Katolikpedia.id – Dalam rangka pentahbisan uskup baru Labuan Bajo Mgr. Maksismus Regus , 1 November 2024, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan. Salah satunya yaitu Rehabilitas Terumbu Karang di Pantai Binongko.
Kegiatan dilaksanakan Jumat (25/10/2024) di Pantai Binongko. Yang mengagas dan memelopori kegiatan adalah Stefan Rafael Dinas bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat.
Tiba di Binongko Mgr. Maksimus Regus disambut dengan pengalungan oleh anak disabilitas di Binongko, kemudian diringi dengan tari-tarian dari SMK Stella Maris Labuan Bajo.
Dalam kata sambutanya Stefan Rafael menyampaikan bahwa padang cahaya itu sudah datang. Cahaya itu adalah hadirnya bapa uskup yaitu Keuskupan pertama di Labuan Bajo. Ia menegaskan bahwa sedikit dikejutkan dalam logo Keuksupan ada laut. Disalah satu sisi disana kelihatannya seperti ranting-ranting kayu .
Dan setelah membaca narasi ternyata itu adalah terumbu karang yang hidup bersimbiosa dengan alam.Sebagai ucapan selamat datang kepada bapa uskup yang selalu memberi jalan yang terang yang mana labuan Bajo Mangggarai barat sebagian besarnya wilayahnya laut.
Stefan mengajak untuk bersama-sama mulai pulihkan alam yang selama ini kita terus mengambil, mengambil tetapi kita tidak memulihkannya.
Ia menuturkan, ide ini mungkin sedikit terlambat tapi ada yang lebih cepat yaitu dari susteran SSPS yang tiap hari selalu melakukan rehabilitasi manusia di Panti ini. Karena itu muncul ide untuk dikombinasikan supaya ada rehabilitasi manusia dan ada rehabilitasi alam.
Semua terjadi karena kita punya Keuskupan baru yaitu Keuskupan Labuan Bajo. Rehabilitasi kehidupan kali ini menggunakan metode alamiah, yang mana kita mengambil batu karang yang terlepas di pinggir pantai dan dipinggir di jalan, untuk diletakan di dasar laut.
Batu letakkan di sana untuk jadi pot seperti wadah atau sutra agar terumbu karang itu bisa tumbuh kokoh.
Program ini adalah program penanaman terumbu karang secara pelan dan diharapkan kedepan bisa direplikasi, ditiru, dikampung, di RT, di pesisir dan di mana saja.
Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah hari ini banyak sekali tamu. Tamu yang datang ini hanya satu malam di darat dan dua malam ada di laut.
Kita terlalu sibuk untuk mengotori laut dan mengunakan laut untuk mencari keuntungan tapi kita lupa untuk merawat dan memelihara laut sebagai sebuah ekosistem yang luar biasa dan sangat menkajubkan.
“Kami berterima kasih kepada bapa Uskup dan semua tim yang sudah menginisiasi dan mengagas kegiatan yang sangat mulia ini. Apalagi ditempat ini ada rehabilitasi manusia yang begitu mulia dan ada rehabilitasi alam. Ini paduan yang sangat luar biasa sekaligus modal yang sangat luar untuk kita semua.
Uskup Terpilih Labuan Bajo dalam sambutannya menyampaikan bahwa logo Keuskupan itu yang ada gambar lautnya sebetulnya melambangkan kita hadir dalam dimensi kosmis atau dimensi alam. Hari ini kita memulai destikulasi ekologis.
Diharapkan kegitan berkelanjutan sebagaiman yang diharapkan oleh teman-teman volunter dan kita semua.
Destikulasi ekologis sangat penting karena pemerintah dan perpektif baru yang ingin kita kembangkan adalah kolaboratif semua stakeholder, lintas generasi dan lintas komunitas untuk memelihara tempat ini terutama laut dan ekosistem di sini.
Uskup juga berterima kasih karena sudah menunjukkan dan memulai destikulasi ekologis.
“Kita berterima kasih karena ada cita rasa ekologis juga sedang kita bangun. Apalagi banyak generasi muda yakni adik-adik pelajar yang ikut dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Karena kita selalu yakin bahwa hidup ini adalah titipan dari generasi masa depan kepada kita.”
Dalam Kegiatan Rehabilitasi Terumbu Karang di Binongko, Uskup Labuan Bajo didampingi Romo Richardus Manggu sebagai Vikep Labuan Bajo, para imam dan biarawan-biarawati.
Kegiatan didukung oleh oleh semua pihak seperti siswa-siswi SMK Stella Maris Labuan Bajo, SMKN 3 Komoodo, SMP Arnoldus dan SMAK St. Ignasius Loyola, KSOP Labuan Bajo, Polairud Mabar, Danlanal Labuan Bajo.
(Vinsen Patno)