Katolikpedia.id – Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Lampung (Unila) bekerjasama dengan Perhimpunan Mahasiswa Kristen Katolik Politeknik Kesehatan Lampung (Poltekkesla) menggelar pertemuan Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja (BIA-BIR) dan pemeriksaan kesehatan gratis di Paroki Santo Andreas Marga Agung, Keuskupan Tanjungkarang, Minggu, 17/11/2019.
Ketua Umum KMK Unila, Anselmus Efri Damar Paringin mengatakan, kegiatan ini merupakan inovasi dari KMK Unila.
Sebelumnya, KMK Unila sudah memulai kegiatan mengajar bina iman di Paroki St Yohanes Rasul, Kedaton.
“Pada masa kepengurusan tahun ini, kami membuat kegiatan baru yakni pertemuan bina iman dan juga pemeriksaan kesehatan gratis.
Kami menggandeng Poltekkesla untuk menyukseskan kegiatan ini,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Efri ini.
Anak-anak dan remaja yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan. Ini tampak saat para mahasiswa Katolik Lampung mengajak mereka bernyanyi sambil bergoyang, mengikuti irama lagu-lagu sekolah minggu yang berkumandang keras di Aula Paroki.
Baca Juga: Hai OMK, Manfaatkan Potensimu, Beranilah Melangkah dan Yakinlah kepada Tuhan
Di pos kesehatan, umat berbondong-bondong mengecek kesehatan mereka. Tercatat 90 orang ikut berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini.
Para mahasiswa Poltekkesla memberikan pelayanan pemeriksaan golongan darah, kadar gula darah, dan kolesterol.
Baca Juga: Panduan Novena Kepada Santo Yudas Tadeus untuk Menghadapi Masalah Besar
Egia Vanessa Laina menuturkan bahwa ini merupakan pengalamannya yang ketiga melayani cek kesehatan.
Mahasiswa semester V Poltekkesla ini sangat bersemangat membantu umat yang ingin mengecek kesehatan.
“Hari ini seru banget. Umat di sini sangat antusias. Kami sampai kekurangan stok untuk cek gula darah dan kolesterol,” ucapnya.
Pendamping BIA-BIR Stasi St Andreas Marga Agung, Gisela Novena Vivi Nathania sangat bersyukur atas digelarnya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat dihelat kembali di lain kesempatan.
“Kami sangat bersukacita. Semoga kegiatan ini bisa kembali digelar di paroki kami,” tutur Vivi.
- Musik Etnik Jadi Musik Liturgi Gereja Katolik, Apa Bisa?
- LP3KN Menyusun Program Kerja 2025
- Tahun Yubileum sebagai Simbol Pembebasan dan Penghiburan
- Pesta Demokrasi dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Senat Mahasiswa Kampus
- Lebih Dekat dengan Uskup Baru Keuskupan Surabaya
