Katolikpedia.id
Berita

Bagaimana Proses Terpilihnya Seorang Uskup hingga Ditahbiskan sebagai Uskup?

proses-pemilihan-uskup

Katolikpedia.id – Sebagai seorang Katolik, kita pasti penasaran bagaimana proses terpilihnya seorang Uskup hingga ditahbiskan sebagai Uskup?

Langkah-langkahnya bagaimana? Setelah terpilih, kapan ia ditahbiskan? Ini penjelasannya!

1. Terjadi tahta lowong atau jelang pensiun

Di setiap keuskupan ada yang namanya Dewan Kuria Keuskupan. Mereka terdiri dari beberapa imam yang dipilih secara khusus.

Setiap tahun, Dewan Kuria ini menilai di antara para imam di keuskupan yang bersangkutan, siapa saja romo yang dinilai pantas dipersiapkan menjadi Uskup.

Penilaian Dewan Kuria ini menjadi lebih intens dan selektif, kalau Uskup di keuskupan tersebut menjelang pensiun atau meninggal sehingga terjadi tahta lowong (sede vacante).

Aturan Gereja menetapkan, Uskup dapat mengajukan surat pengunduran diri bila sudah berusia 75 tahun.

2. Daftar nama dikirim ke Vatikan

Nama-nama romo yang sudah diseleksi akan dikirim ke Vatikan. Nama-nama tersebut juga diserahkan kepada nunsius atau Duta Besar Vatikan.

Jadi keuskupan-keuskupan di Indonesia mengirimkan nama-nama calon uskup melalui Duta Besar Vatikan yang ada di Indonesia.

Setelah nama dikirimkan, Paus dan “tim khusus”, termasuk Nunsius akan ikut menilai apakah ada di antara nama-nama yang direkomendasikan itu cocok untuk dipilih menjadi Uskup.

3. Diberitahu oleh Nunsius

Setelah Paus memilih salah satu nama di antara nama-nama yang direkomendasikan tersebut, Nunsius akan mengundang imam yang sudah dipilih namanya untuk diberitahu bahwa Paus sudah memilih namanya menjadi Uskup.

Saat dipanggil Nunsius, romo tersebut belum pasti atau harus menjadi Uskup. Ia dapat menolak penunjukan itu dengan alasan-alasan tertentu.

Kabarnya, di Indonesia belum pernah ada romo yang dipanggil Nunsius dan diberitahu bahwa Paus memilihnya menjadi Uskup dan dia menolak.

Biasanya, penolakan terjadi di awal tetapi setelah diyakinkan dalam refleksi dan doa, romo tersebut akan menerima penunjukan itu.

Perlu diketahui bahwa proses ini berlangsung sangat rahasia dan tidak seorang pun tahu, kecuali Nunsius dan romo yang bersangkutan.

Piero-Pioppo-Duta-Besar-Vatikan-untuk-Indonesia
(Foto: katolikpedia)

4. Menetapkan tanggal diumumkan

Setelah si Romo mengatakan ya atas penunjukan itu, ia akan diminta untuk menulis surat dengan tulisan tangan di hadapan Nunsius. Surat tersebut ditujukan kepada Paus, dan akan dikirim ke Vatikan.

Kemudian Romo yang bersangkutan dan Nunsius memilih tanggal untuk pengumuman dan acara tahbisan.

Pengumuman bahwa si Romo terpilih menjadi Uskup akan dilakukan secara bersamaan, baik di Vatikan oleh Paus maupun di Keuskupan yang bersangkutan oleh Romo atau Uskup yang sudah ditugaskan.

5. Persiapan tahbisan

Setelah diumumkan, Uskup terpilih biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mempersiapkan tahbisan.

Dalam rentang waktu tersebut, Uskup terpilih akan menyiapkan rencana kerja, logo tahbisan, pakaian uskup hingga teknis pelaksanaan tahbisan.

Ia juga akan mengambil waktu khusus, biasanya sekitar satu minggu, untuk menjalankan retret pribadi sebagai langkah persiapan untuk tugas barunya sebagai Uskup.

Jadi, inilah proses terpilihnya seorang Uskup hingga ditahbiskan. Di sini terlihat bahwa tidak mudah memilih dan menetapkan seorang Uskup.

Karena itu jangan heran kalau proses terpilihnya seorang uskup terkadang sangat cepat atau sangat lama.

Berita Terkait:

2 Film Katolik Terbaik ini Recommended Banget Buat Umat Katolik

Tiwie Pert

Praedicate Evangelium: Apa yang Baru?

Dr. Doddy Sasi CMF

Dari Romo Salto Deodatus Untuk OMK: “Jatuh Cinta itu Cepat, Tapi Mencintai itu Sangat Susah”

Edeltrudizh
error: Content is protected !!