Katolikpedia.id – Kamis Putih adalah perayaan pertama dari Tri Hari Suci dalam Gereja Katolik. Biasanya kita mendengar kata-kata ini “…Pada malam dia dikhianati….”
Nah, kata ‘malam’yang dimaksud adalah Kamis Putih. Ini adalah salah satu malam terpenting sepanjang sejarah. Maka, sudah seharusnya, kita sebagai umat Katolik wajib mengetahui 11 hal ini sebelum atau saat merayakan Kamis Putih!
#1 Apakah di tempat lain juga disebut Kamis Putih?
Hari Kamis Putih biasa juga disebut dengan istilah Kamis Suci. Dalam bahasa Inggris disebut Holy Thursday. Tapi ada juga yang menyebutnya Maundy Thursday.
#2 Apa Makna Kamis Putih?
Makna perayaan Kamis Putih adalah untuk mengenang malam terakhir Yesus bersama para murid dan masa-masa di mana Yesus mendekati sengsara dan kematian-Nya.
Dengan mengenang peristiwa ini, umat Katolik diingatkan kembali akan dua perintah utama yakni, untuk merayakan Ekaristi dan pesan untuk saling mengasihi.
“Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku,” ini adalah yang dikatakan Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir.
Yesus ingin para pengikut-Nya selalu merayakan kehadiran-Nya dalam Ekaristi. Maka di dalam Ekaristi Tuhan Yesus sungguh hadir di tengah-tengah kita.
Sedangkan pesan untuk saling mengasihi, tertuang dengan sangat jelas dalam Injil Yohanes 13:34: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”
#3 Apa sesungguhnya yang terjadi pada Kamis Putih dalam kehidupan Yesus?
Berikut adalah beberapa hal yang dicatat Injil untuk perayaan Kamis Putih (termasuk peristiwa yang terjadi setelah tengah malam). Yesus:
- Yesus Mengirim Petrus dan Yohanes untuk mengatur agar mereka menggunakan Ruang Atas untuk mengadakan perjamuan Paskah. (baca injil)
- Membasuh kaki para rasul.
- Mengadakan Misa pertama.
- Melembagakan imamat.
- Mengumumkan bahwa Yudas akan mengkhianatinya.
- Memberi “perintah baru” untuk saling mengasihi.
- Mengumumkan bahwa Petrus memiliki peran pastoral khusus di antara para rasul.
- Mengumumkan bahwa Petrus akan menyangkal Dia.
- Berdoa untuk persatuan para pengikut-Nya.
- Pergi ke Bukit Zaitun.
- Berdoa di Taman Getsemani.
- Dikhianati oleh Yudas.
- Menghentikan para murid dari perlawanan mereka akan kekerasan.
- Menyembuhkan telinga Malkhus, hamba imam besar, setelah Petrus memotongnya dengan pedang.
- Dibawa ke hadapan imam besar Hanas dan Kayafas.
- Disangkal oleh Petrus.
- Dibawa ke Pilatus.
Ini adalah hal-hal penting yang harus kita ingat saat kita merayakan Kamis Putih, atau bahkan saat menyebutnya.
#4 Apa yang dilakukan saat perayaan Kamis Putih?
Apa yang terjadi pada liturgi hari ini? Ada beberapa hal:
- Uskup merayakan “Misa Krisma” dengan para imamnya (biasanya).
- Misa Perjamuan Terakhir diadakan di malam hari.
- Pada Misa Kamis Putih, imam (sering) melakukan pembasuhan kaki.
- Tabernakel kosong dan Ekaristi diletakkan di tempat baru yang sudah disiapkan.
- Altar dikosongkan.
- Umat diundang untuk mengikuti tuguran atau malam berjaga bersama Sakramen Mahakudus.
#5 Apakah tabernakel dikosongkan sesudah Misa?
Sebelum Misa Kamis Putih, tabernakel harus benar-benar dikosongkan. Jadi, tiap Kamis Putih, sebelum dan sesudah Misa, tak ada Sakramen Maha Kudus di dalam tabernakel.
Mengenai tabernakel kosong ini diatur dalam dokumen Gereja berjudul De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis (Perayaan Paskah dan Persiapannya, disingkat PPP) no. 48. Bunyinya: “Sebelum perayaan [Kamis Putih], Tabernakel harus dikosongkan sama sekali.”
Mengapa Tabernakel harus di kosongkan? Jawabannya, Kamis Putih adalah perayaan mengenang penetapan Perjamuan Terakhir Tuhan bersama dengan murid-murid-Nya yang di lanjutkan dengan pembasuhan kaki. Pada saat itu Sakramen Ekaristi “belum dibuat”, artinya belum ada, jadi Tubuh Tuhan Yesus Kristus pun belum ada.
Dan pada saat Doa Syukur Agung pada perayaan Kamis Putih, Imam akan mengkonsekrasikan hosti yang cukup banyak untuk keperluan Misa Kamis Putih dan untuk komuni pada saat Ibadat Jumat Agung di hari berikutnya.
#6 Apa yang dimaksud dengan ritual membasuh kaki?
Perintah untuk melaksanakan pembasuhan kaki ini hanya terdapat dalam Injil Yohanes dan tidak terdapat dalam Injil sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) lainnya.
Kaki adalah bagian tubuh manusia yang kotor karena kaki manusia menginjak debu tanah. Kegiatan membasuh kaki adalah hal yang lumrah dilakukan oleh orang Yahudi pada masa masa itu.
Proses pembasuhan kaki itu kebanyakan dilaksanakan oleh bawahan terhadap atasan. Dalam lingkungan kehidupan Yunani, pembasuhan kaki yaitu hal yang hina, yang biasa dilaksanakan oleh budak.
