Katolikpedia.id – Kamu mungkin pernah mendengar nama Phil Mulryne, seorang pesepak bola Manchester United yang pernah berbagi lapangan dengan David Beckham. Pemain kelahiran 1978 ini gantung sepatu pada tahun 2019.
Biasanya karir seorang pensiunan sepak bola tak jauh-jauh dari lapangan hijau, misalnya jadi seorang pelatih atau manajer sepak bola. Berbeda dengan Phil Mulryne, pilihannya tidak mengarah ke sana. Ia banting setir ke bidang yang sama sekali tak terduga yakni menjadi seorang imam.
Phil Mulryne yang dahulu berseragam baju sepak bola, sekarang berjubah imam. Seperti apa perjalanan kisahnya?
#Karir cemerlang, kesuksesan, dan kekayaan
Philip Mulryne, merupakan pesepakbola asal Irlandia. Ia memulai karirnya pada tahun 1994 ketika menghadiri akademi muda Manchester United (1994-1996). Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, ia bermain di klub Setan Merah itu selama 3 tahun, dari 1996 hingga 1999.
Setelah merumput bersama MU, Mulryne dikontrak Norwich City dari 1999 hingga 2005. Ia lalu melanjutkan karirnya di klub Cardiff City, Leyton Orient, dan berakhir di King’s Lynn.
Philip terbilang cukup menghasilkan banyak uang dari karirnya sebagai pesepak bola. Dan seperti pemain pada umumnya, tentu saja ia memiliki mobil mewah seperti ferari dan hidup glamor. Kekayaan bersihnya diperkirakan $ 5 juta atau jika dirupiahkan sekitar 70 miliaran.
Selama menjadi pesepakbola, Mulryne juga punya kekasih. Ia pernah berkencan dengan seorang model, Nicola Chapman. Di sisi lain, Mulryne juga dikenal sebagai pemain yang berkawan dengan minuman-minuman keras. Ini terbukti ketika ia ketahuan bolos saat malam hari demi mengikuti pesta miras. Akibat kenakalannya ini, ia pernah dipulangkan dari skuad Irlandia Utara pada tahun 2005.
Tahun 2008, kariernya terhenti. Ia mengalami cedera parah. Momen ini menghantarkannya pada sebuah permenungan, bagaimana dia akan menghabiskan hari-harinya setelah masa pensiun pada tahun 2009 nanti. Mulryne akhirnya membulatkan tekad untuk kembali ke Irlandia.
Baca Juga: Ini 5 Pemain Sepak Bola yang Sangat Mencintai Doa Rosario. Kisah Mereka Bisa Menginspirasi Kamu!
#Masuk seminari
Seperti kisah anak yang hilang, Tuhan menyambut kepulangannya dan memeluknya dengan kasih-Nya di tengah frustasi dan keterpurukan.
Perlahan, pria bernama lengkap Philip Patrick Stephen Mulryne ini mulai sadar untuk mengubah pola hidupnya. Ia mulai dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan amal, membantu para tunawisma dan aktif di Gereja. Di sinilah benih-benih panggilan itu tumbuh.
Mgr. Noel Treanor yang saat itu merupakan Uskup Keuskupan Down dan Connor (Irlandia Utara) adalah salah satu orang yang berperan penting dalam pertobatan Mulryne. Berkat dampingan dan dukungannya, Mulryne tak membutuhkan waktu lama untuk memutuskan masuk seminari.
#Menjadi imam Dominikan
Pada tahun 2009, pria asal Irlandia itu mendaftarkan diri di Pontifical Irish College di Roma. Mulryne bergabung dengan Ordo Pengkhotbah atau OP dan memulai masa novisiatnya pada tahun 2012.
Pendidikan panjang yang dilaluinya untuk menjadi seorang imam ternyata berjalan cukup mulus. Buktinya, ia berhasil merampungkan studi filsafatnya selama dua tahun dan studi teologi selama empat tahun.
Pada 11 September 2016, ia mengikrarkan kaulnya sebagai seorang biarawan Dominikan di Biara St Saviour, Dublin.
Dan pada musim gugur tahun 2016, tepatnya pada 30 Oktober, dia ditahbiskan menjadi Diakon di Belfast oleh Mgr Diarmuid Martin, Uskup Agung Keuskupan Dublin – Irlandia.
