Katolikpedia.id
Berita

Sedih! Situasi Umat Kristen di Afghanistan Makin Terjepit

umat-kristen-katolik-di-afghanistan

Katolikpedia.id – Afghanistan belum pulih. Afghanistan masih dipenuhi kekacauan, kerusuhan, dan genjatan senjata. Negara itu masih terus diobrak-abrik kaum Taliban.

Taliban menghadirkan ketakutan luar biasa bagi warga Afghanistan. Ribuan warga sipil terus berusaha melarikan diri dari negeri itu.

Tingkat ketakutan itu jauh lebih terasa di hati kaum minoritas. Salah satunya umat Kristen. Meskipun kaum Taliban sudah menebar janji akan menaungi kaum minoritas di Afghanistan, umat Kristen di sana masih belum sepenuhnya percaya.

Nyatanya, rekam jejak kaum Taliban tidak sejalan dengan tutur kata mereka. Banyak laporan yang bocor tentang berbagai bentuk penindasan hidup beragama terhadap umat Kristen Afghanistan.

Thomas Heine-Geldern, presiden eksekutif Aid to the Church in Need (ACN), dalam statemannya mengatakan bahwa ketika Taliban berkuasa di negara itu dari tahun 1996 – 2001, mereka memberlakukan hukum Syariah yang ketat. Ini artinya kebebasan hidup beragama umat Kristen di Afghanistan terjepit.

“Kita sudah bisa menebak bahwa Islam Suni akan segera menjadi agama resmi, bahwa hukum Syariah akan kembali diterapkan. Maka bisa dikatakan juga bahwa HAM dan kebebasan beragama yang sudah diperjuangkan selama 20 tahun terakhir akan luntur seketika” ujar Heine-Geldern.

Perkiraan jumlah orang Kristen yang ada di Afghanistan bervariasi. Jumlah tertinggi diperkirakan 20.000 orang dan yang paling rendah sekitar 1.000 orang.

Jumlah ini hanya perkiraan. Sangat sulit untuk mendapatkan angka yang akurat, karena selama ini banyak umat Kristen yang menjalani kehidupan rohani mereka secara sembunyi-sembunyi.

Dengan bertakhtanya kaum Taliban di Afghanistan, maka kehidupan rohani umat kristiani akan semakin diawasi dan penuh tekanan.

umat-kristen-di-afghanistan
(Foto: theparadise.ng)

Tak akan ada kebebasan beribadah seperti di Indonesia. Inilah yang makin memupuk rasa takut umat Kristen di Negara mayoritas Islam itu. Ada juga rasa khawatir, jika suatu hari nanti akan muncul tindakan pemaksaan untuk memeluk agama Islam.

Pastor Giovanni Scalese, imam yang bertanggung jawab atas misi Gereja Katolik di Afghanistan, meminta doa dari semua umat Katolik untuk kondisi Afghanistan saat ini.

“Kami sedang menjalani hari-hari penuh ketakutan sambil memikirkan apa yang akan terjadi di hari esok,” ujar Pastor Giovanni Scalese, kepala Missiosui iuris di Afghanistan, kepada Radio Vatikan pada hari Sabtu, 21/8/2021.

“Pesan saya kepada para pendengar Radio Vatikan adalah berdoa…berdoa, berdoa dan berdoalah untuk Afghanistan! Terima kasih.”

Pastor Giovanni Scalese adalah Imam yang diutus Paus Fransiskus untuk menjalankan Missiosui iuris atau misi independen di Afghsnistan sejak 2015 lalu. Misi independen ini berada langsung di bawah prefektur apostolik dan vikariat apostolik Vatikan.

Pastor-Giovanni-Scalese-imam-di-afganistan
(Foto: stripes.com)

Baca Juga: Akibat Kerusuhan di Afghanistan, Dua Imam dan Empat Suster Ikut Terjebak

Di Afghanistan, populasi umat Katolik memang sangat sedikit. Namun, karya-karya para imam, suster dan yayasan Katolik di Negara itu tetap terselip, meski harus serba hati-hati..

Caritas Italia, Yayasan kemanusiaan milik Konfrensi Waligereja Italia, yang telah berkarya di Afghanistan sejak 1990-an, mengatakan bahwa beberapa imam, dan karyawan yang berada di Kabul, ibukota Afghanistan, saat ini sedang bersiap untuk mengungsi.

Yayasan tersebut, menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, mereka banyak melayani masyarakat kurang mampu yang terpinggirkan di Afghanistan.

Pada awal 2000-an lalu, Caritas Italia ikut berpartisipasi dalam program bantuan darurat, rehabilitasi dan pembangunan empat sekolah di lembah Ghor, pemulangan 483 keluarga pengungsi ke lembah Panshir, membangun 100 rumah tradisional untuk keluarga kurang mampu, dan memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas.

Caritas mengatakan, ketidakstabilan situasi saat ini menghentikan pelayanan kemanusiaan mereka. Keberlanjutan pelayanan sosial di Afghanistan pun masih penuh teka-teki.

Kita berdoa melalui perantaraan Bunda Maria, Bunda pembawa damai, agar warga Afghanistan diberi perdamaian.

Berita Terkait:

Doa Presiden Filipina di Hadapan Patung Pieta dan Gua Maria Katedral Jakarta

Redaksi

Dokumen Hidup Bakti: Karunia Kesetiaan dan Sukacita Ketekunan

Dr. Doddy Sasi CMF

Datangi Istana Keuskupan Agung Kupang, Dua Menteri Buka Puasa Bersama Mgr Turang

Steve Elu
error: Content is protected !!