Katolikpedia.id
Berita Motivasi

Jenius! Inilah Romo Nic Austriaco OP, Pemegang Dua Gelar Profesor: Teologi dan Biologi

Pastor-Nicanor-Austriaco-OP

Katolikpedia.id – Namanya Nicanor Austriaco. Ia adalah seorang Romo dari Ordo Pengkotbah (Order of Preachers) atau yang disingkat OP. Saat ini Romo Nic Austriaco – demikian ia disapa – mengajar di Providence College di Providence, Rhode Island.

Selain dikenal sebagai imam, ia juga ahli biologi bergelar profesor. Tak tanggung-tanggung, ia menyandang dua gelar profesor sekaligus, yaitu profesor bidang teologi dan profesor bidang biologi.

Kedua gelar profesor tersebut ia sabet pada tahun yang sama, 2016, dari Providence College, Rhode Island.

Dengan predikat dua gelar profesor tersebut, setidaknya memberi kita gambaran siapa Romo Nicanor Austriaco. Ia adalah sosok yang sangat jenius.

Panggilan Romo Nic Austriaco

Waktu remaja, pria kelahiran Filipina, dan sempat dibesarkan di Vietnam dan Malaysia ini berambisi menjadi ahli kanker untuk menyembuhkan para penderita kanker. Ia mengaku, muara dari ambisi tersebut adalah memenangkan hadiah nobel.

Guna mewujudkan ambisi itulah ia berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar khusus tentang biologi. Ia meraih gelar Bachelor of Science di bidang bioengineering dengan status summa cum laude dari University of Pennsylvania, USA.

Lalu, gelar Ph.D (doktor) dalam bidang biologi ia raih dari Massachusetts Institute of Technology. Ia juga menjadi anggota Howard Hughes Medical Institute (HHMI).

Selepas itu, ia sempat kembali ke Thailand dan mengajar di sana. Pengalaman mengajar inilah yang mengubah orientasi hidup Nic muda.

Menukil sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh Thecowl.com, (3 April 2020), Romo Nic menjelaskan, “Pengalaman mengajar itu mengubah hidup saya karena Tuhan menggunakannya untuk menunjukkan kepada saya bahwa ada sukacita dan kesenangan besar dalam melayani orang lain”.

Sementara puncak pengalaman pribadi yang menggiringnya untuk memilih menjadi imam adalah sebuah peristiwa pribadi yang terjadi pada 7 Mei 1996, pukul 05.30 sore.

“Pada hari itu, saya sungguh merasakan kehadiran Tuhan sungguh bangkit. Sejak saat itu, saya memutuskan untuk menjadi imam,” ujarnya.

Pastor-Nicanor-Austriaco-OP
(Foto: businessmirror.com.ph)

Tahun 1997, Nic masuk Novisiat OP dan menjalani masa formasinya untuk menjadi calon imam Ordo Pengkotbah. Tahun 2003, ia menyelesaikan studi teologinya dari the Dominican House of Studies in Washington, DC, Amerika Serikat.

Kemudian Nic ditahbiskan menjadi imam OP pada 21 Mei 2004. Setahun setelahnya, 2005, ia juga meraih gelar master dengan status summa cum laude dari the Dominican House of Studies in Washington, DC.

Selanjutnya, ia meraih gelar doktor di bidang teologi dari University of Fribourg Swiss, pada 2015. Dan tahun 2020 ini, sekali lagi ia meraih gelar MBA di Providence College.

Dengan demikian, Romo Nic resmi meraih gelar doktor dalam dua bidang ilmu sekaligus. Doktor bidang biologi ia rengkuh sebelum menjadi imam, dan doktor bidang teologi diraihnya setelah menjadi imam.

Baca Juga: Terkenal Pintar dan Sudah Bekerja di Amerika, Pria Ini Malah Memilih Menjadi Imam. Ini Kisahnya!

Jadi imam sekaligus ilmuwan

Romo Nic Austriaco OP adalah seorang Profesor Biologi dan Teologi. Meski menyandang macam-macam gelar prestius di bidang akademi, Romo Nic tak jemawa. Justru ia merasa dua keahliannya itu saling melengkapi. Dan Ordo Dominikan (OP) turut memfasilitasinya.

Ia mengatakan, “Orang-orang Dominikan menunjukkan kepada saya kehidupan di mana saya bisa bekerja untuk Tuhan dan kemuliaan-Nya. Kami belajar, berkhotbah, berpikir, dan menulis untuk keselamatan jiwa”.

“Karena saya memiliki gelar Ph.D. dalam biologi”, ia melanjutkan, “setelah saya ditahbiskan menjadi imam, saya diutus untuk mengajar di Departemen Biologi di Providence College, serta menjadi saksi bagaimana iman dan nalar bersatu”.

Melalui tugas perutusanya di Providence College, Romo Nic Austriaco ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa kita bisa menjadi seorang beriman sekaligus seorang ilmuwan.

romo-Nicanor-Austriaco-OP
(Foto: rappler.com)

Di kampus tempat ia mengajar, Romo Nic memiliki laboratorium sendiri dengan nama untuk melakukan sejumlah penelitan bersama mahasiswanya. Informasi seputar penelitiannya dapat dilihat di austriacolab.com

Selain mengajar di Providence College, sejak 2017, imam Dominikan ini juga menjadi peneliti di Pusat Studi Agama dan Etika di Universitas St Tomas Manila, Filipina.

Buku pertamanya, Biomedicine dan Beatitude: An Introduction to Catholic Bioethics, diterbitkan oleh Catholic University of America Press pada 2011. Buku itu diakui sebagai gelar akademik pilihan 2012 yang luar biasa oleh Asosiasi Sekolah Tinggi dan Perpustakaan Penelitian di Amerika Serikat.

Terima kasih Romo, sekaligus profesor, yang sudah memberi contoh kepada kami bagaimana menjadi pribadi yang jenius namun tetap setia dan ulet melayani Tuhan.

Sumber: thecowl.com, catholic.com, biology.providence.edu, dan lccollege.org

Berita Terkait:

Sah! Kardinal Ayuso Raih Gelar Doktor HC dari UIN Yogyakarta

Edeltrudizh

Pesan Paus Fransiskus : Maafkanlah dan Kasihi Musuhmu

Edeltrudizh

Paus Fransiskus Sangat Sedih Karena Katedral Diubah Jadi Masjid

Redaksi
error: Content is protected !!