Katolikpedia.id
Santo-Santa

Wow! 10 Orang Ini Terima Stigmata dari Yesus. No.1 Masih Hidup!

santo-santa-penerima-karunia-stigmata

Katolikpedia.id – Stigmata adalah rahmat berupa luka-luka Yesus yang diterima oleh seorang Katolik. Umumnya terdapat luka pada kaki, tangan, kepala dan lambung yang merujuk pada lima luka Yesus saat di salib.

Sejarawan Gereja Katolik Indonesia, sekaligus Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Profesor Doktor Eddy Kristiyanto OFM menyebutkan, stigmata merupakan anugerah dari Tuhan. Melalui stigmata kita belajar bahwa dalam penderitaan selalu ada harapan dan sukacita.

Berikut, katolikpedia merangkum 10 orang yang menerima karunia stigmata, merujuk pada daftar dari catholic.org. Satu diantaranya masih hidup hingga sekarang, sedangkan 9 diantaranya sudah ditetapkan gereja sebagai orang kudus.

#10 Fra Elia

Bisa dikatakan, karunia stigmata paling terbaru dialami oleh Fra Elia, biarawan Kapusin yang lahir di Puglia, Italia, pada 20 Februari 1962. Fra Elia mengalami luka-luka Yesus tersebut saat masih di Novisiat Kapusin di Lombardi, Italia.

Setiap Jumat, terutama pada masa Prapaskah dan Jumat Agung, Fra Elia mengalami sakit yang luar biasa, yang berasal dari luka di kedua tangan dan kaki.

Di saat bersamaan, bau harum keluar dari seluruh tubuhnya. Namun, pada hari-hari lain, luka-luka itu tidak mengeluarkan darah atau aroma harum meski bekasnya tetap ada. Kejadian langka ini terus berulang hingga sekarang.

fra-elia-stigmata
Fra Elia (Foto: Katolikpedia.id)

#9 Marthe Robin

Marthe Robin lahir di Chateauneuf de Galaure, Prancis, pada 13 Maret 1902. Pada usia 16 tahun, Marthe didiagnosa menderita sakit ensefalitis yang membuatnya lumpuh pada 2 Februari 1929.

Berbaring di tempat tidur setiap hari membuat Marthe tidak punya pilihan lain, selain memperkuat hidup doa yang sudah diasah sejak kecil. Bahkan ia mengikrarkan janji untuk hidup suci.

Dalam mysticsofthechurch.com dikisahkan bahwa, pada awal Oktober 1930, Yesus menampakkan diri kepada Marthe.

Lantas Yesus memegang kedua lengannya yang lumpuh dan membukanya lebar-lebar. Di saat bersamaan muncul tiga lidah api masing-masing menembusi kedua kaki, kedua tangan dan dadanya. Lalu dari sana mengalir darah segar.

Marthe-robhin-stigmata
Venerabilis Marthe Robin (1902-1981)

#8 Marie Rose Ferron

Marie Rosa Ferron mengalami sakit hingga lumpuh di usia 13 tahun. Tangan dan kakinya tidak bisa digerakan. Pada akhir 1926, Rose Ferron yang punya devosi khusus kepada Ekaristi sejak kecil, menerima karunia stigmata pada tangan dan kaki.

Lalu pada setiap Jumat sepanjang masa Prapaskah 1927, secara teratur luka-luka ini muncul termasuk luka cambuk pada lengannya.

Sementara luka pada lambungnya, muncul pada prapaskah 1929. Selanjutnya muncul juga luka di kepala tampak seperti bekas mahkota duri. Dan ada juga memar di bahunya.

Seorang romo yang memeriksa luka-luka itu pada tahun 1930 menulis, “Darah itu mengeluarkan aroma harum yang tidak diketahui olehku, agak seperti parfum. Itu bukan aroma sementara, karena aroma itu bertahan sampai keesokan paginya.”

