Katolikpedia.id
Berita

Konyol! Pria ini Membakar Salib dan Menyerang Gereja Saat Misa Sedang Berlangsung

serangan-terhadap-gereja-katolik

Katolikpedia.id – Seorang pria berusaha membakar sebuah salib di halaman Gereja, kala umat sedang mengikuti Misa hari Minggu. Kejadian naas ini terjadi di Gereja Katolik St. Martin De Porres di desa Pierrot, Castries, Negara St. Lucia.

Pelaku yang namanya belum dibocorkan ke media ini secara tiba-tiba memasuki halaman gereja lalu membakar salib yang tertanam di depan Gereja.

Saat memasuki halaman gereja, tangannya sudah menggegam dua alat pembakar rakitan. Sambil melangsungkan aksinya, pelaku meneriakan kata “penghakiman”.

Sebagian patung Yesus yang bergantung pada salib langsung dilahap si jago merah. Beruntungnya, petugas yang sudah mengetahui adanya penyerangan ini, langsung sigap dan memadamkan api, sehingga kobaran api tidak menyambar gedung Gereja.

Ketika petugas sibuk membereskan api, pria tersebut lagi-lagi menggenggam dua alat pemicu kebakaran itu dan dengan gesit memasuki bagian dalam Gereja.

Sepertinya ia tak cukup puas dengan aksinya sebelumnya. Umat dalam Gereja yang sedang hening dalam Misa, dikejutkan dengan suara teriakannya.

Menyadari bahwa ada aksi penyerangan terhadap Gereja, Diakon Harris Wilfred yang saat itu bertugas, langsung menghadangnya dan mencoba untuk mengusirnya.

“Pria itu masuk ke dalam gereja dan di hadapan saya ia mengatakan, ‘kebakaran…kebakaran!’ Spontan, saya langsung meraih salib di depan saya saat itu, dan mengatakan kepadanya, ‘Lihat ini! Pergilah, pergilah!” Tutur Diakon Harris Wilfred kepada media setempat.

Kecaman Uskup Agung setempat

Uskup Keuskupan Agung Castries, Mgr. Robert Rivas sangat menyesalkan peristiwa itu. Apa lagi, peristiwa ini berlangsung di tengah pandemic, di mana umat sedang dihadapkan dengan situasi sulit dengan banyak ketidakpastian.

“Penyerangan dilakukan saat Misa hari Minggu tengah berlangsung. Situasi di mana umat sedang berdoa untuk negara mereka yang sedang berjuang melawan pandemi ini, juga mendoakan keluarga dan umat satu sama lain. Di tengah momen baik ini, kami justru diserang dengan kejahatan,” kata Bapa Uskup dalam unggahan video di fanpage @archdioceseofcastries

Menurut Mgr. Robert Rivas, Gereja adalah tempat yang nyaman, di mana umat bisa menemukan kedamaian di sana, bukan tempat untuk melakukan kekerasan.

“Gereja adalah salah satu tempat di mana orang mencari kedamaian, di mana umat dipersatukan sebagai satu saudara dalam seiman. Gereja adalah tempat ibadah di mana kita memberikan penghormatan dan pujian serta kemuliaan bagi Tuhan. Gereja adalah tempat kedamaian. ” lanjut Uskup, yang sudah menjabat sebagai Uskup Agung Castries, Saint Lucia, Antilles sejak 2008 lalu ini.

Menurut Mgr. Rivas, pelaku mungkin saja memiliki riwayat penyakit mental atau sedang dalam gangguan psikologis. Dia mengingatkan agar umat selalu waspada akan keselamatan mereka. Meski umatnya baru saja melewati kejadian tak mengenakan, Mgr. Rivas tetap menghimbau umatnya tetap punya sikap belas kasih kepada pelaku dan juga kepada siapa saja yang mengidap gangguan mental.

Belajar dari kejadian ini, kita sebagai umat Katolik di Indonesia harus tetap waspada. Meski belum pernah mengalami masalah serupa, kita tetap mendoakan sesama kita di Gereja Katolik St. Martin De Porres, agar kasus penyerangan ini segera diselesaikan dengan baik.

Seperti dilansir dari catholicnewsagency.com hingga saat ini identitas pelaku belum dibeberkan. Begitupun motif di balik penyerangan ini masih  dalam penanganan Polisi setempat.

Kita berharap, kasus-kasus penyerangan terhadap gereja Katolik yang saat ini sedang marak ini tak terjadi lagi di Gereja Kastolik lainnya.

Berita Terkait:

Sakit Leukimia, Paus Fransiskus Setuju Pastor Livinus Ditahbiskan di Rumah Sakit

Steve Elu

Surati Paus Fransiskus, Ini Permintaan Ridwan Kamil untuk Paus

Tiwie Pert

Jauh dari Kesan Mewah dan Protokoler, Xanana Gusmao Kunjungi Warganya

Steve Elu
error: Content is protected !!