Katolikpedia.id
Berita

Uskup Agung Ende Pimpin Misa di Stasi Parung Panjang

Umat Stasi Parung Panjang Bogor

Katololikpedia.id – Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden SVD mempersembahkan Misa secara konselebrasi di Kapela Stasi St Laurensius Parung Panjang, Bogor, Minggu, 2 Maret 2024.

Empat imam konselebran dalam Misa tersebut adalah Vikaris Paroki St Maria Tak Bernoda Rangkas Bitung, Romo Yohanes Anggi, Romo Damasus Sumadi CMF, Romo Yulius Cherlyono Neong CMF, Pater Lorens Da Costa SVD.

Misa dihadiri kurang lebih 1000 umat Katolik, yang merupakan umat Stasi Parung Panjang dan sejumlah umat sekitar lainnya. Di antara umat yang hadir ada Duta Besar Indonesia untuk Mozambique periode 2016-2021, Tito Do Santos.

Umat yang hadir dalam Misa ini juga datang dengan mengenakan atrubut kain daerah asal masing-masing, yang secara ringkas mendeskripsikan keragaman umat Stasi Parung Panjang.

Stasi Parung Panjang sendiri merupakan stasi dari Paroki St Maria Tak Bernoda Rangkas Bitung, Keuskupan Bogor. Hingga sekarang, stasi ini belum memiliki gedung gereja. Sehingga kegiatan-kegiatan kerohanian menggunakan rumah biasa.

Dalam kotbahnya, Mgr Budi Kleden menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menolong sesama, terutama mereka yang mengalami “kebutaan” dalam berbagai aspek kehidupan.

Ia menggarisbawahi panggilan sebagai umat Katolik yakni kita perlu mengatasi kebutaan-kebutaan yang mengganggu pertumbuhan hidup manusia seperti buta sosial, buta spiritual, buta ekonomi dan buta-buta lainnya.

“Kita perlu menolong semua orang yang buta sosial, buta spiritual, dan buta ekonomi agar mereka keluar dari kebutaan itu dan melihat terang dalam kasih persaudaraan. Kita sendiri perlu melawan hal-hal yang membuat kita buta terhadap kebaikan dan karya Allah dalam hidup kita” kata Mgr Budi Kleden.

Ia menegaskan, buta sosial terjadi ketika seseorang tidak mampu melihat dan merasakan penderitaan orang lain di sekitarnya.

Buta spiritual adalah ketidakmampuan untuk merasakan dan mengakui kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan buta ekonomi adalah kondisi di mana seseorang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan ekonomi yang kurang menguntungkan.

Mgr Budi Kleden mengajak seluruh umat yang hadir untuk berperan aktif dalam membantu sesama yang mengalami kebutaan-kebutaan tersebut.

“Kita harus menjadi terang bagi sesama, menunjukkan kasih dan kepedulian tanpa pandang bulu entah agama, suku, budaya dan latar belakang sosial berbeda.”

“Dalam semangat kasih persaudaraan, kita dapat membawa perubahan yang nyata bagi mereka yang membutuhkan pertolongan,” ujarnya.

Umat Stasi Parung Panjang

Misa tersebut juga diisi dengan doa bersama untuk kedamaian dan kesejahteraan bangsa, serta berkat khusus untuk para pemimpin gereja dan umat Stasi Santo Laurensius Parung Panjang, Paroki Santa Maria Tak Bernoda Rangkas Bitung, Keuskupan Bogor.

Ketua Stasi Santo Laurensius Parung Panjang, Dr. Frederikus Fios dalam sambutannya mengucapkan Proficiat atas Pentahbisan Bapa Uskup Agung Ende Mgr. Paul Budi dan juga meminta doa dari Bapa Uskup agar stasi ini dapat bertumbuh lebih baik di masa depan.

“Semoga suatu waktu umat Stasi Laurensius dapat memiliki gereja yang lebih baik dan lebih layak untuk beribadah,” kata Dosen Universitas Bina Nusantara itu.

Sementara itu Romo Anggi selaku wakil Pastor Paroki mengatakan banyak uskup sangat mencintai stasi ini. Apalagi stasi ini umatnya semangat, aktif dan bersinergi dalam melayani Tuhan dan sesama melalui bidang-bidang yang ada di dalam Gereja Katolik.

“Stasi ini umatnya paling banyak dan paling semangat di paroki ini”, kata Romo Anggi disambut tepuk tangan umat.

Misa ini menjadi momen berharga bagi umat Stasi Parung Panjang, mengingatkan mereka akan pentingnya menjalankan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membantu mereka yang kurang beruntung.

Dalam acara ramah tamah tampil atraksi budaya Nusantara dari umat yakni dari Sumatera, NTT, Ambon, Jawa dan daerah lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Stasi ini menunjukkan ikon diri sebagai “Center of Indonesian Local Culture” sebagai karakteristik dan warna khas umat Katolik di Parung Panjang ini dalam perkembangannya selaras zaman.

Berita Terkait:

Mengenal Audrey Vanessa, Anak OMK Yang Juarai Miss Indonesia 2022

Edeltrudizh

Semarak Natal Warga Indonesia di Italia

Redaksi

Mukjizat! Suster Ini Sembuh Setelah Berkunjung Ke Lourdes

Edeltrudizh
error: Content is protected !!