus untuk menyadarkan kita

Dalam homilinya, Paus mencatat bahwa Injil yang mengisahkan tentang kelahiran Yesus hadir untuk menyadarkan kita dari keserakahan terhadap hal-hal duniawi.

“Yesus berusaha membawa kita ke mana Tuhan ingin kita pergi, bahkan saat kita terjebak dengan konsumerisme atau sikap memakai barang- barang secara berlebihan tanpa melihat nilai gunanya.”

Bapa Suci memfokuskan refleksinya pada pentingnya Penginjil Lukas menggambarkan palungan di mana Maria membaringkan Putranya.  

“Melalui palungan, Allah ingin menunjukkan kepada kita kedekatan, kemiskinan, dan kekonkritan Allah dalam Putra-Nya, Yesus.”

#Palungan ‘penolakan’

Paus Fransiskus mengatakan palungan melambangkan keserakahan akan konsumsi manusia, karena palungan berfungsi sebagai tempat makan yang memungkinkan makanan dikonsumsi lebih cepat dan mudah.

“Pria dan wanita di dunia ini, selalu merasa haus akan kekayaan dan kekuasaan, bahkan rela melakukan apapun hingga mengorbankan tetangga, keluarga hingga saudara/i mereka.”

Paus menekankan bahwa kehadiran Putra Allah pertama kali dibaringkan di ‘palungan penolakan’ artinya, Allah hadir bahkan dalam kondisi terburuk di tengah manusia. Namun, justru dari palungan itulah kita menemukan kedekatan dengan-Nya.

“Di sana, di palungan itu, Kristus lahir, dan di sana kita menemukan kedekatan-Nya dengan kita. Dia datang ke sana, ke palungan, untuk menjadi santapan rohani kita.”

misa-malam-natal-di-vatikan
(Foto: instagram/popefrancis)

Keyakinan akan kedekatan Allah

Paus menambahkan bahwa Tuhan adalah Bapa yang alih-alih membiarkan anak-anak-Nya begitu saja. Allah kita adalah Allah yang peduli dan penuh kasih.

“Allah memberi kita santapan dengan kasih-Nya yang lembut dan mendekati kita dengan kerendahan hati-Nya”

Maka itu, kita masing-masing harus membangun kedekatan dengan Tuhan dalam setiap penderitaan dan kesepian kita.

“Palungan Natal, pesan pertama dari Putra Allah, memberi tahu kita bahwa Tuhan menyertai kita; Dia mengasihi kita dan Dia mencari kita. Tidak ada kejahatan atau dosa yang darinya Yesus tidak ingin menyelamatkan kita.Natal berarti Tuhan dekat dengan kita, maka biarkan kepercayaan diri kita terlahir kembali!”

Kekayaan sejati ditemukan dalam ‘kemiskinan’ Yesus

Paus Fransiskus kemudian beralih ke pesan kemiskinan yang tersirat di palungan, tempat Yesus dibaringkan. Dari kemiskinan itu lahir kekayaan sejati yang sesungguhnya.

“Kemiskinan palungan menunjukkan kepada kita di mana kekayaan sejati dalam hidup dapat ditemukan: bukan dalam uang dan kekuasaan. Yesus adalah kekayaan terbesar yang dapat kita raih, terutama ketika kita belajar untuk mengasihi dan melayani kemiskinan-Nya di antara orang miskin di dunia ini.”

Paus juga sadar bahwa sebagai manusia, tentu tidak mudah bagi kita untuk tidak tergoda dengan kebahagiaan duniawi, namun kita perlu memaknai arti perayaan Natal yang sesungguhnya.

“Tidaklah mudah untuk meninggalkan kehangatan keduniawian yang nyaman untuk merangkul keindahan yang mencolok dari gua Bethlehem”

Tuhan secara konkret merangkul keberadaan manusia

Akhirnya, Paus memusatkan perhatian pada kekonkretan yang ditunjukkan Allah dalam diri Yesus yang terbaring di palungan.

 “Seorang anak yang terbaring di palungan memberi kita pemandangan yang mencolok, bahkan sangat sederhana. Itu mengingatkan kita bahwa Sang Sabda benar-benar telah menjadi daging”

Di setiap saat dalam hidup-Nya, Yesus secara terang-terangan mengatakan betapa Ia sangat mencintai dan mengasihi kita.

“Kasih Yesus bagi kita selalu gamblang atau mudah terlihat dan konkret karena Dia merangkul kita. Saat Yesus terbaring di palungan dan dibungkus dengan lembut dengan lampin oleh Maria, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa Dia ingin dibungkus dengan kasih kita kepada orang-orang di sekitar kita yang paling membutuhkan.”

Berita Terkait:

Gereja Katolik Jakarta Bantah Tudingan Dukung Anies Baswedan Pada Pilpres 2024

Steve Elu

Doa Katolik Sebelum Bekerja. Singkat tapi Punya Makna Mendalam

Admin

Bukan Cuma Tahun Baru. Ada Dua Perayaan Penting dalam Gereja pada 1 Januari

Steve Elu
error: Content is protected !!