Katolikpedia.id – Menyongsong Pesta Demokrasi Pemilu 2024 yang akan jatuh pada Hari Raya Rabu Abu nanti, maka pada Desember 2023 ini Uskup Keuskupan Agung Palembang, Mgr Yohanes Harun Yuwono mengeluarkan Surat Gembala Pemilu 2024.
Berikut adalah kutipan lengkap Surat Gembala Uskup Keuskupan Agung Palembang, Mgr Yohanes Harun Yuwono.
Allah Teladan Hidup Pemimpin Sejati
Allah yang Maha rahim dalam pewahyuan. Diri-Nya kepada manusia melalui Yesus Kristus yang kita imani sebagai putranya dan Tuhan, “Tidak membeda-bedakan orang (Kis 10 : 34).
Karena kasih-Nya itu, penderitaan yang berat yang bahkan sampai membawa kepada kematian tidak menghalangi Kristus untuk mengorbankan Diri-Nya bagi manusia. Dia mencintai manusia sehabis-habisnya (bdk. Yoh 13:1). Dia rela menderita dan wafat secara hina agar menjadi hidup dan bermartabat mulia.
Dia tidak menyayangkan kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan. Dia rela menjadi hamba agar manusia yang diperhamba dan dibelenggu dosa menjadi manusia bebas, merdeka dan kembali bermartabat luhur dan mulia (Fil :2:6-9).
Dalam iman kita tak mengerti bahwa Allah kita itu sangat “rendah hati” dan sangat “manusiawi”. Dia bukanlah Allah yang sewenang-wenang dan main kuasa yang otoriter dan kejam. Dia itu pengasih dan penyayang panjang sabar dan penuh kasih setia, Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya (Maz 145 :8-9).
Dia bukan Allah yang menakutkan pesimis pemalas , melainkan Bapa yang bersama Putra-Nya terus bekerja dan bekerja sampai sekarang untuk kesejahteraan manusia (Yoh :5:17).
Pesta Demokrasi dan Hari Rabu Abu
Tahun ini jadi tahun politik akan merayakan pesta demokrasi pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 untuk memilih wakil rakyat, anggota DPR pusat, anggota DPD, anggota DPRD (Provinsi, Kota dan Kabupaten) memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pada tanggal 27 November 2024 Indonesia juga akan memilih 548 kepala daerah (37 Gubernur 415 Bupati dan 93 walikota). Sebagai anggota masyarakat dan bangsa yang baik dan bertanggung jawab Mari kita turut serta mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi itu dengan turut ambil bagian menjaga kondusivitas dan keharmonisan kehidupan masyarakat kita.
Kita tahu bahwa pemilu yang di hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 itu bertepatan dengan hari Rabu Abu.
Rabu Abu adalah hari yang sangat penting dalam kalender Gereja Katolik Rabu Abu kita menandai diri dengan abu dalam perayaan ekaristi sebagai tanda pertobatan masuki masa puasa kita. Tidak ada alasan membatalkan perayaan penerimaan abu.
Saya izinkan para imam untuk merayakan penerimaan Rabu Abu pada Selasa sore, terutama bagi anggota Partai Panwaslu dan para saksi pemilu kesibukan pekerjaan di TPS tidak akan sempat menerima Abu di hari Rabu abu ada umat yang lain hendaknya tetap dilayani Misa penerimaan Abu pada hari Rabu Abu baik pagi siang maupun sore hari.
Marilah kita menjadikan pesta demokrasi baik yang nasional maupun yang lokal tersebut di atas kesempatan kita untuk berpartisipasi dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap umat Katolik haruslah merasa menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakatnya dan dari bangsa Indonesia yang kita cintai bersama. Maka hendaklah setiap umat Katolik yang telah mempunyai hak pilih yang secara aktif mewujudkan pemilu yang bersih dan bermartabat.
Janganlah Anda menyia-nyiakan hak tersebut menggunakan hak pilih Anda secara matang dewasa dan bertanggung jawab benda yang mempunyai hak pilih. Jangan golput, jangan libur atau kabur tetapi datanglah ke TPS anda dan mencoblos pilihan anda.
Pesta demokrasi ini adalah pesta kita bersama sebagai anak bangsa cara anda menentukan perjalanan bangsa kita selama 5 tahun ke depan akan bisa berdampak lebih luas lagi ke tahun-tahun berikutnya.
Pemimpin yang Baik Harapan Masa Depan
Saya menghimbau agar umat Katolik berani memilih wakil rakyat dan pemimpin bangsa berdasarkan hati nurani yang jujur jernih dan bersih dari segala tekanan kepentingan pribadi dan golongan. Beranilah memilih dengan bebas dan merdeka.
Kenalilah visi dan misi integritas diri karakter kepribadian calon pemimpin sebaik mungkin bandingkanlah satu dengan yang lain. Pilihlah calon yang terbaik menurut pengenalan anda pemimpin yang meneladani Allah sebai pribadi yang rela berkorban bagi kepentingan manusia.
Hendaklah Anda berani tidak memilih calon pemimpin yang mempunyai rekam jejak moral atau sosial yang tidak baik yang pernah terlibat politik identitas uang atau pernah tersangkut kasus hukum.
Dengan ikut merayakan pesta demokrasi, semoga kita bisa melahirkan para pemimpin baru yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 menghormati kebhinekaan, memiliki integritas, mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan, mempunyai keberpihakan kepada kaum kecil, lemah, miskin, difabel, memiliki jejak yang terpuji tinggi, menjunjung martabat manusia dan menjaga keutuhan alam ciptaan.
Kami meminta kepada para calon eksekutif dan legislatif serta penyelenggara Pemilu untuk bersatu pemilu yang damai jujur adil transparan berkualitas dan bermartabat.
Penutup
Selama pelaksanaan tahapan Pemilu janganlah lupa untuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jagalah kondisi hidup bersama agar tetap aman tertib dan damai baik di kalangan internal maupun eksternal gereja. Janganlah karena perbedaan pilihan dan perbedaan partai politik menjadikan kita terpecah belah atau saling bermusuhan satu dengan yang lain.
Setelah Pemilu terlaksana hendaklah kita tetap menghidupi semangat persaudaraan yang sejati dan dalam kedewasaan iman menghormati hasil perhitungan suara dan ketetapan KPU. Kita harus berani legowo, menerima siapapun pemimpin yang terpilih secara demokratis.
Semoga dengan Pemili yang baik di tahun-tahun mendatang, perjalanan bersama kita sebagai anak bangsa di negeri ini dapat mewujudkan kehidupan yang penuh kedamaian dan kesejahteraan lahir dan batin dalam Persaudaraan yang sejati tahapan menuju Indonesia emas 2045 dapat berjalan dengan baik.
Salam doa dan berkat,
Mgr Yohanes Harun Yuwono
Uskup Keuskupan Agung Palembang.