Katolikpedia.id
Berita Motivasi

Apa Arti Mencium Cincin Uskup Saat Bersalaman? Ini Penjelasannya!

mencium-cincin-uskup

Katolikpedia.id – Umat Katolik memiliki kebiasaan untuk menundukkan kepala dan mencium cincin uskup saat bersalaman. Kebiasaan tersebut hampir dipraktikkan oleh semua umat Katolik di seluruh dunia.

Kebiasaan mencium cincin uskup ini sejenak mengingatkan kita kembali pada peristiwa empat tahun silam, ketika Gereja Katolik Indonesia dibuat heboh dengan video seorang uskup “menampar” imamnya karena tidak mencium cincinnya saat bersalaman.

Itu bukan ungkapan “haus rasa hormat” semata, meski beberapa orang lain menilainya demikian, tetapi karena makna yang disimbolkan oleh cincin yang dikenakan oleh seorang uskup di jari manis tangan kanannya itu sangat dalam.

Berikut ini ada lima hal yang menjelaskan cincin uskup perlu dihormati dan mengapa seorang umat Katolik perlu mencium cincin uskup saat bersamalam dengan seorang uskup. Penting untuk diketahui!

Baca Juga: Hai umat Katolik, Kapan Waktu yang Tepat untuk Berdoa Rosario?

1. Menghormati tradisi

Gereja Katolik sangat terkenal soal menghargai tradisi. Seperti sejumlah tradisi lainnya, mencium cincin uskup juga merupakan sebuah tradisi yang sudah dipraktikan berabad-abad lamanya.

William V. Rauscher pernah menulis, praktik mencium cincin saat bersalaman dengan uskup mulai dipraktikan oleh umat Kristiani sekitar tahun 610 masehi.

Karena itu, cincin uskup yang kita kenal sekarang dan praktik umat Katolik mencium cincin uskup saat bersalaman adalah sebuah tradisi yang sudah sangat lama dalam Gereja Katolik.

2. Meterai dokumen

Di masa lampau, cincin uskup juga digunakan untuk membuat cap meterai di atas lilin panas pada dokumen-dokumen resmi. Itu artinya, cincin uskup yang diberkati itu mempunyai kekuatan mengikat dan mempersatukan.

3. Pengampunan dosa

Cincin yang sudah diberkati itu mempunyai kekuatan untuk mengampuni dosa karena pada cincin seorang uskup melekat rahmat indulgensi.

Umat Katolik yang mencium cincin seorang uskup dengan sepenuh hati saat bersalaman, secara iman dipercaya memperoleh indulgensi atau pengampunan atas dosa-dosanya.

4. Simbol kesetiaan

Baca Juga: Kakak-Adik Ditahbiskan Bersamaan, Reaksi Orangtua Mereka Mengejutkan

Cincin uskup adalah salah satu benda rohani yang diberkati secara khusus saat seorang uskup ditahbiskan.

Dalam aturan Gereja tidak ada aturan ketat apa-apa saja yang harus ada atau terukir di mata cincin seorang uskup.

Namun, kebiasaan yang dipraktikan sekarang adalah di mata cincin uskup yang biasanya terbuat dari emas diukir lambang keuskupan atau simbol tertentu yang diinginkan oleh uskup yang akan mengenakannya.

Itu artinya, cincin yang dikenakan seorang uskup bukan hanya cincin biasa tetapi lambang atau simbol ikatan kesetiaan seorang uskup dengan wilayah keuskupan yang dipimpinnya.

Dengan demikian, mencium cincin seorang uskup saat bersalaman lebih pada ungkapan kesetiaan, pelayanan dan kerendahan hati seorang umat Katolik di hadapan uskup sebagai wakil Kristus.

5. Simbol pelayanan

Para uskup adalah pengganti para rasul. Sebagaimana para rasul adalah pelayan di masa Gereja Perdana, maka cincin uskup juga merupakan simbol pelayanan hari ini.

Dengan cincin itu para uskup diingatkan akan salah satu tugas utama mereka yakni diakonia (melayani).

Semua umat Katolik mengambil bagian dalam tugas pelayanan tersebut, untuk mengamalkan pesan Yesus sendiri yang menegaskan bahwa ‘Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani’.

Dengan demikian, mencium cincin seorang uskup saat bersalaman lebih pada ungkapan kesetiaan, pelayanan dan kerendahan hati seorang umat Katolik di hadapan uskup sebagai wakil Kristus.

Berita Terkait:

Berita Duka! Pater John Prior SVD Meninggal Dunia. Misionaris yang Puluhan Tahun Berkarya di Indonesia

Tiwie Pert

Mahasiswa Katolik Lampung Gelar Temu BIA-BIR dan Cek Kesehatan Gratis

Frater Andreas Anggit W

Praedicate Evangelium: Apa yang Baru?

Dr. Doddy Sasi CMF
error: Content is protected !!