Katolikpedia.id
Berita Bunda Maria Ziarah

Mirip Seperti di Jepang, Taman Doa Our Lady of Akita Hadir di Indonesia

Taman-Doa-Our-Lady-of-Akita

Katolikpedia.id – Hadir sebuah taman doa baru di Jakarta, tepatnya di Paantai Indah Kapuk. Dalam waktu yang relative singkat, 3 bulan, Taman Doa Our Lady of Akita PIK2 berhasil diselesaikan.

Target penyelesaian yang cukup ambisius ini dikarenakan keinginan besar untuk memberikan hadiah Natal bagi umat Katolik di bulan Desember 2023ini.

Taman Doa ini tidak hanya sebagai tempat ibadah dan wisata rohani, melainkan juga untuk mengenang peristiwa Ilahi Patung Bunda Maria meneteskan air mata hingga 101 kali yang terjadi di Akita, Jepang pada tahun 1973 silam.

Di sisi kiri kapel, terdapat patung Santo Yosef Tidur. Umat yang berkunjung bisa menitipkan intensi doa pada lubang yang tersedia di bagian bawah patung, sebagaimana kerap kali dilakukan oleh Paus Fransiskus.

Dalam kawasan ini, selain kapel dengan arsitektur kayu khas Jepang, juga terdapat The Garden of Lamb, yang di dalamnya terdapat 14 perhentian jalan salib dan patung Yesus Bangkit, serta The Garden of Mary yaitu danau cantik dengan patung Bunda Maria di tengahnya.

Peresmian-Taman-Doa-Our-Lady-of-Akita-PIK-2
(Foto: Katolikpedia.id)

Sementara di bagian dalam kapel, terdapat 4 buah patung. Yakni, 2 buah patung kayu Bunda Maria dan Santo Yosef yang sama persis dengan aslinya di Jepang. Patung tersebut dipahat sendiri oleh daiku (ahli kayu) Ichiro Urano san, menggunakan kayu Katsura, material kayu yang juga digunakan di gereja Our Lady of Akita, Jepang.

Hingga sekarang, ini merupakan satu-satunya replika Patung Bunda Maria Akita meneteskan air mata di dunia.

Selain kedua patung kayu tersebut, juga terdapat 2 buah patung batu pengingat kepada Santo Peregrinus (Santo pelindung para penderita kanker dan penyakit yang sulit disembuhkan) dan Santo Antonius Padua (Santo pelindung barang-barang yang hilang. Orang Kudus ini juga pemegang rekor kanonisasi tercepat, diumumkan sebagai santo hanya 352 hari setelah kematiannya).

PIK2 dalam pembuatan Taman Doa Our Lady of Akita ini menggunakan material yang memiliki mutu dan kualitas tinggi. Desain yang dibuat oleh daiku (ahli kayu) dari Jepang, yakni Ichiro Urano san yang juga merupakan saksi mata peristiwa Ilahi patung Bunda Maria meneteskan air mata di Akita, Jepang dikerjakan secara apik oleh pengrajin-pengrajin lokal Indonesia di Jepara, Klaten, dan Muntilan. Secara total, nilai kawasan Taman Doa Our Lady of Akita mencapai kurang lebih Rp. 250 miliar.

Patung-Bunda-Maria-Our-Lady-of-Akita
(Foto: Katolikpedia.id)

Kehadiran Taman Doa Our Lady of Akita di Indonesia ini merupakan buah perjuangan dari Agung Sedayu Group. Dalam acara peresmiannya, Steven Kusumo, selaku CEO Sedayu Group PIK2 membagikan perjuangan bersama timnya dalam membangun taman doa yang diberkati oleh Romo Adi Prasojo ini.

“Tidak mudah bagi umat secara umum untuk berkunjung atau berziarah ke Akita, Jepang. Waktu dan biaya yang dibutuhkan cukup besar, sehingga dari beberapa kali diskusi, munculah ide untuk membangun gereja yang serupa dengan yang di Jepang.

Dan juga tentunya patung Bunda Maria dan Santo Yosef yang serupa dengan di Jepang. Tujuannya hanya satu. Memudahkan umat Katolik untuk beribadah. Terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga selesainya pembangunan Taman Doa ini.”

Ia juga memohon doa dari seluruh umat, agar kedua saksi mata peristiwa Ilahi Bunda Maria meneteskan air mata di Akita dapat memenuhi undangan PIK2 untuk mengunjungi Taman Doa Our Lady of Akita PIK2, Indonesia yang dalam pembangunannya sarat dengan bantuan pikiran dan tenaga dari mereka berdua. 

Evelina Setiawan selaku Corp. Marketing and Promotion Agung Sedayu Group yang juga adalah seorang umat Katolik, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya bahwa satu lagi tempat ibadah telah selesai dibangun di PIK2.

Tentunya ini bukan hanya merupakan pemenuhan komitmen developer kepada para konsumen, namun sekaligus juga menjadi kado Natal terindah bagiumat Katolik.

Semoga kehadiran Taman Doa ini memudahkan umat Katolik dari semua golongan baik dari Indonesia dan mancanegara, untuk berdoa dan berziarah, serta dapat membawa berkat bagi semua umat yang dating berziarah.

Berita Terkait:

Paus Fransiskus: “Saya Kuat Menanggung Banyak Derita karena Gereja Membantu Saya”

Steve Elu

Menderita Epilepsi dan Autisme, Bocah Ini Alami Mukjizat Setelah Berjumpa dengan Paus Franiskus

Edeltrudizh

5 Patung Bunda Maria Tertinggi di NTT Ini Jadi Wisata Rohani Terfavorit

Edeltrudizh
error: Content is protected !!