Boleh dikatatakan, Marie Rosa Ferron adalah orang kudus yang menerima stigmata secara lengkap. Semua luka yang pernah dialami Yesus muncul di sekujur tubuhnya.

marie-rose-feron
Marie Rose Ferron (1902-1936)

#7 Beata Theresa Neumann

Theresa Neumann menerima rahmat stigmata untuk pertama kali pada Prapaskah 1926. Mulanya, perempuan yang lahir tepat pada Jumat Agung, 8 April 1898 tersebut, jatuh sakit pada Februari 1926. Pada Jumat 5 Maret 1926, kondisi Theresa sangat lemah hingga membuatnta terbaring lemah di kamar.

Saat itulah ia mengalami penglihatan rohani yaitu Yesus berdoa di Taman Getzemani. Tak lama berselang, timbul rasa sakit yang luar biasa di sisi kiri tubuhnya. Lalu perlahan-lahan darah segar mengalir dari sana.

Keesokan harinya, ia mendapati bahwa darah itu mengalir dari luka yang berada hanya beberapa inchi di atas letak jantungnya.

Rasa sakit dan pendarahan itu terus berulang selama masa Prapaskah tahun itu, mulai dari  Kamis hingga Jumat. Tepat pada Jumat Agung, luka stigmata di tubuh Theresa pun bertambah yakni di kedua tangan dan kaki.

beata-theresa-Neumann-penerima-stigmata
Beata Therese Neumann (1898–1962)

#6 Santa Gemma Galgani

Suatu hari tanggal 8 Juni 1899, usai menerima Komuni Kudus, Gemma Galgani mendapat penglihatan rohani. Yesus menghampirinya dan mengatakan bahwa ia akan memerima rahmat khusus.

Bingung akan hal ini perempuan kelahiran Camigliano, Italia, 12 Maret 1878 ini pergi ke bapa pengakuannya untuk mengaku dosa dan minta bimbingan.

Malamnya Gemma mengalami sakit yang luar biasa. Ia menulis, “Saya merasakan sakit yang amat luar biasa, seakan nyawa saya segera terenggut. Dalam kesakitan itu saya melihat Bunda Maria mengampiri saya dan menyelimuti saya dengan mantol biru miliknya. Lalu Yesus menampakan diri dengan luka-luka yang mengeluarkan nyala api.”

Api itu kemudian mengenai tangan dan kaki Gemma Galgani. Ia pun jatuh terkulai ke lantai karena amat kesakitan. Setelah sadar, luka-luka pada kaki, tangan, dan dadanya tetap ada.

st-gemma-galgani-stigmata
St Gemma Galgani (1878-1903)

#5 Santa Faustina Kowalska

Kebanyakan umat Katolik mengenal Santa Faustina Kowalska sebagai seorang biarawati yang mengenalkan Doa Kerahiman Ilahi.

Dari catatan hariannya, kita tahu bahwa suster kelahiran Glogowiec, Leczyca County, Polandia, pada 25 Agustus 1905 ini mendapat penglihatan rohani, di mana ia diminta Yesus untuk mendoakan dan menyebarluaskan doa Kerahiman Ilahi.

Di samping itu, ada hal lain yang perlu kita ketahui. Santa Faustina juga menerima karunia stigmata. Dalam situs resmi Vatican.va, terulis bahwa Sr Faustina Kowalska juga menerima stigmata tak kasat mata, selain rahmat rohani lain seperti penglihatan rohani, karunia bilokasi yakni berada di dua lokasi dalam waktu bersamaan, karunia bernubuat dan lain-lain.

st-faustina-stigmata
St. Faustina, rasul Kerahiman Ilahi

#4 Santa Katarina Ricci

Santa Katarina lahir di Firenze, Italia, pada 23 April 1522 dengan nama baptis Alexandria. Nama Katarina ia terima saat masuk biara. Sejak kecil, ia sudah dikenal sebagai pribadi yang bijak dan bersahaja.

Orang kudus yang diperingati Gereja setiap 13 Februari ini, tercatat sebagai salah satu orang yang menerima stigmata atau yang dikenal juga dengan istilah “Ecstacy of the Passion”.

