Katolikpedia.id – Sejak kematian Mgr Petrus Turang pada Jumat, 4 April 2025, ada sejumlah peristiwa penting terjadi.
Kami mencatat menghimpun peristiwa-peristiwa penting tersebut dari berbagai kesaksian dan cerita yang beredar.
Apa yang hendak kami sajikan di sini tentunya jadi catatan yang akan diingat, tidak hanya oleh umat Katolik Keuskupan Agung Kupang, tapi juga oleh umat Katolik seluruh Indonesia.
Selasa, 7 April 2025, mendiang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang dikebumikan. Artinya, secara fisik ia tidak lagi bersama dengan kita.
Namun, dengan berbagai fakta ini sekiranya kita tetap percaya bahwa kematian Mgr Petrus Turang bukan kata akhir. Ia masih akan terus menemani kita melalui doa dan kesaksian hidupnya.
Berikut ini adalah 8 fakta yang terjadi selama kematian Mgr Petrus Turang.
Dikunjungi Prabowo
Saat disemayamkan di Gereja Katedral Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto menyempatkan waktunya untuk datang melayat.
Walau sejenak, hal tersebut sekurang-kurangnya menceritakan betapa Mgr Turang disayangi dan punya hubungan yang sangat baik dengan Presiden Indonesia saat ini.
Saat memberikan sambutan, Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke,Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC bilang, “Mgr Turang luar biasa. Bahkan Presiden datang melayat padanya”.
Lawatan Menteri Agama
Lawatan Menteri Agama RI, Nazaruddin Umar pun berkenan melawat jenazah Mgr Petrus Turang ketika masih di Gereja Katedral Jakarta.
Ia sampai memberikan sambutan khusus untuk mengenang dan menghormati Mgr Petrus Turang.
BACA: Profil Lengkap Mgr Petrus Turang
Pawai di Kota Kupang
Saat jenazah Mgr Turang tiba di Kupang, ribuan orang datang menjemput. Pawai motor dan sirene yang meraung-raung dari Bandara ke kediamannya di Wisma Keuskupan, lalu lanjut ke Gereja Katedral Kupang, menggambarkan duka mendalam.
Umat, dan juga masyarakat umum, datang menyambut kedatangannya, kembali ke keuskupan yang ia pimpin.
Moris setia menunggu
Perihal pulangnya Mgr Turang, ada yang unik sekaligus menyayat. Moris, anjing kesayangannya, ikut menanti kedantagan almarhum.
Beredar foto dan video, Moris yang duduk di penti imam, tepat di lokasi peti jenazah akan di semayamkan. Ia menunggu Mgr Turang pulang.
Kata Mgr Mandagi
Mgr Mandagi mengenang kebersamaannya dengan Mgr Petrus Turang. Keduanya adalah teman kelas ketika sama-sama memulai panggilan di Seminari Kakaskasen, Tomohon, Sulawesi Utara.
“Ia adalah orang yang tegas dan berpegang teguh pada prinsipnya. Ia adalah perekat para uskup di KWI,” kenangnya.
Panggilan Us
Masih dari Mgr Mandagi, ternyata waktu di seminari, Mgr Turang dipanggil Us. Nama ini diambil ujung nama baptisnya, Petrus.
“Tolong doakan saya. Sebentar lagi saya juga mati,” kata Mgr Mandagi kepada sahabatnya yang sudah lebih dulu ke rumah Bapa.
Ganteng se-Jakarta
BACA JUGA: Daftar Patung Bunda Maria dan Tuhan Yesus Tertinggi di NTT
Mgr Hilarion Datus Lega membagikan cerita penuh ceria saat memberi sambutan. Cerita itu sebagai ungkapan keakrabannya dengan Mgr Turang.
“Kalian mungkin tidak tahu Turang muda. Waktu muda, ia adalah orang paling ganteng se-Jakarta. Dia nomor satu, saya nomor dua,” ujar Mgr Datus Lega sambut tawa umat yang hadir dalam Misa requem.
Selama 27 Tahun
Selama 27 tahun, Mgr Petrus Turang menggembalakan umat Keuskupan Agung Kupang. Ini perjalanan panjang yang akan selalu dikenang oleh umat Katolik di sana.
Maka tidak heran, peristiwa kematian Mgr Petrus Turang ini menggugah banyak pihak. Mereka datang bergantian meyalat untuk mendoakannya.
Selamat jalan Mgr Turang. Terima kasih untuk semua teladan dan pelayananmu.
Sumber Foto: Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT