Katolikpedia.id
Berita

Akibat Kerusuhan di Afghanistan, Dua Imam dan Empat Suster Ikut Terjebak

doa-paus-fransiskus-untuk-afghanistan

Katolikpedia,id – Kerusuhan di Afghanistan makin menjadi. Kaum Taliban makin memperkuat pertahanan, sedangkan di jalanan, rakyat sipil menangis, berteriak dan tak tahan menanggung duka.

Di antara warga sipil itu, ada juga beberapa imam-imam dan biarawati. Dilansir dari ucanews.com, terdapat dua imam Jesuit yang ikut terjebak di Afghanistan. Selama ini mereka menjalani panggilan di Negara itu.

“Dua imam kami terjebak di Afghanistan dan sedang menunggu evakuasi mereka,” kata seorang imam Yesuit yang tinggal di New Delhi, ibu kota negara India.

Beberapa waktu lalu, sebelum kerusuhan terjadi, Serikat Jesuit memutuskan untuk melanjutkan misi pelayanan mereka di Afghanistan.

Namun, setelah melihat situasi yang makin keos, para Yesuit telah memutuskan untuk menangguhkan misi mereka di negara yang berada di Asia Selatan itu.

“Kami juga telah menangguhkan misi kami di Afghanistan tanpa batas waktu, karena kami tidak yakin kapan situasinya akan membaik.”

Selain dua imam Jesuit tersebut, ada empat biarawati Misionaris Cinta Kasih (Missionaries of Charity) yang ikut terjebak di tengah kekacauan yang terjadi di Afghanistan.

Seorang biarawati di pusat biara Misionaris Cinta Kasih di kota Kolkata India, mengonfirmasi bahwa empat biarawati mereka berada di Afghanistan dan salah satunya adalah seorang India. Namun, ia menolak untuk memberikan rincian detail nama-nama biarawati tersebut, karena khawatir akan keselamatan mereka.

“Ya, memang benar empat biarawati kami bermisi di Afghanistan. Salah satunya adalah orang India,” kata biarawati itu, yang menolak menyebutkan kewarganegaraan biarawati lainnya.

Misionaris Cinta Kasih, yang didirikan St. Teresa dari Kolkata pada tahun 1950 itu tiba di Kabul, Afghanistan pada tahun 2004 untuk misi kemanusiaan.

Kini, para imam-imam Jesuit dan empat biarawati tersebut sedang menunggu penerbangan evakuasi dari pemerintah India untuk menyelamatkan mereka dari negara itu.

warga-afganistan-berebut-naik-pesawat
(Foto: liputan6.com)

Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik turut menyayangkan peristiwa buruk yang tengah menimpa Afghanistan. Paus sangat prihatin dengan situasi di negara yang berpenduduk mayoritas Islam itu.

Menurutnya, genjatan senjata bukan solusi. Perselisihan patut diselesaikan dengan diskusi dan dialog bersama.

“Mari kita berdoa agar keributan dan genjatan senjata di Afghanistan dihentikan. Semoga ada solusi yang ditemukan sehingga tercipta kedamaian di Afhganistan,” kata Bapa Suci.

Bapa Suci turut mengajak serta semua umat Katolik agar ikut mendoakan warga Afghanistan dan memohon perdamaian untuk negara itu.

“Doa adalah satu-satunya cara untuk membantu penduduk yang sedang dilanda ketakutan di negara itu. Kita berdoa agar pria, wanita, orang tua dan anak-anak bisa kembali ke rumah mereka dan hidup dalam damai, aman dan dalam rasa saling menghormati,” kata Paus Fransiskus dalam Angelus siang, Minggu 15 Agustus 2021, di Vatikan.

Baca Juga: Orang Tak Dikenal Mengirim Peluru kepada Paus Fransiskus

pengungsi-akibat-kerusuhan-afghanistan-2021
(Foto: Liputan6.com)

Diberitakan CNN Indonesia, saat ini kaum Taliban sudah meguasai kota Kabul, Ibu Kota Afhganistan. Lebih dari itu, mereka bahkan mengambil alih istana Kepresidenan Afghanistan sejak Minggu, 15/8/2021.

Sang Presiden, Ashraf Ghani pun meninggalkan negara itu. Ia memilih menyerahkan istana pemerintahan karena enggan melihat pertumpahan darah terus berlanjut.

Peperangan ini terjadi setelah AS menarik mundur tentaranya dari Afghanistan. Penarikan ini terjadi atas dasar kesepakatan bersama antar AS dan Afghanistan.

Namun, rupanya Afghanistan ingkar janji. Mereka malah menguasai hampir seluruh negeri itu dan menerapkan sistem kepemimpinan mereka.

Selama ini kaum Taliban dinilai memberlakukan aturan-aturan yang bersifat membatasi hak-hak perempuan.

Karena aturan-aturan yang diberlakukan Taliban inilah yang membuat masyarakat sipil memilih pergi dari negeri itu. Mereka khawatir, Taliban akan semakin memperkuat aturan mereka dan secara paksa meniadakan hak-hak perempuan.

Mari kita mengindahkan ajakkan Bapa Suci dengan berdoa 1x Bapa Kami dan 3x Salam Maria untuk warga Afghanistan sebagai bentuk dukungan kita untuk mereka.

Berita Terkait:

Selamat Jalan Mgr. Fransiscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta

Edeltrudizh

Jenius! Inilah Romo Nic Austriaco OP, Pemegang Dua Gelar Profesor: Teologi dan Biologi

Steve Elu

Mau Jadi Volunteer di Rumah Ibu Teresa di India? Ini 5 Hal yang Harus Kamu Siapkan

Redaksi
error: Content is protected !!