Katolikpedia.id – Dua imam di Nigeria kembali diculik oleh sekelompok teroris. Kabar ini secara resmi diumumkan oleh Keuskupan Kafanchan, Nigeria. Mereka adalah Pastor John Mark Cheitnum dan Pastor Denatus Cleopas.
Berdasarkan informasi yang dibagikan Keuskupan Kafanchan, bahwa dua imamnya ini diculik pada Jumat 15 Juli 2022, sekitar pukul 17.04 waktu setempat. Mereka diculik di pastoran Gereja Katolik Kristus Raja di kota Lere di Negara Bagian Kaduna Utara, Nigeria.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut terkait keberadaan Pastor John dan Pastor Denatus.
Sambil melakukan upaya pencarian, pihak keuskupan Kafanchan meminta dukungan doa dari seluruh umat Katolik agar dua imam tersebut bisa segera dibebaskan.
“Semoga Yesus, yang disalibkan di kayu Salib, mendengarkan doa-doa kita dan mempermudah proses pembebasan tanpa syarat atas para imam-Nya dan semua orang yang diculik,” tulis Pastor Emmanuel Uchechukwu Okolo dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada CatholicNewsAgency.com.
Pastor Okolo, yang menjabat sebagai Rektor Keuskupan Kafanchan, mengatakan bahwa keuskupan meminta berusaha semaksimal mungkin agar para imam yang diculik dapat dibebaskan dengan cepat dan aman.
“Kami akan menggunakan segala cara yang sah untuk memastikan pembebasan mereka dengan cepat dan aman,” ujarnya.
Kasus imam diculik di Nigeria memang sudah sering terjadi. Beberapa minggu lalu, tiga imam Katolik diculik di Negara Bagian Kaduna, Nigeria.
Nigeria menurut data yang dikumpulkan oleh Aid to the Church in Need, sebuah organisasi nirlaba Katolik, setidaknya sudah tujuh imam yang telah diculik di Nigeria selama bulan Juli 2022 ini. Total sejak awal tahun hingga sekarang, sudah 20 imam Nigeria yang diculik.
Uskup Jude Arogundade dari Ondo, di Barat Daya Nigeria, menjelaskan bahwa kehadiran Gereja Katolik di Nigeria merupakan ancaman dan sasaran strategis bagi para sekelompok Muslim Fulani yang radikal. Mereka menggunakan berbagai bentuk kekerasan untuk mengacaukan Nigeria.
Menghadapi begitu banyak kekacauan dan ancaman yang dialami Gereja Katolik di Nigeria, Asosiasi Imam Katolik Keuskupan Nigeria meminta para imam untuk rutin mendaraskan doa, puasa, adorasi, dan doa Rosario bersama, guna membantu mereka dalam pelayanan di daerah-daerah yang penuh konflik dan berbahaya.
“Tugas kita adalah untuk meletakkan di hadapan mezbah Allah rasa syukur, kepedulian, kekhawatiran dan permohonan umat beriman dan kita. Kita adalah pendukung pro-kehidupan dan perdamaian. Kita dipanggil dan diutus untuk memberitakan kabar baik kepada orang miskin, memberikan kebebasan kepada tawanan, membebaskan yang tertindas, menyembuhkan yang patah hati, membalut luka, dan sejenisnya. Kita telah memenuhi panggilan ini dan kami akan melanjutkannya” kata Asosiasi Imam Katolik Keuskupan Nigeria.
Mari, kita luangkan waktu sejenak berdoa bagi perdamaian di Nigeria dan juga bagi keselamatan para imam, suster, uskup yang bertugas di sana.
Sumber: leadership.ng