Katolikpedia.id – Seorang biarawati baru saja dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia. Dia adalah Suster Andre, PK.
Berdasarkan International Database on Longevity (IDL) dan Guinness World Records, rekor manusia tertua di dunia sebelumnya dipegang oleh Kane Tanaka.
Namun, wanita Jepang itu meninggal dunia pada 19 April 2022 lalu. Dengan demikian, Suster Andre bergeser menempati posisi manusia tertua di dunia.
Tidak hanya itu, Suster Andre juga merupakan manusia tertua di Eropa dan biarawati tertua di dalam Gereja Katolik.
Kira-kira hal unik apa saja yang menjadikan Suster Andre dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia? Berikut #Katolikpedia merangkum beberapa hal unik dari Sr. Andre.
#Hidup Sebelum PD I
Dilansir dari france24.com, Suster Andre lahir di Alès, sebuah kota di wilayah Occitanie, Prancis Selatan, pada 11 Februari 1904, dengan nama Lucile Randon. Ini berarti, tahun ini Suster Andre memasuki usia 118 tahun.
Uniknya, Suster Andre lahir bahkan satu dekade atau sepuluh tahun sebelum Perang Dunia I terjadi. Seperti yang kita ketahui PD I terjadi mulai 1914 hingga 1918.
#Masa Muda
Semasa mudanya, Sr. Andre pernah bekerja sebagai guru dan pengasuh di Paris sebelum Perang Dunia I. Menurutnya, ini adalah momen paling bahagia dalam hidupnya.
Usai Perang Dunia I, ia menghabiskan 28 tahun merawat anak-anak yatim dan orang jompo di sebuah Rumah Sakit di Vichy, di wilayah Auvergne-Rhone-Alpes, Prancis. Usai perjalanan panjang inilah, ia memilih menjadi biarawati.
#Serikat Puteri Kasih
Selain memegang rekor sebagai manusia tertua di dunia, Suster Andre juga punya cerita menarik lainnya. Sebenarnya, ia bukan lahir dari keluarga Katolik. Sejak kecil, ia dibesarkan orangtuanya dalam kepercayaan agama Protestan.
Baru pada umur 19 tahun, ia memilih menjadi Katolik. Dan pada tahun 1944, ia bergabung dengan Daughters of Charity atau Serikat Puteri Kasih saat usianya menginjak 40 tahun.
Saat resmi menjadi biarawati Vinsensian, ia sengaja memilih nama Andre, sebagai bentuk penghormatan kepada saudara laki-lakinya yang telah meninggal dunia.
Sebagai informasi, Serikat Suster-Suster Puteri Kasih ini didirikan oleh Santo Vincentius a Paulo dan Luisa de Marillac pada tahun 1633 di Prancis. Di Indonesia, mereka akrab disapa suster-suster PK (Puteri Kasih) atau suster Vinsensian.
#Hadiah dari Paus Fransiskus
Saat Suster Andre merayakan ulang tahunnya yang ke-115 pada 2019 lalu, ia mendapat kiriman surat dari Paus Fransiskus di Vatikan. Surat tersebut berisi kartu ucapan dan Rosario.
Dan ternyata, Rosario tersebut diberkati langsung oleh Paus Fransiskus. Kini, Rosario inilah yang menemani hari-harinya.
#Dua kali selamat dari pandemi mematikan
Pertengahan Januari 2021 lalu, Suster Andre terinfeksi Covid-19. Namun, ia berhasil sembuh setelah kurang lebih tiga Minggu menjalani perawatan dan isolasi mandiri. Sr Andre juga memegang rekor, manusia dengan usia di atas 100 tahun yang selamat dari Covid-19.
Ia juga berhasil selamat dari ‘Flu Spanyol’, salah satu pandemi flu terparah sepanjang sejarah, yang terjadi pada tahun 1918.
#Kehidupan sekarang
Saat ini, Sr. Andre menghabiskan masa tuanya di panti jompo Sainte Catherine Laboure di kota Toulon, di sepanjang pantai Mediterania, Prancis. Ia sudah tinggal di pantai jompo sejak tahun 2009.
Meski saat ini, kondisi penglihatan Sr. Andre sudah tidak normal, dan hanya berada di kursi roda, kondisi tubuhnya masih sehat. Ia masih bisa mengikuti misa pagi dan sibuk melakukan hal-hal kecil untuk mengisi hari-harinya.
Daya ingat Sr Andre juga masih sangat kuat. Ia masih ceria berbagi cerita tentang momen-momen yang telah dilaluinya.
“Saya selalu dikagumi karena kebijaksanaan dan kecerdasan saya, tetapi sekarang orang tidak peduli karena saya keras kepala,” ujar Sr. Andre dalam sebuah wawancara saat ulang tahunnya yang ke-118.
#Tips Panjang Umur
Menurut biarawati Vinsensian itu, hal yang membuatnya panjang umur adalah, “doa dan secangkir cokelat panas setiap hari.” Sr. Andre membagikan resep hidup bahagia ini saat merayakan ulang tahunnya yang ke-116 pada tahun 2020 lalu.
#Centenarians
Sr. Andre tergolong dalam kelompok centenarians, sebutan untuk mereka yang usianya melebih 100 tahun atau lebih lama dari manusia lain.
Kebanyakan centenarians ditemukan di wilayah zona biru, yakni wilayah-wilayah di dunia di mana penduduknya hidup lebih lama dan sehat di usia yang sudah sangat tua. Daerah yang tergolong zona biru seperti, Okinawa di Jepang atau di pulau Sardinia Italia.
Sedangkan Prancis, meskipun tidak dianggap sebagai zona biru, negara ini tetap memiliki 30.000 centenarian.
Menurut lembaga statistik INSEE (National Institute for Statistics and Economic Studies), prosentase centenarian di Prancis sekitar 40% di antaranya berusia 110 tahun atau lebih dari itu.
Referensi: Referensi: washingtonpost.com, catholicnewsagency.com, famvin.org, france24.com, abc.net.au, washingtonpost.com, international.la-croix.com
