Katolikpedia.id
Berita Motivasi

Cerita Unik tentang Suster Carla Venditti, Si Pelayan Para “Wanita Malam” di Kota Roma

Suster-Carla-Venditti-dan-Patti-Smith

Katolikpedia.id – Nama Suster Carla Venditti dari komunitas suster-suster the Apostles of the Sacred Heart of Jesus atau yang biasa disingkat ASCJ jadi pemberitaan hangat di berbagai media. Itu karena karya yang ia lakukan bersama para anggota komunitasnya.

Media ramai memberitakan Suster Carla lantaran ia mendapat kesempatan istimewa bertemu dengan Patricia Lee Smith atau Patti Smith, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Amerika.

Ketika mengadakan konser di Roma, Patti Smith bertemu dengan Suster Carla. Keduanya berpelukan erat. Patti Smith sangat mengagumi Suster Carla Venditti dan karya yang ia kerjakan.

Pelayanan Suster Carla

Sejak 2012, Suster Carla berkarya di kota Romo. Tiap malam dia dan para suster ASCJ lainnya keluar ke jalan-jalan di sekitar daerah Abruzzo. Di jalan-jalan itu ia mendekati dan berinteraksi dengan para “wanita malam”.

Suster Carla mengisahkan, awal pelayanan ini terbilang sangat berat. Sebab mereka harus berusaha untuk membangun komunikasi dengan para wanita tuna susila itu. Semula hanya ngobrol-ngobrol biasa saja.

Setelah berulang kali bertemu akhirnya ada yang mulai kenal dan mau menceritakan pengalaman pribadi mereka. Juga profesi yang sedang mereka geluti.

Dari sekian pertemuan tersebut, ada di antara para wanita muda itu yang mau membuka diri dan mulai mengikuti ajakan Suster Carla Venditti.

Kemudian Suster-suster ASCJ segera mendirikan sebuah rumah penampungan di Avezzano, tidak jauh dari Abruzzo, dinamai Bunda Clelia Oasis Center. Nama Clelia diambil dari nama pendiri Suster-suster ASCJ yaitu Clelia Merloni.

Di rumah inilah para wanita tuna susila yang mau beralih profesi mendapatkan pendampingan. Mereka mempelajari profesi-profesi baru, salah satunya adalah membuat kerajinan tangan.

Menurut Suster Carla Venditti, komunitas atau rumah dampingannya ini tidak memiliki pemasukan dari luar. Oleh karena itu, ia dan para suster serta warga dampingan harus bekerja keras mencari uang.

“Jadi, kami membuka pasar kecil dan menjual benda-benda yang dibuat sendiri oleh para wanita muda itu, seperti gelang, benda suci, dll,” ujarnya.

Selain itu, para suster juga menulis buku cerita berjudul “The Rebellious Daffodil” (“Il Narciso Ribelle”) yang berisi cerita-cerita tentang pengalaman perjumpaan para suster dengan para pekerja seks. Buku cerita ini juga dijual dan dananya digunakan untuk menghidupi pelayanan mereka.

Dorongan Paus Fransiskus

Suster Carla Venditti mengakui bahwa kesediaan mereka untuk menjadi teman cerita sekaligus mendampingi para mantan pekerja seks tersebut terinspirasi dari Paus Fransiskus.

Suster-Carla-Venditti
(Foto: PadrePio tv)

“Setelah undangan Paus Fransiskus, kongregasi kami menerima ide untuk membuka bagian Rumah Umum untuk menyambut perempuan yang selamat dari pelacuran,” kata Suster Carla.

“Kami pergi ke jalan-jalan paling berbahaya di malam hari, dan mendekati para wanita muda. Kami mencoba untuk menciptakan hubungan yang tulus dan terbuka dengan mereka, terutama berdasarkan persahabatan dan kepercayaan.”

“Kami merasa bahwa lebih banyak dibutuhkan, dan kami menciptakan sebuah keluarga, bukan hanya tempat berlindung. Sangat penting untuk mendengarkan seruan Kristus di salib agar kita membantu mereka yang mengalami penderitaan fisik dan moral seperti mereka.”

Karena itu, Suster Carla Venditti selalu memandang pelayanannya ini sebagai sebuah dorongan dari Kristus sendiri dan Ia terlibat penuh dalam pelayanan ini.

“Ketika Tuhan memasuki hatimu, kamu diselamatkan, dan kamu berubah!”

Sumber: Aleteia.org dan ascjus.org

Berita Terkait:

Paus Fransiskus: “Kekayaan Sejati Ditemukan dalam ‘Kemiskinan’ Yesus”

Edeltrudizh

Rancangan 40 layanan di KUA Setelah KUA untuk Semua Agama

Steve Elu

LP3KD Sumatera Selatan Melatih Petugas Liturgi

A. Daris Awalistyo
error: Content is protected !!