Katolikpedia.id
Berita Keuskupan Maumere OMK Uncategorized

Mari Mengenal Kelompok Meditasi Kristiani Kasih Keuskupan Maumere, yang Berusia 5 Tahun

Kelompok-Meditasi-Kristiani-Keuskupan-Maumere

Katolikpedia.id – Minggu, 13 Agustus 2023, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Maria Diangkat ke Surga.

Pada hari yang sama juga kelompok Meditasi Kristiani Keuskupan Maumere merayakan ulang tahun yang ke-5. Usia yang cukup mudah.

Untuk memperingatinya, Kelompok Meditasi Kristiani Keuskupan Maumere merayakannya dengan melakukan Misa bersama umat paroki Thomas Morus.

Misa dipimpn oleh Yang Mulia Bapa Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus M. Sedu, dengan didampingi oleh 5 imam konselebran: Rd. Lorens Noi, (Pastor Paroki St Thomas Morus), Rd. Quin Galmin, (Pastor Kapelan), Romo Siriakus Ndolu O. Carm (Moderator kelompok Meditasi Kristiani Nasional), Pater Remigius Hambur, CJD (Moderator Meditasi Kristiani Keuskupan Maumere) dan Pater Mikhael De Fretes, SVD.

Perayaan Ekaristi yang penuh khidmat ini dihadiri oleh semua kelompok Meditasi Kristiani yang ada di Keuskupan Maumere. Untuk diketahui kelompok Meditasi Kristiani Keuskupan Maumere memiliki tujuh kelompok umat dan ada 20 sekolah (14 SD, 2 SMP, 3 SLTA dan 1 TKK).

Mgr-Ewaldus-dan-Kelompok-Meditasi-Kristiani-Keuskupan-Maumere

Dalam kotbahnya Mgr Ewaldus menegaskan kepada umat yang hadir akan pentingnya praktek doa Meditasi Kristiani dalam keseharian ketika berhadapan dengan kesibukan sehari-hari.

“Sebagai umat katolik, keheningan diri sangat penting. Keheningan diri seperti pintu yang terbuka akan kehadiran roh kudus. Kita perlu blajar dari bunda maria yang selama hidupnya selalu diam dan mengheningkan diri. Membiarka tuhan bekerja dalam hatinya dan mengikutinya dengan taat. Ditengah perkembangan zaman saat ini, keheningan membuat kita percaya bahwa tuhan begitu dekat dengan kita. Tidak meninggalkan umatnya dalam kesusahan”, ujar Uskup kelahiran Bajawa itu.

Praktek doa Meditasi Kristiani merupakan salah satu doa hening yang mengharuskan setiap orang mengucapkan kata doa/mantra doa dalam hati selama proses meditasi berlangsung.

Praktek Meditasi Kristiani ditemukan oleh Pater Jhon Main OSB. Dalam perkembangannya, doa Meditasi Kristiani ini terus berkembang di seluruh dunia dan Indonesia lewat kelompok-kelompok awam Katolik.

Praktek doa Meditasi Kristiani sendiri menekankah pengucapan matra doa/kata doa yaitu Maranatha (dalam bahasa Indonesia yang berarti Datanglah Tuhan).

Kata doa ini diucapkan secara berulang-ulang selama periode meditasi yang ditentukan. Praktek doa ini akan membawa seseorang kepada “buah-buah Meditasi Kristiani” yang dapat dirasakan secara pribadi dan atau perubahan tersebut dirasakan oleh orang sekitar.

Romo Siriakus N. O.Carm sebagai moderator Meditasi Kristiani nasional mengajak para umat yang hadir untuk bergabung bersama kelompok Meditasi Kristiani untuk turut merasakan dampak positif dari praktek doa ini.

“Kepada bapak dan ibu juga orang muda sekalian, saya mengajak kita semua untuk bergabung bersama mempraktekan dan mempelajari praktek doa meditasi kritiani ini. Praktek doa Meditasi Kristiani ini tidak saja untuk pra orang tua, bahkan kepada orang muda dan anak-anak tentu dapat melakukan praktek doa sederhana,” Ujar Romo Siriakus. N, O.Carm yang saat ini berdomisili di Rumah Pertapaan Karmel Kelikeo-Maumere. 

