Katolikpedia.id
Berita Motivasi Paus Fransiskus

Paus Fransiskus: “Mari Tempatkan Hidup Kita di Bawah Perlindungan Bunda Maria”

pesan-tahun-baru-paus-fransiskus

Katolikpedai.id – Kita baru saja mengawali tahun 2022. Banyak hal yang akan menghampiri hari-hari kita sepanjang tahun ini. Bisa saja hal baik, juga hal buruk. Tak ada satupun yang bisa menebaknya.

Namun kita bisa memilih untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mengawali Tahun Baru ini, Paus Fransiskus memberikan beberapa pesan yang bisa kita jadikan pegangan untuk mengarungi perjalanan panjang setahun ke depan.

Pesan tahun baru Paus Fransiskus ini bukan sekedar alarm bagi semua umat Katolik, tapi sebagai motivasi iman. Apa saja itu?

#Belajar Memaknai Hidup seperti Maria

Paus Fransiskus pertama kali mengawali tahun baru 2022 dengan mempersembahkan Misa Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah .

Dalam homilinya, Paus secara khusus menekankan tentang ketangguhan iman Bunda Maria. Bahwa Maria mengajari kita bagaimana menjaga, merenungkan, dan menerima kehidupan apa adanya, baik saat suka maupun duka. Menurut Bapa Suci, “Permenungan Maria adalah ekspresi dari iman yang matang”.

Menjadi Maria tentu tidak mudah. Saat pertama kali berjumpa dengan Malaikat Gabriel, ia menerima kabar gembira dan mendapatkan suka cita yang besar. Namun pada kenyataannya, janji itu tak seindah yang ada dalam bayangannya.

“Dari ketenangan Nazaret dan janji-janji kemenangan yang diterima dari Malaikat Gabriel, Maria justru menemukan dirinya di kandang Betlehem yang gelap dalam suasana yang sangat terbatas. Namun di situlah dia menghadirkan Juruselamat kepada dunia.”

Pada poin ini, Paus Fransiskus meminta umat Katolik untuk merenungkan bagaimana Maria harus berhadapan dengan segala keterbatasan, dan berdamai dengan kenyataan bahwa bayinya lahir di tempat yang hina, di sebuah palungan.

“Bagaimana Maria bisa menyatukan takhta raja dengan palungan yang hina? Bagaimana Maria bisa mendamaikan kemuliaan Yang Mahatinggi dengan kemiskinan? Mari renungkan penderitaan Bunda Allah. Tak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang ibu daripada melihat anaknya menderita dalam kemiskinan. Ini sungguh menyakitkan,” ujar Bapa Suci.

Seperti yang kita temukan dalam Kitab Suci, Maria tidak pernah mengeluh atau bahkan mengeluarkan sepatah kata pun yang menentang segala rencana Allah. Diam, menyimpan segala perkara dalam hati dan merenung adalah sikap yang dilakukan Bunda Maria.

Maka mengawali tahun ini, Paus Fransiskus mendorong orang-orang Katolik agar memiliki sikap yang sama seperti Maria ketika menghadapi masalah yang tak terduga dan situasi sulit.

“Bunda Maria tidak berkecil hati. Dia tidak mengeluh, tetapi tetap diam. Daripada mengeluh, dia memilih sikap yang tidak biasa: Maria menyimpan semua hal itu dan merenungkannya di dalam hatinya.” (Bdk. Lukas 2:19)

#Tempatkan diri di bawah perlindungan Maria

Jelang siang hari, setelah mempersembahkan Misa, Paus Fransiskus menyapa umat Katolik yang sudah memenuhi Lapangan Santo Petrus.

Dari jendela Takhta Suci Vatikan, Paus asal Argentina itu mengucapkan selamat Tahun Baru 2022 kepada umat yang hadir, dan kepada seluruh umat Katolik di dunia.

Dalam Angelus siangnya, Sri Paus mengajak kita agar melakukan suatu hal penting di awal tahun ini. Dia meminta kita untuk menempatkan diri kita di bawah perlindungan Bunda Maria.

“Selamat Tahun Baru! Mengawali tahun baru, mari tempatkan hidup kita di bawah perlindungan Bunda Maria. Tahun baru dimulai dengan kelahiran Yesus dalam pelukan Maria yang berbaring di palungan. Dia memberi kita keberanian dan kelembutan. Saat ini, kita membutuhkan pertolongan-Nya karena hidup kita tidak pasti dan masih terjebak dalam kondisi sulit akibat pandemi,” ujar Sri Paus.

Paus mengajak kita untuk tidak memelihara sikap egois, namun perlu memikirkan sesama kita yang mengawali tahun baru mereka di tengah suasana perang, kelaparan dan kondisi sulit lainnya.

“Banyak yang takut akan masa depan dan terbebani oleh masalah sosial, masalah pribadi, bahaya yang berasal dari krisis ekologi, ketidakadilan dan ketidakseimbangan ekonomi global. Melihat Maria dengan Putranya di pelukannya, saya memikirkan ibu-ibu muda dan anak-anak mereka yang melarikan diri dari perang dan kelaparan, atau menunggu di kamp-kamp pengungsi ”

Paus Fransiskus mengatakan bahwa permenungan tentang Maria yang menggendong Yesus di kandang adalah alarm bahwa “dunia dapat berubah dan kehidupan setiap orang dapat meningkat hanya jika kita membuat diri kita tersedia bagi sesama.”

Selain Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, awal tahun baru, 1 Januari juga merupakan Hari Perdamaian Sedunia. Ini ditetapkan oleh St. Paulus VI pada tahun 1968.

Di akhir katekesenya, Paus menyerukan tentang perdamaian. Ia mengatakan bahwa perdamaian yang sesungguhnya berasal dari hati manusia. Jika hatinya damai, maka ia mampu menciptakan kedamaian di sekitarnya.

“Kita benar-benar dapat membangun perdamaian hanya jika kita memiliki kedamaian di hati kita, hanya jika kita menerimanya dari Raja Damai.

Tetapi perdamaian juga merupakan komitmen kita untuk mengambil langkah pertama dan melakukan tindakan nyata yakni, memperhatikan dan memperjuangkan keadilan dan berani untuk memaafkan sehingga api kebencian mampu dipadamkan”

Berita Terkait:

Para Remaja Nyanyikan Lagu Gregorian di Pesparani III

Steve Elu

Paus Fransiskus: “Kaki Saya Sakit, Dokter Melarang Saya Berjalan”

Edeltrudizh

Perilaku Kaum Religius dan Media Sosial

Dr. Doddy Sasi CMF
error: Content is protected !!