Katolikpedia.id
Berita Bunda Maria Doa

5 Fakta tentang Devosi Sabtu Pertama yang Harus Kamu Ketahui

devosi-sabtu-pertama

Katolikpedia.id – Selama ini umat Katolik mengenal dan melakukan sejumlah devosi dalam menjalani hidup berimannya. Salah satunya devosi Gereja Katolik yang populer adalah Devosi Jumat Pertama. Namun tahukah kamu bahwa ada juga Devosi Sabtu Pertama dalam Gereja Katolik?

Mungkin bagi sebagian orang, devosi ini terdengar masih asing. Ini 5 fakta tentang Devosi Sabtu Pertama atau Sabtu Imam yang harus kamu ketahui.

# Awal mula Devosi Sabtu Pertama

Devosi Sabtu Pertama berkaitan dengan penampakan Bunda Maria di Fatima, Portugal kepada tiga anak pada tahun 1917. Mereka adalah Jacinta, Francisco, dan Lucia.

Pada 10 Desember 1925, Bunda Maria menampakan diri kepada Suster Lucia di sebuah biara di Pontevedra, Spanyol. Kala itu Lucia merupakan seorang postulan Dorothean.

Dalam penampakan itu, Bunda Maria memberikan pesan untuk melakukan Devosi Sabtu Pertama dengan ujub pemulihan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Baca Juga: Wow! Ini Sejumlah Tradisi Unik pada Hari Raya Perawan Maria Diangkat Ke Surga

# Penghiburan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda

Devosi Sabtu Pertama terkait dengan bentuk penghiburan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda. Umat yang ingin melakukan Devosi Sabtu Pertama bisa menerima Sakramen Tobat, mengikuti Misa, dan menerima Komuni Kudus sebagai penghiburan dan pemulihan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Umat juga mesti berdoa Rosario dan merenungkan peristiwa dalam Rosario selama 15 menit sebelum atau sesudah Misa.

# Didoakan 5 bulan berturut-turut

Devosi Sabtu Pertama dilakukan selama 5 bulan berturut-turut. Mengapa 5 bulan bukan tujuh atau sembilan kali berturut-turut?

Ini berkaitan dengan 5 penghinaan dan hujatan yang diterima oleh Hati Maria Yang Tak Bernoda:

 1. Hujat menentang Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa

 2. Hujat menentang Maria tetap perawan selamanya

 3. Hujat menentang Maria Bunda Allah serta menolak untuk menerima Maria sebagai Bunda segenap umat manusia

 4. Hujat yang dilakukan oleh mereka yang berusaha secara terang-terangan menanamkan rasa acuh, benci serta memandang hina Bunda Yang Dikandung Tanpa Dosa dalam hati anak-anak.

 5. Hujat yang dilakukan oleh mereka yang menghina Bunda Maria secara langsung dengan gambar-gambar kudusnya.

Namun ini bukan semata-mata umat mengikuti Misa Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut lalu menerima rahmat dari Tuhan melalui Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Devosi ini mengajak umat untuk semakin mendekatkan diri dan menjalin relasi mesra dengan Tuhan melalui Bunda Maria. Umat juga diajak untuk terus melakukan pertobatan.

# Janji Bunda Maria

Dengan Devosi Sabtu Pertama juga ditujukan sebagai penghormatan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda, Bunda Maria berjanji akan memberikan rahmat keselamatan saat kematian kepada siapa saja yang melakukan devosi ini penuh iman.

Dalam penampakan Bunda Maria kepada Suster Lucia, Bunda Maria berkata: “Puteriku, pandanglah Hati-Ku yang dikelilingi oleh duri-duri, yang setiap saat ditusuk oleh orang-orang yang tidak tahu berterimakasih, dengan hujatan-hujatan serta rasa tidak tahu terima kasih mereka.

Setidak-tidaknya engkau, berusahalah untuk menghiburku, dan menyebarluaskan bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat ajal dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan jiwa, kepada mereka semua yang pada Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut: pergi menerima Sakramen Tobat, menerima Komuni Kudus, mendaraskan lima peristiwa Rosario, serta menemaniku selama 15 menit dengan merenungkan peristiwa-peristiwa Rosario, dengan ujub untuk pemulihan Hati-Ku yang Tak Bernoda.”

devosi-sabtu-pertama
(Foto: Katolikpedia.id)

Baca Juga: 7 Sikap Bunda Maria Ini Perlu Dipelajari Umat Katolik Jaman Now!

# Mendoakan Para Imam

Sabtu Pertama disebut juga Sabtu Imam. Dalam Devosi Sabtu Pertama, umat diajak pula untuk mendoakan para imam dan mempersembahkan para imam kepada Bunda Maria.

Umat bisa berdoa secara bersama-sama untuk semakin banyaknya panggilan para imam dan mendoakan para imam agar bisa menghayati panggilan imamatnya. Serta para imam bisa menghadapi tantangan dalam kehidupan imamatnya.

Berita Terkait:

50 Tahun Institut Teologi Hidup Bakti Claretianum

Dr. Doddy Sasi CMF

“Perjalanan Sheila”, Buah Kretifitas Siswa-Siswi SMP Katolik Abdi Siswa

Redaksi

Seputar Kasus-Kasus Pelecehan Perempuan oleh Pastor Tertahbis

Pastor John Prior SVD
error: Content is protected !!