Katolikpedia.id – Takhta Keuskupan Timika sedang kosong. Atau, dalam Gereja Katolik dikenal dengan istilah Sede Vacante. Penyebab sebuah keuskupan mengalami takhta lowong bisa macam-macam. Yang paling umum adalah uskupnya meninggal.
Dalam kasus lain, uskupnya dipindahtugaskan untuk menggembalakan keuskupan lain. Sementara dalam kondisi khusus, Vatikan-lah yang membebastugaskan seorang uskup di sebuah keuskupan karena kondisional atau pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Untuk Keuskupan Timika sendiri mengalami takhta kosong karena uskupnya meninggal. Sebelumnya, keuskupan ini digembalakan oleh Mgr John Philip Saklil. Namun, ia meninggal karena sakit pada 3 Agustus 2019. Almarhum menggembalakan Keuskupan Timika sejak 19 Desember 2003.
BACA: Mengenal Sosok Mgr Leo Laba Ladjar, Uskup Keuskupan Jayapura
Lantas, siapa uskup yang menggembalakan Keuskupan Timika selama masa kekosongan ini?
Hingga saat ini, tidak ada uskup yang ditugaskan secara khusus ke Keuskupan Timika. Keuskupan di tanah Papua itu digembalakan oleh seorang Administrator Apostolik yakni Pastor Marthen Ekowaibii Kuayo.
Kita sama-sama mendoakan agar secepatnya Keuskupan Timika bisa memiliki gembala yang baru. Seorang uskup diharapkan untuk segera menduduki takhta Keuskupan Timika.
Status Keuskupan Timika adalah Keuskupan Sufragan, bersama dengan Keuskupan Agats, Keuskupan Jayapura, dan Keuskupan Manokwari Sorong. Mereka berada di bawah Keuskupan Agung Merauke.