Senada dengan hal tersebut, Marselinus Moa Ito, ketua Kelompok Meditasi Kristiani Keuskupan Maumere, mengajak serta umat yang hadir untuk ikut mempraktekan praktek doa sederhana ini.

Darinya, diketahui bahwa secara de facto, kelompok Meditasi Kristiani sudah 13 tahun berada di Keuskupan Maumere. Namun secara de jure atau secara administrasi, baru berusia 5 tahun.

“Perkembangan Meditasi Kristiani di Keuskupan Maumere sangat pesat, teristimewa di sekolah-sekolah dibandingkan di keuskupan lain di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah keseluruhan anggota Meditasi Kristiani Keuskupan Maumere kurang lebih sebanyak 5.544 orang terdiri dari 544 orang dewasa dan 5000 orang muda. Hal ini membuat ketua kelompok Meditasi Kristiani Nasional untuk datang berkunjung di Keuskupan Maumere dan pada bulan September atau Oktober 2023 nanti akan dikunjungi oleh ketua Meditasi Kristiani Nasional, Pater Laurens Freeman, OSB,” jelasnya.

Damian yang tergabung dalam Komunitas Kerit (salah satu kelompok anak muda yang melakukan praktek doa Meditasi Kristiani) yang juga merupakan salah satu alumni kampus Universitas Nusa Nipa Maumere, pernah melakukan penelitian kepada orangtua dalam rentang usia di atas 60-70 tahun, tentang pengaruh melakukan praktek Doa Meditasi Kristiani terhadap kesehatan.

Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa Praktek Doa Meditasi yang dilakukan memberikan dampak positif kepada para orang tua.

Buah-buah dari Praktek Doa Meditasi Kristiani juga dirasakan oleh Alvares, siswa kelas XI SMKS Yohanes XXIII Maumere (salah satu sekolah yang mempraktekan Doa Meditasi Kristiani sebelum jam pelajaran sekolah dimulai) mengisahkan pengalamannya melakukan praktek doa Meditasi Kristiani dan mengalami perubahan yang positif.

“Di sekolah, kami selalu melakukan praktek Doa Meditasi Kristiani sebelum jam pelajaran sekolah dimulai. Praktek Doa Meditasi Kristiani sendiri kami dapatkan ketika melakukan kegiatan ret-ret di Lembah Karmel Nilo. Di sana kami diajarkan untuk melakukan praktek doa ini oleh Romo Siriakus Ndolu, O. Carm. Sebagai anak sekolah, saya mendapatkan banyak hal positif dengan melakukan Praktek Doa Meditasi Kristiani sebelum memulai pelajaran yaitu menjadi lebih fokus dan tenang” ujar Alvares.

Praktek doa Meditasi Kristiani menjadi praktek doa sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana dan kapan saja.

Ketekunan dalam mengucapkan kata doa/mantra doa MARANATA memungkinkan setiap orang untuk melatih pernafasan dan mengfokuskan diri dalam pengucapan mantra.

Dengan fokus mengucapkan mantra, pelaku Meditasi Kritiani dapat terhindar dari gangguan pikiran atau pelanturan selama bermeditasi. Ketenangan ini akhirnya membuka diri kepada karunia-karunia Roh Kudus sebagai buah-buah dari praktek doa Meditasi Kristiani.

Oleh: Maxi L. Sawung (Anggota Kelompok Meditasi Orang Muda)

Berita Terkait:

Bolehkan Memasang Korona dan Lilin Adven di Rumah? Serius Nanya!

Tiwie Pert

KSP Kopdit Karya Jasa Palembang Bagi Sembako Jelang Tutup Tahun

A. Daris Awalistyo

Tinggalkan Profesi Guru dan Masuk Biara, Suster ini Setia Melayani Para Napi yang Dihukum Mati

Edeltrudizh
error: Content is protected !!