Katolikpedia.id – Kitab Suci berisi Sabda Allah dalam bahasa manusia. Kitab Suci adalah pedoman bagi hidup orang beriman. Untuk itu, Kitab Suci merupakan salah satu elemen penting bagi hidup Gereja.
Keuskupan Tanjungkarang memahami pentingnya membaca Kitab Suci dan menghidupi Sabda Allah. Dalam Pertemuan Pastoral Gereja Partikular (Perpasgelar) III, Keuskupan Tanjungkarang telah menyusun arah dasar Pastoral untuk sepuluh tahun mendatang. Setiap tahun liturgi ada tema tertentu yang akan didalami bersama oleh seluruh umat Allah.
Usai menyelesaikan tahun Persembahan Anak Sulung dan Buah Bungaran, kini tiba saatnya untuk beralih kepada tahun Cinta Kitab Suci.
Perayaan Ekaristi pembukaan tahun Kitab Suci berlangsung di Gereja Ratu Damai, Telukbetung, Keuskupan Tanjungkarang, Selasa, 19/11/2019.
Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr Yohanes Harun Yuwono dan didampingi seluruh imam.
Sebelumnya, Keuskupan Tanjungkarang telah menggelar pertemuan untuk mengupas arah dan tujuan dari tahun Cinta Kitab Suci ini.
Baca Juga: Aksi Nyata Kita Hari Ini : Katolik dan Islam Kita Bersaudara
Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh imam yang berkarya di Keuskupan Tanjungkarang, perwakilan setiap biara, dewan paroki, serta instansi lain yang terkait.
Pembukaan tahun Cinta Kitab Suci ini ditandai dengan perarakan Kitab Suci dalam Perayaan Ekaristi pembukaan.
Diakon Fransiskus Arisyanto beserta perwakilan umat yang mengenakan pakaian adat, mengarak Kitab Suci ke panti imam. Mgr Yohanes Harun Yuwono menyambut Kitab Suci itu lalu mendupainya.
Dalam homilinya, Mgr Yuwono mengajak seluruh umat untuk semakin sering membaca Kitab Suci. Menurutnya, Kitab Suci memang buku yang mulia.
Sifatnya yang mulia itu bukan berarti kita tidak boleh membacanya, melainkan sebaliknya. Kita diundang untuk membaca Sabda Allab dan menghidupinya.
“Berapa kali dalam sehari kita menggunakan smartphone milik kita? Sering, bukan? Nah, kita juga diundang untuk sesering mungkin membaca Kitab Suci seperti kita menggunakan smartphone itu,” ujar uskup ketiga Keuskupan Tanjungkarang ini.
Mgr Yuwono juga menghimbau seluruh umat Keuskupan Tanjungkarang untuk sungguh-sungguh mencintai Kitab Suci.
Baca Juga: Keuskupan Tanjungkarang Ajak Umat Katolik untuk Kreatif Gunakan Media Sosial
“Banyak cara yang bisa kita lakukan. Kita bisa mencari kesempatan pribadi untuk membaca Kita Suci. Atau juga kita bisa membaca dari awal Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu,” pungkas Mgr Yuwono.
Mencintai Kitab Suci berarti juga mencintai Yesus, Sang Sabda yang menjadi Manusia. Seperti kata Santo Paulus, tak kenal Kitab Suci, maka tak kenal Kristus.