Ia diberi rahmat merasakan luka-luka Yesus yang dimulai setiap Kamis siang hingga Jumat jam empat sore. Stigmata tersebut ia alami selama 12 tahun.

st-katarina-ricci-penerima-karunia-stigmata
Santa dari Ordo Pewarta (Dominikan)

#3 Santa Katarina dari Siena

Dalam sejarah Gereja Katolik mistikus yang satu ini sangat terkenal. Pujangga Gereja yang lahir di Siena, Italia, pada 25 Maret 1347 ini menerima banyak karunia termasuk stigmata.

Meski demikian, stigmata pada Santa Katarina dari Siena tidak terlihat seperti pada orang kudus lainnya. Dikisahkan bahwa, pada Februari 1375, ia mengunjungi Pisa, Italia dan menghadiri Misa di Gereja St Kristina.

Setelah Komuni, ia melakukan meditasi. Sekonyong-konyong dari salib tampak lima berkas sinar berwarna merah darah datang menembusi kedua tangan, kaki dan lambungnya.

Ini menyebabkan sakit yang luar biasa hebat, hingga ia jatuh tak sadarkan diri. Namun, luka-luka itu tidak terlihat oleh orang lain selain dirinya sendiri.

st-katarina-dari-siena
Santa dari kongregasi OSF

#2 Padre Pio atau Santo Francesco Forgione

Kisah tentang karunia stigmata yang paling populer adalah yang dialami oleh Padre Pio atau Santo Francesco Forgione. Ia adalah romo pertama yang menerima karunia stigmata.

Stigmata pertama terjadi di Pietrelcina, sore hari tanggal 7 September 1911. Karena takut, ia meminta bapa rohaninya Romo Salvatore Panullo, untuk mendoakannya agar tanda-tanda tersebut hilang. Doa itu terkabul.

Namun, pada 20 September 1918, saat sedang sendirian di sebuah kapel tua, tampak baginya sejumlah malaikat. Bersamaan dengan itu muncul luka stigmata pada tangan kiri-kanan, kedua kaki, dan lambungnya. Luka-luka itu terbuka dan mengeluarkan banyak darah dengan aroma yang sangat harum.

padre-pio-penerima-karunia-stigmata
Padre Pio: biarawan Fransiskan Kapusin

#1 Santo Fransiskus Asisi

Santo Fransiskus dari Assisi yang hidup dari tahun 1181 hingga 1226, adalah stigmatis pertama yang tercatat secara resmi dalam sejarah Gereja Katolik. Biarawan ternama dari Ordo Fransiskan itu menerima stigmata pada 1224 dua tahun sebelum kematiannya.

Ketika itu Fransiskus memulai perjalanan ke gunung La Verna untuk berpuasa selama empat puluh hari. Pada suatu pagi menjelang Hari Raya Pesta Salib Suci, ia melihat malaikat bersayap enam mendatanginya ketika dia sedang berdoa.

Bersamaan dengan itu, ada rasa sakit yang luar biasa di tubuhnya. Tatkala malaikat itu menghilang ia menyadari bahwa ada luka di kedua tangan, kaki dan lambungnya, seperti lima luka yang dialami Yesus.

Awalnya, ia menyembunyikan luka-luka itu dengan cara membalut tangan, lalu dimasukan dalam jubah yang ia kenakan. Tapi, lama-kelamaan, rekan-rekan sesama biarawan tahu dan dia dinasihati untuk tidak menyembunyikannya lagi.

stigmata-st-fransiskus-assisi
St. Fransiskus: stigmatis pertama yang diakui Gereja

Inilah informasi seputar orang-orang yang menerima karunia stigmata. Masih banyak orang kudus lain yang menerima karunia serupa, namun belum kami bahas di sini.

Berita Terkait:

11 Fakta tentang Carlo Acutis dan Iman Katoliknya Ini Bikin Kagum

Edeltrudizh

Paus Fransiskus: “Doa Rosario adalah Sekolah Iman”

Redaksi

7 Quotes dari Santo-santa Ini Cocok Banget Buat Kamu yang Sulit Memaafkan

Edeltrudizh
error: Content is protected !!