Namun berbeda dengan Yesus. Dia melakukan sesuatu yang istimewa. Yesus adalah Guru, merendahkan diri-Nya untuk membasuh kaki murid-murid-Nya. Yesus melaksanakan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan seorang Guru.
Tata gerak membasuh kaki ini melambangkan suatu teladan untuk merendahkan diri, kerendahan hati dan sikap mau saling melayani satu sama lain.
Pembasuhan kaki murid-murid melambangkan pelayanan dan kasih Kristus, yang datang “bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani”. Tradisi ini harus dipertahankan.
#7 Apakah pembasuhan kaki hanya untuk pria?
Pada tahun 2016, dunia dihebohkan dengan tindakan Paus Fransiskus yang membasuh kaki seorang perempuan Muslim yang merupakan salah satu dari 12 orang yang dibasuh kakinya dalam perayaan Kamis Putih. Bisa dibilang ini kejadian pertama di Vatikan dan mungkin di dalam Gereja Katolik.
Banyak yang bingung dan bertanya. Hingga pada akhirnya, Takhta Suci mengklarifikasi bahwa, memang benar bahwa yang ditetapkan sebagai 12 murid dalam pembasuhan kaki pada malam Kamis Putih adalah laki-laki, akan tetapi uskup setempat boleh memilih untuk memasukkan perempuan ke dalam keuskupannya jika ia menganggapnya sebagai keputusan pastoral yang terbaik.
#8 Mengapa Perarakan Sakramen Mahakudus Tidak Boleh Menggunakan Monstrans?
Kita biasa melihat imam atau Paus menempatkan Sakramen Mahakudus di dalam monstrans. Tapi, kenapa saat Kamis Putih, malah tidak diperbolehkan menggunakan monstrans?
Hal ini karena perarakan Sakramen Mahakudus yang dilakukan melambangkan penyertaan umat kepada Yesus, yang berjalan dari tempat Perjamuan Malam Terakhir ke Taman Getzemani.
Ini adalah momen sedih. Artinya, umat menyertai Yesus yang sedang dalam kondisi prihatin dan dirundung kesedihan. Maka dari itu, suasananya pun harus penuh kesederhanaan. Jadi, suasana prihatin dan sedih ini sangat tidak cocok dan nampak jika perarakan menggunakan monstrans.
Alasannya karena kebanyakan monstrans dihiasi dan bercorak kebangkitan dan kemenangan. Jadi, monstrans tidak mencerminkan suasana yang mau dihayati pada saat tuguran Kamis Putih.
Kata Monstrans sendiri berasal dari bahasa Latin artinya menunjukkan; maka sebenarnya itu dipakai untuk upacara Adorasi atau Salve.
Tetapi pada Hari Kamis Putih sebenarnya kita mengadakan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus yang akan dipindah tempatkan, maka yang pas adalah sibori.
#9 Apa yang terjadi pada akhir perayaan Kamis Putih?
Pasca Komuni pada Perayaan Kamis Putih, Sakramen Mahakudus diarak, disertai dengan lilin dan dupa yang dibawa misdinar. Proses perarakan biasa diiringi dengan bunyian keprak atau klotokan atau dalam bahasa latin dikenal crotalus.
Umat juga menyanyikan lagu yang berhubungan dengan tema Ekaristi. Di Indonesia biasa menyanyikan lagu “Ergo Sacramentum atau Sakramen Seagung Ini.”
Ritus pemindahan Sakramen Mahakudus ini tidak dapat dilakukan jika Ibadat Sengsara Tuhan (Jumat Agung) tidak dirayakan di gereja yang sama pada hari berikutnya.
Sakramen Mahakudus juga harus disimpan dalam tabernakel tertutup atau pyx. Tempat tuguran juga tidak boleh dibuat menyerupai kuburan karena tidak sesuai dengan tujuan tuguran itu sendiri.
#10 Bagaimana dekorasi Gereja setelah Misa Kamis Putih?
Sudah sepatutnya setiap salib di gereja ditutupi dengan kain merah atau ungu, kecuali jika salib itu telah ditutup pada hari Sabtu sebelum Minggu Kelima Prapaskah.
Lampu tidak boleh dinyalakan di depan gambar orang-orang kudus dan di depan patung. Dan persis sesudah Misa, altar harus benar-benar dikosongkan, artinya kain penutup altar harus dilepaskan dan tidak boleh ada hiasan apapun di sana. Altar dibiarkan dalam keadaan “telanjang”.
Upacara ini menandakan bahwa Korban Suci untuk sementara ditunda atau ditiadakan, sampai ‘Mempelai Gereja’ yakni Yesus itu sendiri bangkit dan menang atas maut dan dosa.
#11 Mengapa jubah imam identik dengan warna putih?
Warna liturgi Kamis Putih biasanya Putih atau Kuning Muda, namun yang lebih sering kita jumpai adalah warna putih.
Biasanya pada perayaan Kamis Putih, kita akan melihat imam dan para petugas liturgi menggunakan warna putih. Mengapa putih? Ini melambangkan kesucian diri ketika Yesus menyerahkan diri secara totalitas kepada Allah Bapa dengan merelakan diri-Nya disalib.
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang Kamis Putih. Mari, rayakan perayaan agung ini dengan hati yang gembira dan tulus iklas.
Referensi:
https://www.parokivianney.org/post/monstrans
https://www.ncregister.com/blog/10-things-you-need-to-know-about-holy-thursday
https://liturgiekaristi.wordpress.com/2011/03/08/kamis-putih-bunyi-kelotokan-pada-saat-perarakan-sakramen-maha-kudus/
https://www.mirifica.net/2017/03/12/alat-liturgi-paling-langka/
Baca Juga: Salut! Paus Fransiskus Akan Membasuh Kaki Para Narapidana