Katolikpedia.id – Umat Katolik sedang menjalani masa puasa dan pantang atau masa Prapaskah. Mungkin di antara umat Katolik yang masih bertanya-tanya, bagaimana puasa dan pantang Katolik yang benar?
Selama masa Prapaskah yang berlangsung selama 40 hari, umat Katolik melakukan puasa dan pantang setiap hari Rabu dan Jumat. Dan setiap Jumat umat Katolik juga melakukan devosi Jalan Salib di gereja.
Ketika kamu bertanya, bagaimana cara puasa Katolik yang benar maka rujukan paling pertama adalah Kitab Hukum Kanonik, Kanon 1251 yang berbunyi:
“Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.”
Mari kita lihat aturan dan makna tentan puasa dan pantang Katolik yang benar.
1. Bukan hanya makan dan minum
Peraturan pantang dan puasa bukan melulu makan dan minum. Dikutip dari Mirifica.net, dijelaskan bahwa puasa dan pantang orang katolik terkait dengan pengendalian diri demi nilai-nilai luhur. Yang dikendalikan adalah diri sendiri bukan orang lain.
Karena itu, kalau kamu lagi puasa bukan warung sebelah yang kamu larang supaya tidak jualah. Kamulah yang belajar mengendalikan diri karena bukan demi sepiring nasi dan segelas es teh manis tapi demi nilai-nilai luhur.
2. Puasa
Puasa berarti mengurangi makan dan minum. Makan kenyang haya sekali sehari. Hari puasa dilangsungkan pada Rabu Abu dan Jumat Agung. Puasa dilakukan oleh mereka yang sudah berusia 18 tahun hingga usia 60 tahun.
Baca Juga: Doa Katolik sebelum Berpuasa. Biarkan Tangan Tuhan Bertindak Atasmu
3. Pantang
Pantang adalah menahan diri untuk tidak makan daging atau makanan lain yang dianjurkan oleh konferensi uskup setempat. Dalam konteks kita Konferensi Gereja Indonesia. Pantang juga bisa dilakukan dalam bentuk-bentuk lain seperti pantang meroko, pantang minuman keras dan lain-lain.
4. Makna puasa dan pantang
Puasa dan pantang bagi umat Katolik merupakan latihan rohani untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama. Dengan mendekatkan dan menyatukan diri dengan Tuhan, kita dapat mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia, dengan cara yang paling sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib.
5. Amal kasih
Puasa dan pantang tidak bisa berdiri sendiri tanpa amal kasih. Puasa dan pantang yang kita lakukan mesti mewujud dalam tindakan konkrit berupa amal kasih kepada sesama. Maka dalam Gereja Katolik kita mengenal Aksi Puasa Pembangunan. Kita menyisihkan sebagian dari milik kita untuk mereka yang membutuhkan.
Jadwal pantang dan puasa 2023
- Tanggal 22 Februari – Rabu Abu, umat Katolik wajib berpantang dan berpuasa.
- Tanggal 24 Februari – Jumat I, umat Katolik wajib melakukan pantang
- Tanggal 3 Maret – Jumat II, umat Katolik wajib melakukan pantang
- Tanggal 10 Maret – Jumat III, umat Katolik wajib melakukan pantang
- Tanggal 17 Maret – Jumat IV, umat Katolik wajib melakukan pantang.
- Tanggal 24 Maret – Jumat V, umat Katolik wajib melakukan pantang
- Tanggal 31 April – Jumat VI, umat Katolik wajib melakukan pantang
- Tanggal 7 April – Jumat Agung, umat Katolik wajib berpantang dan berpuasa
Inilah puasa dan pantang Katolik yang benar. Artinya, bukan soal urusan makan-minum dan warung sebelah, tetapi soal kesadaran untuk tidak makan kenyang atau tidak makan daging karena nilai ilahi yang hendak kita capai.
Selamat berpuasa dan berpantang teman-teman. Kuatkan hati dan pikiran agar menunaikan puasa dan pantang selama masa Prapaskah ini dengan baik dan benar.