Katolikpedia.id
Berita Paus Fransiskus

Setelah Seminggu Perang, Jumlah Korban di Pihak Israel Lebih Sedikit

Korban Perang Israel Palestina

Katolikpedia.id – Kurang lebih seminggu, Israel dan Palestina berperang. Keduanya saling serang menggunakan roket dan alat perang lainnya. Korban di pihak Israel dan Palestina pun berjatuhan.

Dilansir dari Aleteia.org (17/5/2021), jumlah korban di pihak Israel lebih sedikit, yakni 10 orang. Termasuk, seorang difabel di pinggiran kota Tel Aviv, Israel, Sabtu lalu.

Sementara kemarin, Minggu, serangan paling mematikan terjadi di Gaza. Dan sejauh ini serangan itu adalah yang terbesar sejak perang ini pecah.

Jumlah korban di pihak Palestina meningkat tajam akibat serangan itu, yakni 188 orang, termasuk 55 anak-anak.

Dalam doanya, Paus Fransiskus menyerukan agar umat Katolik sama-sama memanjatkan doa, mohon perdamaian di Tanah Suci.

“Saya mengikuti dengan penuh perhatian, apa yang terjadi di Tanah Suci. Perang yang merenggut nyawa anak-anak telah mempertontonkan kepada kita bahwa tidak ada keinginan untuk membangun masa depan. Yang ada hanya keinginan untuk menghancurkan,” tutur Paus Fransiskus.

BACA: Urutan Doa Rosario yang Baku dalam Gereja Katolik

Paus juga menegaskan bahwa pertikaian yang terjadi antara Israel dan Palestina menodai usaha dan kerja keras kita semua untuk hidup berdampingan dengan rasa aman.

“Apakah kita benar-benar berpikir bahwa kita membangun perdamaian dengan menghancurkan yang lain?”

Bapa Suci asal Argentina ini mengimbau agar kita berdoa tanpa henti sehingga Israel dan Palestina dapat menemukan jalan dialog dan pengampunan, membangun perdamaian dan keadilan, membuka diri selangkah demi selangkah menuju harapan bersama, dan hidup berdampingan sebagai saudara.

Mari kita doakan para korban di pihak Israel maupun Palestina, khususnya anak-anak. Mari kita berdoa mohon perdamaian kepada Ratu Damai. Salam Maria…

Seruan Paus Fransiskus ini dapat kita jadikan landasan untuk mendoakan supaya perang tersebut berakhir. Kita tidak pernah berharap saudara kita dari agama lain dikorbankan demi kesenangan kita.

Kita mesti mengusahakannya secara bersama-sama sebagai satu keluarga, saudara, dan sesama makhluk ciptaan.

Jangan menyeret isu ini ke ranah agama karena itu hanya akan menimbulkan perpecahan. Masing-masing kita mulai mengusahakan damai, dimulai dari halaman rumah sendiri. Sembari itu, kita berdoa bagi mereka yang berada nun jauh di sana.

Berita Terkait:

Syukur 18 Tahun Caritas Indonesia, Menjadi Jembatan Kasih untuk Sesama

Steve Elu

Terinspirasi dari Bunda Teresa, Wanita ini Selamatkan Ribuan Gadis dari Human Trafficking

Edeltrudizh

Fakta Sejarah tentang Gereja Kristus Raja Katedral Purwokerto Saat Ini

Redaksi
error: Content is protected !!