Katolikpedia.id
Berita

Dalam Satu Bulan Stasi St Laurensius Parung Panjang Dikunjungi Dua Uskup

Dua Uskup Dukung Stasi St Laurensius Parung Panajng

Katolikpedia.id – Stasi Santo Laurensius Parung Panjang tengah jadi sorotan Gereja Lokal Indonesia. Dalam satu bulan ini, Maret 2025, stasi dari Paroki St Maria Tak Bernoda Rangkasbitung ini sudah dikunjungi dua uskup.

Pada awal bulan, 2 Maret 2025, stasi ini dikunjungi Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden SVD. Dan di akhir bulan ini, Minggu, 30 Maret 2025, stasi ini kembali dikunjungi Uskup Keuskupan Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM.

Kedua uskup menunjukkan kasih dan dukungan yang luar biasa terhadap perjuangan umat di Stasi St Laurensius yang terus bertumbuh dan berkembang. Mereka juga sedang berjuang untuk memiliki gedung gereja di wilayah Parung Panjang.

Dalam beberapa kesempatan, Uskup Bruno Syukur menegaskan pentingnya mendukung pertumbuhan komunitas Katolik di Parung Panjang.

“Stasi Santo Laurensius adalah simbol harapan dan tekad umat untuk membangun tempat ibadah yang dapat menjadi pusat spiritual dan kebersamaan umat,” ujar Uskup Paskalis dalam salah satu kesempatan kunjungan pastoral di Parung Panjang.

“Parung Panjang menjadi salah satu pusat perhatian Keuskupan Bogor, selain Stasi Maja yang sedang membangun gedung gereja mereka”.

Sementara itu, Mgr Budi Kleden, dalam Misa yang dihadiri umat, memuji semangat umat yang terus berjuang, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

“Semangat umat di stasi ini adalah inspirasi bagi kami sebagai gembala umat. Kalian menunjukkan bahwa iman yang kokoh dapat mengatasi segala rintangan yang ada,” ungkapnya.

Pastor Paroki Rangkasbitung, Romo Yustinus Joned Saputra mengatakan, semanat umat di sini luar biasa. Hal senada disampaikan oleh Romo Anggi, yang dalam salah satu kesempatan mengatakan stasi ini paling semangat di Paroki Rangkasbitung.

Sementara Ketua Stasi Santo Laurensius, Doktor Frederikus Fios, juga turut memberikan pernyataan penuh makna tentang peristiwa rahmat ini.

“Ini adalah berkat Tuhan yang luar biasa bagi umat di sini. Semoga umat semakin semangat untuk berpartisipasi, baik di dalam maupun keluar dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama di Parung Panjang,” katanya penuh syukur.

Perjuangan untuk mewujudkan gedung gereja legal di Parung Panjang tidak hanya menjadi upaya membangun struktur fisik. Tetapi juga sebuah langkah simbolis untuk memperkuat kehadiran Gereja Katolik kuat di wilayah ini.

Umat Stasi Santo Laurensius bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama seperti MUI, tokoh pemerintah (Muspika, desa, RW, RT), pihak keuskupan, pemerintah, kementerian, dan komunitas lokal, untuk menjajaki kemungkinan rencana ini dapat terwujud dengan lancar.

Dukungan dari Uskup Paskalis dan Uskup Budi, serta semangat umat yang dipimpin oleh Doktor Frederikus Fios, menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak berjalan sendiri, tetapi senantiasa dalam naungan kasih dan bimbingan Tuhan.

Stasi Santo Laurensius kini semakin dikenal sebagai komunitas yang tidak hanya berkembang dalam jumlah umat, tetapi juga dalam semangat iman dan pelayanan sosial.

Sejak 2018 stasi ini selalu melaksanakan Bukber bagi rekan rekan muslim, aksi donor darah, dialog lintas iman, dan juga santunan pada mereka yang membutuhkan.

Dengan harapan dan doa, umat Stasi St Laurensius yakin bahwa gedung gereja legal yang mereka impikan akan segera menjadi nyata, menjadi rumah rohani bagi semua umat Katolik di Parung Panjang.

Dukungan dari para uskup, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan partisipasi semua umat adalah kekuatan utama dalam mewujudkan mimpi besar ini. Semoga Tuhan memberkati.

Berita Terkait:

10 Quotes Katolik Ini Bisa Memotivasi Hari-harimu!

Redaksi

Bolehkan Memasang Korona dan Lilin Adven di Rumah? Serius Nanya!

Tiwie Pert

Benda Ronani yang Ada di Kapel Baru Universitas Atma Jaya Jakarta

Steve Elu
error: Content is protected !!