Katolikpedia.id – Perjalanan hidup dan panggilan Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM penuh kejutan. Ibarat seorang pesulap, Uskup Emeritus Bogor itu membuat orang-orang di sekitarnya heran dan bertanya-tanya.
“Kok, bisa ya?” Demikian sepenggal ungkapan yang kerap terdengar tentangnya.
Kejutan pertama ia buat saat menjelang lulus SD, ketika Kepala Paroki Tritunggal Mahakudus Ranggu waktu itu, Pastor Yosef da Silva SVD bertanya kepada anak-anak parokinya, soal pendidikan lanjut.
Betapa terkejutnya Pastor Yosef ketika Cosmas — sapaan akrab masa kecil Mgr. Mikael Cosmas Angkur — mengatakan ingin masuk seminari. Ia kemudian menapaki panggilannya hingga menjadi imam.
Anggota DPRD
Saat sudah jadi imam, ia pun membuat beberapa kejutan. Salah satunya, ia tercatat sebagai imam sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Pada 1969, ketika bermisi di Paroki Kristus Penebus Hepuba, Keuskupan Jayapura, Pastor Cosmas didatangi sejumlah politikus. Mereka meminta sang imam untuk menjadi Ketua DPRD II Kabupaten Jayawijaya.
Pastor Cosmas tak langsung menyanggupi. Ia meminta mereka berkomunikasi dengan Uskup dan pemimpin daerah setempat. Selain itu, ia meminta jabatan politik itu jangan sampai mengganggu karyanya sebagai pastor paroki.
Puncaknya pada Januari 1970, ketika Pastor Cosmas menjadi Ketua DPRD Tingkat II, Jayawijaya, sekaligus Pembina Partai Golkar tingkat Kabupaten. Ia juga sempat menjadi anggota DPRD I Provinsi Irian Barat (1971-1977).
Sementara jabatan dan pelayanannya di Ordo Fratrum Minorum (OFM), dimulai sebagai vikaris kemudian terpilih menjadi provincial pertama untuk Fransiskan Indonesia, setelah OFM Indonesia mekar dari OFM Belanda.
Jabatan ini ia emban setelah kembali dari Filipina dengan menyelesaikan studi lanjut di bidang pastoral.
Selesai jabatan provinsial OFM Indonesia, Pastor Cosmas ditugaskan ke Jakarta dan menjadi Pembina asrama di Panti Asuhan Vincentius Jakarta.
Kemudian, namanya diumumkan sebagai Uskup terpilih Keuskupan Bogor pada 10 Juni 1994. Ia menggantikan pendahulunya, Mgr Ignatius Harsono.
Ia memegang tongkat gembala Keuskupan Bogor hingga usia 75 tahun. Ia pensiun pada 21 November 2013.
Setelah pensiun, ia memilih untuk tinggal di Labuan Bajo, Flores. Di sana ia membentuk komunitas dan beulang menyatakan tekad untuk mendedikasikan seluruh hidupnya di komunitas ini.
Kenang para sahabat
Kini, Mgr Cosmas Angkur sudah menyelesaikan petualangannya. Kesetiaan yang ia tunjukan hingga akhir hidup telah mencerminkan pribadinya yang ulet dan tekun dalam jalan panggilan dan pelayanannya.
Beberapa teman mengenang perjalanan Mgr Cosmas di seminari dulu.
Katanya, saat masih menjalani fomrasi di seminari almarhum bukan orang yang menonjol secara akademis.
Namun, kekuatan fisik dan kerendahan hatinya selalu menjadi nilai lebih yang ia pegang. Ia unggul di bidang sepak bola. Juga ringan tangan untuk membantu teman-temannya. Tak salah, ia dijuliki sebagai seminaris yang rajin di zamannya.
Rekan seangkatannya, Pastor Yosef mengenang, “Dia bukan orang pandai, tapi sifatnya baik. Orang mengingatnya sebagai seminaris yang rajin”.
Kesan senada dikemukakan Severinus Lanur, yang kelak menjadi saudara setarekatnya di Saudara Hina-Dina (Ordo Fratrum Minorum/OFM), dan dikenal dengan nama Pastor Alex Lanur.
Menurutnya, Cosmas adalah pemberi semangat. Dia mengayomi adik-adik kelasnya. Cosmas juga memiliki fisik yang kuat.
Sejak purnakarya sebagai Uskup Bogor, Mgr Angkur tinggal di komunitas Fransiskan di Kampung Gorontalo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Di biara yang ia dirikan itu, Mgr. Angkur tinggal bersama dua kolega setarekat.
Pastor Lasarus Subagi OFM menceritakan, Mgr. Angkur masih giat berdoa bersama konfraternya, bekerja di kebun, dan melayani kebutuhan rohani umat di sekitar biara.
Kata Pastor Lasarus, tiap pagi Mgr. Angkur yang membuatkan roti dan kopi untuk sarapan koleganya. Kadang kala, Mgr. Angkur juga memasak untuk mereka. Menu favoritnya adalah daun dan bunga pepaya.
Mgr Angkur telah menunjukan sikap setia dan meyani hingga akhir hidup. Semoga kesetitaan dan ketaatannya menjadi pelajaran untuk kita semua.
Vinsen Patno