Katolikpedia.id
Motivasi Paus Fransiskus

Paus Kembali Beri Posisi Penting Kepada Perempuan di Vatikan

Posisi Penting Kepada Perempuan Suster Brambilla

Katolikpedia.id – Paus Fransiskus kembali menggebrak awal tahun 2025, dengan memberi posisi penting kepada perempuan di lingkungan Vatikan.

Terbaru, Bapa Suci mempercayakan posisi Prefek Dikasteri untuk Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik kepada perempuan.

Adalah Suster Simona Brambilla yang diberi kesempatan untuk menduduki jabatan penting tersebut.

Ini, sekali lagi, kembali menunjukan kehendak Paus Fransiskus untuk memberikan kepercayaan atau posisi penting kepada perempuan di lingkungan Vatikan.

BACA: Patung Yesus dan Bunda Maria Terbesar di NTT

Boleh dikatakan, ini adalah langkah berserajarah bagi Paus Fransisksu dalam masa kepemimpinannya, pun keterlibatan yang lebih besar bagi perempuan di dalam Gereja Katolik.

Dalam laporan resmi Vatican Media, keputusan ini digambarkan sebagai pencapaian besar. Sebab, Suster Simona Brambilla menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai prefek di salah satu dikasteri atau kongregasi Kuria Roma.

Kantor ini bertanggung jawab atas semua ordo religius Katolik, termasuk Jesuit, Fransiskan, hingga ordo suster-suster.

Penunjukan ini memberikan tanggung jawab besar kepada Suster Brambilla untuk mengawasi sekitar 600.000 biarawati Katolik di seluruh dunia, serta 129.000 imam Katolik yang tergabung dalam ordo religius.

Langkah ini disambut sebagai simbol perubahan menuju keterbukaan dan peluang baru dalam struktur Gereja.

Tantangan Besar

Namun, kepercayaan Paus Fransiskus kepada Suster Brambilla ini membawa tantangan besar. Suster Brambilla harus menghadapi tantangan besar.

Salah satunya adalah penurunan jumlah biarawati di seluruh dunia. Berdasarkan statistik Vatikan, jumlah biarawati menurun sekitar 10.000 per tahun, dari 750.000 pada 2010 menjadi 600.000 pada 2024.

Selain itu, Paus Fransiskus menunjuk Kardinal Ángel Fernández Artime sebagai “pro-prefek” untuk bekerja bersama dengan Suster Brambilla.

Penunjukan ini dipandang sebagai upaya untuk memastikan kepala dikasteri dapat menjalankan fungsi sakramental yang hanya dapat dilakukan oleh imam laki-laki.

BACA JUGA: Doa Khusus Selama Yubileum 2025

Hal inilah yang coba ditanggapi Natalia Imperatori-Lee, Ketua Departemen Agama di Manhattan University. Ia mengaku tetap kecewa dengan keputusan tersebut.

Menurutnya, sikap masih menempatkan cardinal (laki-laki) pada dikasteri yang sama, yang berfungsi sebagai “pro-prefek”, masih menunjukan bahwa Paus belum sepenuhnya percaya kepada kemampuan perempuan.

“Hari ini saya berdoa agar Gereja melihat perempuan sebagai pemimpin yang mampu, tanpa perlu didampingi oleh pria,” tegasnya.

Berita Terkait:

Paus Fransiskus Terbang Ke Kanada, Walau Belum Sembuh dari Sakit

Redaksi

Ini Terjemahan Naskah Fiducia Supplicans Tentang Makna Pastoral Pemberkatan

Dr. Doddy Sasi CMF

Selamat Jalan Pater Jan Olecki. Terima Kasih Atas Semua Pelayananmu Selama di Indonesia

Edeltrudizh
error: Content is protected !!