Katolikpedia.id – Lagi-lagi salah satu misionaris yang berkarya di Indonesia meninggal dunia. Pater Kurt Bart yang selama ini berkarya di Flores, Nusa Tenggara Timur, dipanggil Tuhan.
Pater Kurt Bart meninggal dunia pada Rabu siang, 16 Maret 2022, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores. Imam kelahiran Jerman itu meninggal di usianya yang ke-87 tahun.
Kondisi kesehatan Pastor Kurt memang memburuk beberapa bulan terakhir. Ia mengalami stroke dan sempat dirawat di RS Hillers Maumere dan Rumah Sakit Bajawa.
Selain karena faktor usia dan stroke yang dideritanya, Pater Kurt juga didiagnosa terinfeksi Covid-19. Karena alasan inilah, proses pemakaman Pater Kurt dilaksanakan sesuai protokol Covid-19.
Jenazah Pater Kurt dimakamkan di hari yang sama di pekuburan khusus Misionaris SVD, di belakang Rumah Retret Kema Tabor.
Kemah Tabor
Pater Kurt adalah misionaris Serikat Sabda Allah (SVD) asal Jerman, yang berkarya seumur hidup di Tanah Flores.
Bersama beberapa rekan imamnya Pater Kurt mengelola Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko yang terletak di Jalan Trans Flores Bajawa-Ende, Desa Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT.
Kemah Tabor bisa dibilang salah satu wisata rohani favorit di Flores. Bagian depan tempat ini jadi spot foto terbaik yang selalu diincar anak-anak muda untuk berpose. Viewnya benar-benar indah. Rasanya seperti sedang berada di Eropa.
Tentu ini tidak terlepas dari buah karya Pastor Kurt. Kepiawaian dengan balutan ide-ide kreatif dalam mengelola rumah retret ini sangat sukses.
Tokoh yang dicintai
Di mata umat Katolik Flores, sosok Pater Kurt bukan sekedar gembala. Ia adalah pribadi yang kreatif dan berbaur dengan umat.
Selain jasa besarnya dalam membesarkan nama Kemah Tabor, ia juga dikenal karena kesabarannya dalam mendidik anak-anak di Seminari St. Yohanes Berkhmans, Todabelu-Ngada, NTT. Seminari ini letaknya hanya bersebarangan dengan Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko.
Sosok kebapakan yang mengayomi sangat melekat dengan Pastor Kurt. Ia juga cukup luwes dengan anak-anak seminari.
Jika ada waktu luang, Pastor Kurt mengajak anak-anaknya untuk menonton film bersama, bersenda gurau di lapangan sepak bola, hingga menonton bola bersama.
Banyak umat Katolik di tanah Flores, khususnya di sekitar Mataloko dan mereka yang pernah berjumpa dengannya benar-benar terpukul dengan kepergian Pastor Kurt.
Semasa hidupnya, Pater Kurt dikenal sebagai imam yang selalu peduli dengan penampilan. Gayanya selalu rapi dan modis. Apa yang ia kenakan selalu dipadupadankan agar terlihat serasi.
Pastor Kurt bukan sekedar Misionaris, tapi ia adalah bapak yang selalu memberi kehangatan bagi umatnya. Selamat jalan Pastor Kurt. Rumah Tabor akan selalu jadi pengingat bagi kami atas semua jasa-jasamu. Mari, kita doakan semoga jiwa Pastor Kurt berbahagia di surga.