Katolikpedia.id – Minggu, 4 September 2022, Paus Fransiskus membeatifikasi salah satu pendahulunya, Paus Yohanes Paulus I. Misa beatifikasi yang berlangsung di Lapangan Santo Petrus Vatikan itu dipadati umat Katolik. Banyak orang turut menyaksikan momen ini.
Paus Fransiskus menggambarkan sosok Paus Yohanes Paulus I sebagai seorang pempimpin yang hidup tanpa kompromi dan sangat rendah hati.
Untuk mengenal Paus Yohanes Paulu I lebih jauh, yuk mari kita simak beberapa hal tentang Paus Yohanes Paulus I ini!
#Profil Paus Yohanes Paulus I
Paus Yohanes Paulus I adalah Paus pertama yang memilih nama ganda, yakni Yohanes Paulus untuk nama kepausannya.
Nama asli: | Albino Luciani |
Tempat lahir: | Venesia, Italia |
Tanggla lahir: | 17 Oktober 1912 |
Tahbisan imam: | 7 Juli 1935 |
Tahbisna Uskup: | 27 Desember 1958 |
Pelantikan Kardinal: | 5 Maret 1973 |
Awal masa kepausan: | 26 Agustus 1978 |
Akhir masa kepauasan: | 28 September 1978 |
#Jabatan tersingkat dan kematian
Paus Yohanes Paulus I menggantikan pendahulunya Paus Paul VI. Tapi sayang, masa jabatannya hanya berlangsung selama 33 hari. Ia adalah paus ke-263 dalam Gereja Katolik dan merupakan paus dengan masa jabatan terpendek sejak tahun 1605.
Yohanes Paulus I ditemukan meninggal di kamar tidurnya pada 29 September 1978. Kematiannya menimbulkan kontroversi.
Vatikan melaporkan bahwa Paus 65 tahun itu kemungkinan besar meninggal dunia karena serangan jantung. Namun, sebagian berita mengatakan ia meninggal karena diracun.
Hal ini karena di masa jabatannya, berkembang skandal keuangan besar pada saat itu di Italia yang melibatkan tokoh-tokoh yang memiliki hubungan dengan bank Vatikan.
Kecurigaan ini dengan cepat mengakar di media sekuler bahwa mungkin Paus Yohanes Paulus I diracuni karena ia berusaha membasmi korupsi yang sedang terjadi saat itu.
Paus asal Italia itu selama masa jabatannya yang singkat, memang membela oposisi Gereja Katolik terhadap aborsi dan kontrasepsi. Namun yang lebih utama, ia bekerja keras untuk mereformasi institusi dan membasmi korupsi.
#Mukjizat dan beatifikasi
Agar seseorang dibeatifikasi, perlu adanya mukjizat yang terjadi. Mukjizat yang dikaitkan dengan Paus Yohanes Paulus I adalah kesembuhan Candela Giarda.
Candela Giarda adalah seorang gadis berusia 11 tahun asal Buenos Aires (daerah asal Paus Fransiskus), yang sembuh dari sakit kritis pada 2011 lalu.
Kedua orangtuanya memohon kesembuhan melalui perantaraan Paus Yohanes Paulus I. Mukjizat kesembuhan Candela ini sudah disetujui Paus Fransiskus. (Tentang mukjizat Candela Giarda, akan kita bahas di tulisan berikutnya).
Pada konferensi pers sebelum Misa beatifikasi, Candela Giarda mengirim pesan dalam sebuah video bahwa dirinya tak bisa menghadiri proses beatifikasi karena mengalami patah tulang pada bagian kaki.
Dalam Gereja Katolik, proses untuk menjadi santo atau orang kudus adalah hal sangat sulit. Seseorang bisa dikatakan santo, jika terjadi beberapa mukjizat melalui perantaraannya dan juga perlu adanya bukti yang kuat.
Secara garis besar, ada sekitar 4 tahapan yang harus dilalui, sebelum seseorang dinyatakan menjadi santo. Dengan demikian, agar Paus Yohanes Paulus I dinyatakan sebagai santo, perlu ada mukjizat lain setelah beatifikasi yang harus disahkan oleh Vatikan.
Mari, kita doakan, semoga ada mukjizat lain yang akan mengantarkan Paus Yohanes Paulus I bisa menjadi santo. Beato Paus Yohanes Paulus I, doakanlah kami….