Delapan bulan kemudian, pada 8 Juli 2017 dia menerima tahbisan imamat dari tangan Mgr Joseph Augustine Di Noia, OP.
Misa perdananya berlangsung pada 10 Juli 2017 di Parokinya, St Oliver Plunkett, Belfast, Irlandia. Pada 2019 lalu, Pastor Mulryne ditugaskan di St Mary’s Priory Church yang mana ini merupakan Rumah Novisiat untuk Provinsi Dominikan di Irlandia.
#Respon teman
Ketika pertama kali mendengar bahwa Philip Mulryne ditahbiskan menjadi imam, rekan satu timnya Paul Francis McVeigh dan teman-temannya mengaku terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa Mulryne akan melepaskan kehidupan glamornya demi mengejar kaul kemiskinan, kesucian, dan ketaatan sebagai seorang imam Katolik.
“Sungguh mengejutkan bahwa dia merasa ini adalah panggilannya,” ujar Paul McVeigh, seperi dilansir Daily News.
Namun McVeigh yakin bahwa keputusan rekan setimnya itu tak mungkin bermain-main dengan pilihannya.
“Saya tahu pasti bahwa ini bukan sesuatu yang dia anggap enteng karena perjalanan untuk ditahbiskan menjadi imam Katolik harus memiliki gelar filsafat dua tahun, diikuti dengan gelar teologi empat tahun dan baru setelah itu dia akhirnya akan memenuhi syarat sebagai imam,” lanjut McVeigh.
#Alasan menjadi Imam
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di akun youtube Norwich City Football Club pada 16 Mei 2018 lalu, Mulryne mengungkapkan beberapa hal yang dialaminya selama berada di puncak karir sebagai seorang pesepak bola.
“Kami memiliki kehidupan yang luar biasa sebagai pesepakbola dan saya sangat beruntung, tetapi saya akhirnya menyadari bahwa dengan semua kemewahan di sekitar saya, saya justu merasa semacam ada kekosongan di dalam hidup saya. Saya cukup terkejut, ‘mengapa saya tidak bahagia ketika saya memiliki semua yang biasanya diinginkan seorang anak muda?’” tutur Pastor Philip Mulryne.
Selain itu, Pastor Mulryne juga menggarisbawahi keputusannya memilih Ordo Dominikan. Menurutnya, spiritualitas hidup para Imam Dominikan yang adalah seorang pewarta, yang jadi salah satu alasan mengapa ia memilih ordo yang didirikan oleh Santo Dominikus ini.
Baca Juga: Jenius! Inilah Romo Nic Austriaco OP, Pemegang Dua Gelar Profesor: Teologi dan Biologi
“Memberikan diri sepenuhnya kepada Allah melalui pengakuan iman akan nasihat injil (Evangelical Counsel) : kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan, untuk menjadikan Dia sebagai teladan kita dan terlepas dari kelemahan dan cacat kita, percayalah kepada-Nya bahwa Dia akan mengubah kita dengan kasih karunia-Nya, dan dengan demikian sampaikan sukacita dari-Nya kepada semua orang yang kita temui . Bagi saya teladan hidup Dominikan adalah salah satu alasan utama yang membuat saya tertarik pada ordo tersebut.”
#Profil dan Perjalanan karir
Nama Lengkap | : | Philip Patrick Stephen Mulryne |
Nama Populer | : | Philip Mulryne |
Tempat Lahir | : | Belfast, Irlandia Utara |
Tanggal Lahir | : | 1 Januari 1978 |
Karir di : Manchester United (Youth Career) | : | 1992–1996 |
Karir di : Norwich City | : | 1999–2005 |
Karir di : Cardiff City | : | 2005–2007 |
Karir di : Leyton Orient | : | 2007 |
Karir di: King’s Lynn | : | 2007-2008 |
Masuk seminari | : | 2009 (Usia 31 tahun) |
Novisiat OP | : | 2012 |
Mengikrarkan Kaul | : | 11 September 2016 |
Tahbis Diakon | : | 30 Oktober 2016 |
Tahbis Imam | : | 8 Juli 2017 |
Misa Perdana | : | 10 Juli 2017 |