Katolikpedia.id
Berita Motivasi

5 Alasan Mengapa Umat tak Boleh Meninggalkan Gereja Sebelum Misa Usai

Alasan tidak boleh meninggalkan gereja sebelum misa selesai

Katolikpedia.id – Tak bisa dipungkiri bahwa banyak umat Katolik yang sering kali meninggalkan Gereja kala Misa belum benar-benar usai. Ada yang pergi setelah Komuni, ada pula yang meninggalkan Gereja saat lagu penutup baru berkumandang.

Pertanyaannya, apakah hal ini boleh dilakukan? Berikut 5 poin penting dari penjelasan Sr. Theresa Aletheia Noble yang bisa menjawab pertanyaan ini!

#Komuni: berkomunikasi dengan Tuhan

Menerima Komuni artinya kita menerima Yesus di dalam diri kita. Komuni adalah tentang berkomunikasi dengan Allah dan Juruselamat kita. Untuk berkomunikasi, kita harus benar-benar menikmati waktu khusus ini bersama-Nya dan menyediakan waktu beberapa saat untuk menjalin keintiman dengan Tuhan.

Maka pilihan untuk meninggalkan Gereja sesudah komuni adalah tindakan yang tidak elok. Ibaratnya, kita sedang berkunjung ke rumah teman, dan saat teman kita sedang setia menemani, tiba-tiba saja kita terburu-buru pergi. Tindakan ini tentu sangat tidak sopan.

#Gereja tempat perjumpaan dengan Tuhan

Tak hanya meninggalkan Misa lebih awal, banyak umat Katolik yang juga sering terlambat. Hal ini mungkin dianggap biasa saja. Tapi, faktanya ini adalah tindakan yang sangat keliru.

Pergi ke Gereja artinya kita ingin berjumpa dengan Tuhan. Dan Allah juga ingin melihat kita hadir di rumah-Nya. Tetapi mengapa sangat sulit bagi kita untuk hadir lebih awal? Kita seolah-olah menomorduakan Tuhan.

#Misa bukan suatu to do list

Masih banyak umat yang mengkategorikan Misa sebagai suatu daftar tugas yang harus diselesaikan atau bahasa gaulnya, to do list! Jika usai Komuni, maka daftar pekerjaan yang harus dilakukan pun selesai.

Kehidupan seorang Katolik bukanlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan yang diurutkan berdasarkan skala prioritas.

Itu adalah sebuah undangan untuk berjumpa dengan Tuhan. Menghadiri Misa bukan semata-mata karena untuk menghindari dosa, namun karena kita semua dipanggil menuju kekudusan.

#Ada rahmat lebih

Menurut Katekismus Gereja Katolik, “buah-buah sakramen juga bergantung pada watak orang yang menerimanya” (KGK 1128).

Ada kuasa dalam sakramen-sakramen di dalam dan dari sakramen-sakramen itu sendiri. Tetapi seberapa besar kuasa itu merembes ke dalam jiwa kita dan berperan dalam hidup kita, itu bergantung pada watak kita.

Maka perilaku meninggalkan Gereja sesudah Komuni atau sebelum berkat penutup menandakan watak kita yang menolak rahmat dari Tuhan.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Umat Non Katolik Tidak Boleh Menerima Komuni. Kamu Harus Tahu!

#Berkat penutup itu penting

Berkat itu sangat berharga. Ketika seorang imam, yang dengan pentahbisannya menjadi serupa dengan Kristus, memberikan berkat penutup, itu artinya kita diberkati oleh Yesus sendiri. Jika Yesus berdiri siap memberi berkat sebelum kita meninggalkan Gereja, mengapa kita harus meninggalkan-Nya?

Itulah beberapa alasan mengapa kita tak boleh meninggalkan Gereja sebelum perayaan Ekaristi benar-benar berakhir. Semoga ini bisa menjadi refleksi kita bersama.

Berita Terkait:

Jenius! Inilah Romo Nic Austriaco OP, Pemegang Dua Gelar Profesor: Teologi dan Biologi

Steve Elu

Hebat! Ola Lasso Teguh Memilih Katolik Meski Harus Berbeda Keyakinan dengan Orangtua

Redaksi

Dari Layar Ke Hati: Empati Kunci Pelayanan Katekis Di Era Digital

Redaksi
error: Content is protected !!