Katolikpedia.id – Untuk menjadi orang kudus di hadapan Tuhan, bukan sesuatu yang hanya ada di angan-angan. Dengan membaca biodata Carlo Acutis, kamu harus yakin bahwa kamu pun bisa menjadi orang kudus.
Boleh dikatakan, Carlo Acutis adalah orang kudus zaman now. Sebab, kekudusan dan kesucian hidupnya justru datang dari talenta dan apa yang ia jalani dalam hidup sehari-hari.
Kelebihannya adalah ia mampu memanfaatkan talentanya itu untuk memuliakan Tuhan dan mempersembahkan seluruh hidupnya untuk kepentingan ziarah Gereja seluruh dunia. Kisah hidup Carlo Acutis menjadi inspirasi kita yang hidup di zaman now.
Berikut ini adalah biodata Carlo Acutis yang penuh dengan inspirasi dan teladan hidup sebagai seorang Katolik.
Baca Juga: 15 Quotes Carlo Acutis ini Sangat Inspiratif. Umat Katolik Harus Tahu
Carlo Acutis lahir di London, Inggris pada 3 Mei 1991. Ia lahir dan dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat. Ayah dan ibunya berasal dari Milan, Italia namun tinggal di London ketika Carlo Acutis lahir. Setelah kelahiran Carlo, mereka pulang ke Italia.
Carlo menerima komuni pertama di biara S. Ambrogio ad Nemus ketika ia berusia tujuh tahun. Sejak itu ia sangat mencintai Ekaristi. Ia tak pernah melewatkan Misa dan selalu menerima Sakramen Ekaristi.
Sebelum dan sesudah Misa, ia juga selalu mengambil waktu khusus untuk mendaraskan doa Rosario. Orang-orang di sekitarnya mengenal Carlo sebagai seorang anak yang sangat menghormati dan mencintai Bunda Maria.
Carlo Acutis mempunya bakat alami di bidang komputer. Sejak belia ia punya kemampuan untuk mengoperasikan komputer. Bahkan beberapa hal tentang komputer sudah ia ketahui meski itu baru dapat dipelajari seseorang ketika menempuh studi hingga universitas.
Ia juga mampu membangun website, membuat desain website dan membuat animasi kartun.
Namun kelebihan-kelebihan Carlo Acutis itu rupanya tak senyawa dengan kondisi fisiknya. Ia divonis dokter bahwa Carlo menderita sakit leukemia yang menyebabkan usianya tak panjang.
Meski demikian, berita buruk itu tak membuatnya patah semangat. Ia tetap menjalankan kesalehannya dengan berdoa Rosario dan menerima Ekaristi. Bahkan Carlo secara khusus mempersembahkan sakitnya untuk Paus Benediktus XVI dan Gereja.
Selebihnya, dalam keadaan sakit, ia menggunakan kemampuannya di bidang komputer untuk mengkatalisasi mukjizat-mukjizat Ekaristi yang pernah terjadi di seluruh dunia.
Penyakit kemudian mengakhiri kisah hidup dan kebajikan Carlo Acutis pada 12 Oktober 2006, di usia yang masih sangat muda, 15 tahun.
Keteguhan iman dan kesalehan hidup Carlo Acutis inilah yang membuat Paus Fransiskus kagum. Pada 5 Juli 2018 yang lalu, Paus Fransiskus menandatangani dekrit yang mengakui kesalehan hidup Carlo Acutis.
Dekrit ini adalah langkah awal dimulainya proses pengakuan dan pengangkatan Carlo Acutis sebagai seorang santo dalam Gereja Katolik.
Biodata Carlo Acutis tersebut menunjukkan teladan hidup dan cermin iman seorang Kristiani. Ia adalah remaja zaman now yang memperlihatkan kepada kita bahwa kekudusan datang dari kekuatan hati untuk mencintai hidup dan aktivitas kita setiap hari.