Katolikpedia.id
Berita Motivasi

Suster Josefin Solon Bersyukur Atas Panggilan 40 Tahun Hidup Membiara

Suster-Josefin-Solon-SJMJ

Katolikpedia.id – Pilihan hidup menjadi seorang biarawan-biarawati (hidup selibat) adalah suatu anugerah Tuhan yang indah dan mempesona.

Indah karena di balik panggilan itu, ada misteri yang tak pernah usai untuk dipahami. Mempesona karena mengandung kekuatan yang terus mendorong pribadi yang terpanggil untuk menyelami lebih jauh misteri itu.

Selasa, 21 September 2021 adalah hari yang istimewa bagi Suster Josefin Solon. Suster dari kongregasi SJMJ ini merayakan syukur atas 40 tahun hidup membiara.

Perayaan Misa syukur 40 tahun hidup membiara ini dipersembahkan oleh Rm. Aloysius Kosat, Pr, selaku Pastor Paroki Kristus Raja Seon, Keuskupan Atambua, Rm. Jefriston Ndun, Pr  dan Rm. John, Pr.

Misa syukur ini berlangsung sederhana, namun tidak mengurangi esensi dari sebuah Ekaristi dan berkat Tuhan yang diterima oleh Sr. Josefin.

Syukur-40-Tahun-Suster-Josefin-Solon-SJMJ-di-Paroki-Seon-Atambua
(Foto: Fr. Firmino Botan, SSCC)

Perayaan Misa syukur ini mengusung tema “Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang”. Tema ini sekaligus menjadi motto dari Suster Josefin.

Bagi Sr. Josefin, menjadi sahabat bagi semua orang artinya, berbaur dan membangun relasi dengan siapa pun tanpa batas dan sekat .

Dengan kata lain, ia siap untuk membuka diri dan menerima siapa saja tanpa memandang latar belakang orang tersebut. Motto ini terinspirasi dari perkataan Yesus dalam Injil Yohanes 15:14-15, “Kamu adalah sahabat-Ku…”.

Yesus adalah Anak Allah, namun Dia hadir sebagai sahabat bagi siapa saja. Itulah inspirasi hidup Sr Josefin dalam menjalani dan  menghayati pelayananannya selama kurang lebih 4o tahun ini.

Ia memaknai perjalanan panggilan ini sebagai sebuah ziarah panjang,  di mana dalam ziarah itu ada perjumpaan dan perkenalan dengan siapa saja tanpa perbedaan.

Homo Homini Socius”, manusia adalah sahabat bagi sesamanya, menegaskan kembali hakikat manusia sebagai makhluk yang selalu bersosialisasi dengan sesamanya.

“Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang” bukan hanya motto dalam perayaan syukur ini, melainkan menjadi inspirasi dan “roh” dalam hidup panggilan dan pelayanan di hari mendatang.

Berita Terkait:

Tinggalkan Profesi Guru dan Masuk Biara, Suster ini Setia Melayani Para Napi yang Dihukum Mati

Edeltrudizh

Paus Fransiskus Gereja Adalah Rumah dan Tempat Ternyaman

Edeltrudizh

Jadwal Misa Natal 2022 Gereja Katolik di Jakarta (I)

Steve Elu
error: Content is protected !!