Katolikpedia.id – Beberapa hari lalu, aktor sekaligus sutradara Shia Labeouf mengumumkan ke publik bahwa dirinya resmi memeluk agama Katolik.
Sebelumnya, aktor yang pernah berperan dalam film Transformer ini adalah seorang agnostik, yakni orang yang memiliki pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan adalah hal yang tidak dapat diketahui.
Para penikmat film Hollywood pasti sudah tidak asing dengan sosok aktor ini. Banyak film dan serial TV yang sudah ia bintangi. Di dunia perfilman, namanya melejit berkat peran utamanya sebagai Sam Witwicky dalam serial Transformers.
Berbagai penghargaan pun sudah diraih, salah satunya BAFTA Rising Star Award di British Academy Film Awards dan Daytime Emmy Award.
Dalam wawancara dengan Uskup Robert Barron dari Word on Fire Catholic Ministries pada Kamis, 25 Agustus lalu, aktor Hollywood itu mengumumkan pertobatan dan perjalanannya menjadi seorang Katolik. Ia menyebutnya “perjalanan penyelamatan.”
Bagaimana kisahnya hingga Shia yang seorang agnostik tiba-tiba menjadi Katolik? Hal apa yang memotivasinya? Yuk, cek kisah lengkapnya….
#Masa lalu yang kelam
Nama Shia LaBeouf memang sangat terkenal di kancah international, namun di balik ketenaran itu, kehidupannya kerap dirundung masalah dan penuh kontroversi.
Ia kecanduan alkohol, suka menciptakan keributan, kekacauan dan melakukan pelanggaran kriminal. Bahkan beberapa kali berurusan dengan pihak berwajib dan berakhir di sel tahanan.
Pada Desember 2020, ia dilaporkan oleh mantan pacarnya, musisi Inggris FKA Twigs, karena kasus pelecehan seksual dan penyerangan fisik.
Berbagai kontroversi itu membuat namanya dicoret dari sejumlah proyek film. Perjalanan karirnya meredup dan berantakan. Kesehatan mentalnya terganggu. Ia nyaris bunuh diri karena merasa hidupnya benar-benar sudah berakhir.
“Hidup saya hancur. Saya sedang berjalan keluar dari neraka…. Saya tidak ingin menjadi aktor lagi dan hidup saya benar-benar berantakan. Saya telah menyakiti banyak orang. Saya punya pistol di atas meja. Saya ingin keluar dari masalah ini, dan mencoba untuk bunuh diri. Saya tidak ingin hidup lagi,” ujarnya kepada Uskup Robert Barron.
Perasaan bersalah, malu dan dan tidak berguna terus menghantuinya. Namun, di hati kecilnya masih tersisa sedikit keinginan untuk bertahan.
“Saya merasa sangat malu dan bersalah, tapi saya juga masih punya keinginan yang mendalam untuk bertahan,” jelasnya.
#Padre Pio sang inspirator
Titik baliknya dimulai saat Abel Ferrara menawarinya untuk memerankan sosok Padre Pio dalam film terbaru yang mengangkat tentang kisah hidup Padre Pio.
Meski kurang familier dengan sosok St. Padre Pio, tawaran ini langsung diterima karena pikirnya ini adalah kesempatan untuk menyelamatkan karirnya.
Sebagai aktor yang mencoba membenamkan diri dalam kehidupan karakter yang ia perankan, Shia harus banyak belajar tentang iman Katolik dan Kapusin, ordo Padre Pio. Dan yang utama, dia harus belajar dengan keras, bagaimana memimpin Misa yang khusyuk.
Seperti yang kita ketahui, kehidupan rohani Padre Pio benar-benar kokoh. Ia bahkan menerima karunia stigmata (luka-luka Yesus) saat masih hidup. Ini berarti, seseorang yang memerankan sosok Padre Pio, harus benar-benar totalitas.
Untuk lebih memahami Santo Padre Pio, yang digambarkan dalam film biografi, aktor 36 tahun itu mengatakan bahwa dia tinggal cukup lama di biara untuk mempelajari kebiasaan hidup para biarawan Kapusin.
Shia berusaha keras mempelajari cara Padre Pio merayakan Misa, berdoa dari fajar hingga senja, menghadapi penderitaan dan penolakan, membimbing orang-orang untuk mencapai kekudusan, dan menghayati panggilan kapusinnya dengan iman, harapan, dan kasih yang luar biasa.
#Merasa tak pantas
Merefleksikan kembali tindakan di masa lalu, aktor bernama lengkap Shia Saide LaBeouf itu sadar bahwa dia merasa tidak layak untuk mencari Tuhan. Tetapi selama di biara Kapusin, ia merasakan “harapan” baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Hatinya juga tergerak dengan kisah hidup Padre Pio, pertobatan St Agustinus dan St Fransiskus dari Assisi. Perjalanan iman Bruder Kapusin Jim Townsend juga turut memotivasinya.
Jim Townsend adalah seorang penipu yang membunuh istrinya yang sedang hamil dan menghabiskan waktu 20 tahun di penjara. Ia bertobat dan akhirnya menjadi Bruder Kapusin.
Shia lalu merenung, jika Tuhan mengampuni Bruder Jim Townsend dan memberinya kesempatan untuk kembali hidup dalam iman, maka dirinya juga masih punya harapan untuk berjumpa dengan Tuhan.
“Melihat orang lain yang telah berdosa melebihi apa pun yang pernah saya bayangkan, juga ditemukan di dalam Kristus, membuat saya merasa, ‘Oke, itu memberi saya harapan,’” terangnya.
#Bersyukur
Perjalanan untuk mendalami karakter Padre Pio digambarkan Shia sebagai sebuah jangkauan yang membantunya “menjauhkan diri dari keinginan duniawi”. Dari sini, ia merasakan semacam ada dorongan yang luar biasa agar berserah dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.
“Sekarang saya sadar bahwa Tuhan menggunakan ego saya untuk menarik saya kepada-Nya. Menjauhkan saya dari keinginan duniawi. Itu semua terjadi secara bersamaan,” kata Shia LaBeouf.
Melalui film biografi Padre Pio ini, LaBeouf percaya bahwa Tuhan membangkitkan kembali karir filmnya yang tertinggal, untuk menempatkannya di jalan menuju pertobatan dan kedamaian. Film Padre Pio 2022 rencananya akan dirilis pada 9 September 2022.
Sumber: sumber: catholicnewsagency.com, independent.co.uk, ncregister.com