Katolikpedia.id
Buku Doa

Mengapa Kita Merayakan Tahun Yubileum?

Merayakan Tahun Yubileum 2025

Katolikpedia.id – Sepajang tahun 2025 ini, Gereja Katolik sedunia merayakan Tahun Yubileum. Pertanyaannya, mengapa kita harus merayakannya? Apa maknanya bagi kita?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mendalami beberapa topik. Sehingga, dari pendalaman tersebut kita memahami persis mengapa tahun ini disebut Tahun Yubileum?

Apa itu Yubileum?

Istilah ini mengaju pada tradisi Yahudi. Dalam tradisi mereka, disebut Tahun Yobel, yang mengandung pengertian tahun kelimapuluh.

Umumnya, pelaksanaan tahun kelimapuluh tersebut berdekatan dengan perayaan Tahun perdamaian.

Perayaan tersebut berdekatan karena meyasar pada pengertian bahwa Tahun Yobel identic dengan pembebasan para budak, dan pembebasan hutang (bdk.

Jadi 25 tahun

Semula, Gereja Katolik ikut merayakan Tahun Yobel tersebut tiap 50 tahun sekali.

Namun, pada tahun 1470, Paus Paulus II mengubahnya menjadi perayaan setiap 25 tahun. Meskipun Paus tetap dapat mengadakan Tahun Yubileum Luar Biasa.

Yang terbaru, Gereja Katolik melakukannya pada 2016, bertepatan dengan Tahun Kerahiman Ilahi.

Dalam tradisi Gereja Katolik, tahun Yubileum merupakan waktu untuk pembaruan spiritual, penebusan dosa, dan perbuatan amal kasih.

Tema Tahun Yubileum

Pada 2025 ini, Gereja Katolik kembali merayakan Tahun Yubileum biasa, yang sudah dimulai pada 24 Desember 2024 lalu.

Januari 2025 ini, gereja-gereja Katolik di tiap keuskupan di Indonesia, ikut membuka Tahun Yubileum 2025 ini.

Tema yang diangkat kali ini adalah “Peziarah Harapan”. Ada permenungan khusus yang coba dihadirkan ke tengah umat Katolik.

Mengapa harapan tidak pernah mengecewakan? Karena harapan menawarkan kepastian akan kasih Tuhan.

Harapan akan menjadi teman perjalanan bagi umat beriman untuk berjumpa dengan kasih Tuhan dalam perjuangan kehidupan sehari-hari.

Kita juga diundang untuk mewujudkan harapan itu kepada saudara-saudari kita yang membutuhkan pertolongan.

Paus Fransiskus mengajak: “Kita harus menyelidiki tanda-tanda zaman dan menanggapi persoalan yang ada sebagai tanda-tenda harapan yang harus diperjuangkan.”

Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, “Pengharapan itu sudah ada dalam diri kita, sedang kita hayati, dan masih kita usahakan kepenuhannya”.

Dengan demikian, merayakan Tahun Yubileum 2025, merupakan bagian dari merayakan harapan kita semua sebagai umat berimat dan sebagai Gereja.

Berita Terkait:

Doa untuk Penderita Kanker Melalui Novena Kepada Santo Peregrinus

Tiwie Pert

Serahkan Anak-anakmu Kepada Bunda Maria Melalui Doa ini

Redaksi

Doa Katolik Melawan Kuasa Gelap dan Roh Jahat

Redaksi
error: Content is protected !!