Katolikpedia.id – Meski saat ini, masih banyak dari kita yang belum boleh merayakan misa secara langsung, kita tetap bersyukur bahwa Bapa Suci selalu menemani kita dengan pesan-pesan inspiratifnya, dan tentu saja dengan doa-doanya.
Pesan Paus Fransiskus kali ini benar-benar menyentuh hati. Apa saja isi pesannya? Yuk, mari kita simak ya…
#Tuhan selalu memandang ciptaan-Nya indah
“Ketika Tuhan menciptakan sesuatu, baik itu manusia atau binatang sekalipun, Ia juga pasti akan memberkati kehidupannya,” kata Paus Fransiskus.
Bapa Suci menjelaskan arti kata ‘memberkati’, dengan mengacu pada kata “benedire” dari bahasa Italia, yang berarti: “berbicara atau berkata dengan baik”.
Karena itu, lanjut Paus “Tuhan selalu menyapa ciptaan-Nya dengan baik. Dia melihat buah karya tangan-Nya baik adanya. Ketika Tuahn menciptakan pria dan wanita, ciptaan-Nya indah dan sempurna”
#Rupa Allah tak terhapuskan dalam diri manusia yang penuh dosa
Dalam kitab Kejadian kita menemukan ayat yang mengatakan, Tuhan menciptakan manusia seturut gambar dan rupa-Nya. Dan dalam kitab yang sama, kita tahu bahwa manusia yang diciptakan-Nya dengan sempurna itu, jatuh dalam dosa.
Kita pun sama, tak luput dari dosa. Nah, Paus dalam audiensinya berpesan kepada kita bagaimana Allah memperlakukan kita yang sudah seringkali melukai hati-Nya.
“Bagaimanapun, keindahan yang telah dicantumkan Allah dalam pekerjaan-Nya akan diubah oleh manusia. Di dunia, manusia akan menjadi makhluk yang mampu menyebarkan kejahatan dan hal buruk”
“Tapi, apapun itu tidak ada yang akan menghilangkan jejak asli dari keindahan yang sudah Tuhan tempatkan di dalam ciptaan-Nya. Tumpuan dunia terletak sepenuhnya pada berkat Tuhan. Dia akan terus mendambakan kebaikan dari kita. Dan, Dia adalah yang paling pertama, yang terus mengharapkan kebaikan dari kita.”
Bapa Suci menegaskan sekali lagi, bahwa berkat terbesar Allah adalah menganugerahi Putra-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia.
“Berkat terbesar Allah adalah Yesus Kristus. Dia adalah Sabda yang menjadi manusia. Seperti yang dikatakan Santo Paulus, Bapa memberkati kita, meski kita orang berdosa”.
Menurut Paus ke-266 itu, tidak ada dosa yang bisa sepenuhnya menghapus citra Allah yang ada dalam diri kita masing-masing.
“Tidak ada dosa yang dapat membatalkan gambar yang diberikan Allah kepada kita: gambar Kristus. ” Dosa dapat merusak gambar ini, tetapi tidak dapat menghapusnya dari belas kasih Bapa.”
“Tidak peduli berapa lama manusia itu berada dalam dosa, Bapa selalu panjang sabar tanpa batas waktu, berharap hati orang berdosa pada akhirnya akan terbuka dan berubah”.
“Allah itu seperti ayah yang baik dan ibu yang baik: mereka tidak akan pernah berhenti mencintai anak mereka, tanpa peduli kesalahan apa yang anaknya lakukan.”
Baca Juga: Orang Tak Dikenal Mengirim Peluru kepada Paus Fransiskus
Sehubungan dengan hal ini, Bapa Suci berbagi sebuah pengalaman yang pernah ia temui selama masih menjadi Imam dan Uskup
Suatu hari, ia melihat barisan ibu-ibu yang sedang mengantri di depan penjara untuk mengunjungi anak-anak mereka di balik jeruji besi.
Ibu-ibu ini tidak berhenti mencintai anak-anak mereka. Meskipun mereka sadar, betapa buruknya gosip dan cibiran orang-orang yang melihat mereka. Namun, mereka tidak malu, karena anak-anak mereka lebih penting daripada rasa malu yang mereka hadapi.
“Oleh karena itu,” tegas Paus, “kita lebih penting bagi Tuhan daripada semua dosa yang sering kita lakukan, karena Dia adalah ayah, Dia adalah ibu, Dia adalah kasih yang tulus. Dia telah memberkati kita selamanya, dan Dia tidak akan pernah berhenti memberkati kita”
Allah memberkati siapapun
Paus Fransiskus menekankan bahwa berkat Allah melimpah untuk siapapun, bahkan untuk mereka para pelaku kriminal yang berada di dalam penjara.
“Mereka (yang di dalam penjara), masih diberkati, meskipun kesalahan mereka besar. Bapa terus menginginkan kebaikan dari mereka dan berharap, bahwa mereka pada akhirnya akan membuka diri untuk mau melakukan hal baik.”
“Bahkan jika kerabat terdekat mereka menjauh dan pergi, Bapa tetap memeluk mereka sebagai anak-anak-Nya”.
“Allah tidak akan menghapus dalam diri kita rupa-Nya, karena sampai kapanpun kita masing-masing adalah putra dan putri-Nya. Inilah sebabnya, Dia memberikan mukjizat dan anugerah-Nya untuk mengubah hidup kita. Dan, ingat! Meski kita sering menjauh dari Allah, Dia tidak pernah meninggalkan kita.”
Allah mengajarkan kita untuk memberkati, bukan mengutuk
Baca Juga: Paus Fransiskus : Hanya Tuhan yang Mencintai Kita dengan Sempurna
Sebagai penutup, Bapa Suci melanjutkan bahwa pria dan wanita menanggapi Tuhan yang memberkati dengan memberkati Dia sebagai balasannya. Berkat yang dimaksud adalah melalui doa pujian, adorasi dan ucapan syukur.
“Doa adalah kegembiraan dan kesadaran. Allah tidak menunggu kita untuk berubah terlebih dahulu untuk mencintai diri kita sendiri, karena sebelum kita mencintai diri kita, Allah telah lebih dahulu mengasihi kita, jauh sebelum kita berada dalam dosa”.
Lebih lanjut Paus menjelaskan bahwa tidak cukup hanya memberkati Tuhan dengan doa, nyanyian, adorasi, rajin ke Gereja, dll, tapi harus dengan tindakan kasih.
“Kita harus memberkati Allah dalam diri semua orang, saudara kita, orang-orang miskin, sesama kita, bahkan musuh sekalipun. Ini adalah kelembutan hati umat Katolik: kemampuan hati untuk merasa diberkati dan kemampuan untuk memberkati”
“Jika kita semua melakukan ini, pasti tidak akan ada perang. Dunia ini membutuhkan berkat. Jadi, jika kita menerima berkat, maka kita juga harus bisa memberikan berkat”
Paus tak lupa memperingati dengan keras mereka yang suka mengutuk sesama, dan yang suka mengeluarkan kata-kata jelek dari mulut mereka.
“Masing-masing dari kita harus introspeksi diri mengenai kebiasaan seperti ini. Mintalah rahmat Tuhan untuk berubah karena kutukan tidak bisa keluar dari hati yang diberkati, karena Tuhan mengajari kita untuk saling memberkati, bukan mengutuk.”
Sumber: vaticannews.va