Katolikpedia.id – Tiga Suster anggota Fransiskan dari Santo Georgius Martir (FSGM) menyatakan janji setia kepada Kristus dan Gereja.
Misa Kaul Kekal ketiga suster tersebut berlangsung di Kapel Biara Suster Fransiskan dari Santo Georgius Martir (FSGM), Pringsewu, Keuskupan Tanjungkarang, , Minggu, 18/11/2019.
Ketiga suster tersebut adalah Sr M. Magrita FSGM, Sr Theresia FSGM, dan Sr Teresa Maria FSGM.
Lagu “Aku Abdi Tuhan” yang dibawakan oleh Paduan suara Gita Asisi SMA Fransiskus Bandarlampung, mengiringi langkah tiga suster itu dalam seremoni kaul kekal.
“Ke depan altar aku melangkah, seraya bermadah gembira ria. Saat yang bahagia, hari yang mulia. Hari yang penuh kenangan.” Demikian awal kalimat dari lagu tersebut, yang kiranya menandai hari ini sebagai kekuatan bagi para suster untuk menjalani panggilan-Nya.
Bersamaan dengan kaul kekal tiga suster tersebut, dirayakan pula pesta perak hidup membiara untuk beberapa suster FSGM, dan puncak peringatan 150 tahun kelahiran konggregasi FSGM.
Perayaan Ekaristi dirayakan secara konselebrasi dengan selebran utama Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr Yohanes Harun Yuwono, didampingi Mgr Adrianus Sunarko OFM, Mgr Aloysius Sudarso SCJ serta para Romo.
Baca Juga: Hai OMK, Manfaatkan Potensimu, Beranilah Melangkah dan Yakinlah kepada Tuhan
Mgr Sunarko dalam homili yang ia bawakan, mengajak para suster merenungkan perjalanan kongregasi FSGM hingga saat ini. “Apakah kongregasi FSGM sudah melahirkan orang-orang kudus?” tanya Uskup Keuskupan Pangkalpinang ini.
Lalu ia menjelaskan, menjadi kudus tak hanya berarti harus melalui proses beatifikasi atau pun kanonisasi. Melalui ensiklik Gaudete et Exultate, Paus Fransiskus menyatakan bahwa ketekunan merupakan salah satu jalan menuju kekudusan.
- Musik Etnik Jadi Musik Liturgi Gereja Katolik, Apa Bisa?
- LP3KN Menyusun Program Kerja 2025
- Tahun Yubileum sebagai Simbol Pembebasan dan Penghiburan
- Pesta Demokrasi dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Senat Mahasiswa Kampus
- Lebih Dekat dengan Uskup Baru Keuskupan Surabaya
“Maka kalau kita mampu setia dengan hidup harian kita, kita sedang berjalan dalam jalan kekudusan,” ujar Uskup kelahiran Merauke, 7 Desember 1966 ini.
Sr Theresia FSGM mengatakan bahwa para suster yang mengikrarkan kaul kekal sangat bersyukur atas semua dukungan yang diterima. Ia menyadari bahwa Allah senantiasa setia menemani mereka selama mengarungi hidup panggilan.
“Kami selalu ingat perkataan Muder Anselma, pendiri kongregasi kami. Ia berkata, bersukacita lah atas semua tugas pelayananmu, karena dengan begitu kamu turut ambil bagian dalam karya Allah bagi sesama,” ujarnya.
Dengan mengikrarkan kaul kekal tersebut, ketiga suster tersebut berkomitmen untuk setia kepada Kristus dan Gereja.
Janji setia tersebut dapat menginspirasi kita semua untuk setia kepada pilihan hidup kita masing-masing, termasuk setia kepada pasangan.
Baca Juga: Hai OMK, Manfaatkan Potensimu, Beranilah Melangkah dan Yakinlah kepada Tuhan